HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/05/17 14:09 WIB
Nabung Haji Berdua Istri tapi Ditinggal, Mbah Bardan: Semoga Bersatu di Surga
-
Rabu, 2024/05/19 09:52 WIB
Yusril Resmi Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid
-
Minggu, 2024/05/16 14:33 WIB
Duuh... Suami Gerebek Istri yang Selingkuh dengan Brondong di Hotel Jombang
-
Jumat, 2024/05/20 15:18 WIB
SYL Titip Nayunda Jadi Honorer: Gaji Rp 4,3 Juta/Bulan, Setahun Ngantor 2 Kali
-
Sabtu, 2024/05/21 11:19 WIB
Hindari Anak Kecil Nyebrang Beberapa Kendaraan Tabrakan Beruntun di Tol Jagorawi
-
Minggu, 2024/05/16 12:19 WIB
Refly Pembunuh Ayah dan Pemerkosa Ibu Baru Sebulan Diangkat Jadi Anak
|
Thread Tools |
3rd November 2008, 12:38 |
#1
|
Mania Member
|
[Semua Tentang Busway]
Sejarah Busway Koridor 1 (2004) Jalur Transjakarta (kanan) merupakan jalur khusus yang tidak boleh dilewati kendaraan lainnya. Bus Transjakarta (Tije) memulai operasinya pada 15 Januari 2004 dengan tujuan memberikan jasa angkutan yang lebih cepat, nyaman, namun terjangkau bagi warga Jakarta. Untuk mencapai hal tersebut, bus Tije diberikan lajur khusus di jalan-jalan yang menjadi bagian dari rutenya dan lajur tersebut tidak boleh dilewati kendaraan lainnya (termasuk bus umum selain Transjakarta). Agar terjangkau oleh masyarakat, maka harga tiket disubsidi oleh pemerintah daerah. Pada saat awal beroperasi, Tranjakarta mengalami banyak masalah, salah satunya adalah ketika atap salah satu busnya menghantam terowongan rel kereta api. Selain itu, banyak dari bus-bus tersebut yang mengalami kerusakan, baik pintu, tombol pemberitahuan lokasi halte, hingga lampu yang lepas. Selama dua minggu pertama, dari 15 Januari 2004 hingga 30 Januari 2004, bus Tije memberikan pelayanan secara gratis. Kesempatan itu digunakan untuk sosialisasi, di mana warga Jakarta untuk pertama kalinya mengenal sistem transportasi yang baru. Lalu, mulai 1 Februari 2005, bus Tije mulai beroperasi secara komersil. Beberapa bus Transjakarta di Jalan Sudirman. Sejak Hari Kartini pada 21 April 2005, Transjakarta memiliki supir perempuan sebagai wujud emansipasi wanita. Pengelola menargetkan bahwa nanti jumlah pengemudi wanita mencapai 30% dari keseluruhan jumlah pengemudi. Sampai dengan bulan Mei 2006, sudah ada lebih dari 50 orang pengemudi wanita. Koridor 2 dan 3 (2006) Tepat 2 tahun setelah pertama kali dioperasikan, pada 15 Januari 2006 Transjakarta meluncurkan jalur koridor 2 (Pulo Gadung - Harmoni) dan 3 (Kalideres - Pasar Baru). Mulai hari minggu, tanggal 10 Februari 2008, beberapa bus Transjakarta koridor 3 mulai melalui rutenya yang baru, yaitu dari arah Kalideres setelah halte Jelambar tetap lurus melewati Jalan Kyai Tapa menuju Halte Harmoni Central Busway tidak berbelok melalui Tomang. Penggunaan jalur ini masih belum resmi karena sebagian besar bus koridor 3 masih melaui jalur Tomang, dan 2 halte busway sepanjang Jalan Kyai Tapa belum beroperasi. Sejak tanggal 10 September 2008, 2 halte tersebut (Grogol dan Sumber Waras) mulai dioperasikan secara resmi. Koridor 4, 5, 6, dan 7 (2007) Pada tahun 2006, dimulai pembangunan 4 koridor baru Busway, yaitu: * Pulo Gadung - Dukuh Atas (Koridor 4) * Kampung Melayu - Ancol (Koridor 5) * Ragunan - Latuharhari (Koridor 6) * Kampung Rambutan - Kampung Melayu (Koridor 7) Sama seperti pada pembangunan koridor-koridor sebelumnya, proyek pembangunan 4 koridor ini juga mengundang reaksi negatif beberapa pihak terutama karena kemacetan parah yang disebabkannya. Koridor 4-7 ini diresmikan penggunaannya pada Sabtu, 27 Januari 2007, oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso di shelter Taman Impian Jaya Ancol. Setelah peresmiannya, keempat koridor ini baru efektif beroperasi pada tanggal 28 Januari 2007. Tidak seperti pada waktu peresmian koridor 1, tidak ada tiket gratis untuk masyarakat untuk sosialisasi di koridor-koridor ini. Koridor 8, 9, dan 10 (2008) Rencana jalur Transjakarta Pembangunan koridor 8-10 akan dimulai pada bulan Agustus 2007.[1] Ketiga koridor ini direncanakan akan dapat beroperasi bulan Maret 2008. Ketiga koridor ini melayani rute: * Lebak Bulus - Harmoni (Koridor 8), dengan panjang 26 km. Rute melalui Jalan Ciputat Raya, Metro Pondok Indah, Teuku Nyak Arif, Letjen Soepomo, Panjang, Daan Mogot, Raya Tomang, Gajah Mada/Hayam Wuruk. * Pinang Ranti - Pluit (Koridor 9), dengan panjang 29,9 km. Rute melalui Jalan Pondok Gede Raya, Raya Bogor, Mayjen Sutoyo, MT Haryono, Gatot Subroto, S Parman, Latumeten, Jembatan Dua, Jembatan Tiga, Pluit. * Cililitan - Tanjung Priok (Koridor 10), dengan panjang 19 km. Rute melalui Jalan Mayjen Sutoyo, DI Panjaitan, Jend Ahmad Yani, Yos Sudarso, Enggano. |
Copyright �ybneb Sept 2007 www.bookofaccounting.com |
3rd November 2008, 12:39 |
#2
|
Mania Member
|
Sebagian orang menilai TJ merupakan salah satu faktor kemacetan Masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki oleh pengelola |
Copyright �ybneb Sept 2007 www.bookofaccounting.com |
3rd November 2008, 12:41 |
#3
|
Mania Member
|
Membandingkan TransJakarta dg Transmilenio Bogota (modus operandi penggagas TJ) Dibuat dua jalur untuk mengatasi kemacetan pd jalur busway itu sendiri. Tapi jika di indonesia, yg terbayang adalah kemacetan krn kendaraan pribadi yg menyalahi aturan (masuk ke jalur busway) |
Copyright �ybneb Sept 2007 www.bookofaccounting.com |
3rd November 2008, 12:55 |
#4
|
Addict Member
|
di sana columbia kendaraan tidak padat, jalannya sangat luas sekali, kalo disini udah banyak kendaraan, jalannya sempit lagi, lagi pula disana, Busway dengan membuka jalan baru, kalo disini jalan lama yang dipersempit
|
Last edited by ybneb; 3rd November 2008 at 13:24.. Reason: mohon tidak melakukan quote gambar yes. Trim's |
3rd November 2008, 13:18 |
#5
|
Registered Member
|
bukannya di Colombia itu dulu kasusnya sama kayak Jakarta, jalanan padat banget, oleh karenanya dibikin busway dan berhasil. Orang jadi ga bawa kendaraan pribadi lagi, pindah ke busway dan alhasil jalanan jadi keliatan kosong kayak di foto itu.
|
3rd November 2008, 13:27 |
#6
|
|
Mania Member
|
Quote:
Infrastuktur baik bagus, fasilitas lengkap, bersih, aman dan nyaman, serta maintenance dilakukan berkala, menjadi salah satu modal proyek busway ini utk lbh memikat hati masyarakat. |
|
Copyright �ybneb Sept 2007 www.bookofaccounting.com |
3rd November 2008, 13:37 |
#7
|
||
Addict Member
|
Quote:
Quote:
Seharusnya pemerintah jangan main-main soal trans massal ini, karena udah banyak anggaran yang dikeluarkan pake uang rakyat, dan semuanya ini dikembalikan untuk kenyamanan dan keamanan pemakai yaitu warga kota |
||
3rd November 2008, 13:47 |
#8
|
|
Mania Member
|
Quote:
Wacana ini muncul akibat dr laporan yg kurang transparan krn hampir seluruh laporan dikerjakan msh scr manual. Melihat animo masyarakat yg setiap thn mengalami kenaikan (walaupun setiap thn jg, fasilitas pelayanan terus menurun), sangat tdk masuk akal jika proyek ini mengalami kerugian. Skrg tinggal dibenahi manajemennya saja. Eh...pelayanannya jg ding |
|
Copyright �ybneb Sept 2007 www.bookofaccounting.com |
3rd November 2008, 13:53 |
#9
|
Banned
|
buset, keliatan kontras banget.. satu yang berhasil, satu yang gagal total sebenernya ide busway di jakarta gak jelek-jelek amat. dengan pengelolaan yang benar, seharusnya mampu membuat warga jakarta berpaling dari kendaraan pribadi ke busway. pada tahun-tahun awal busway beroperasi, gw sempet berpaling dari mobil ke pengguna busway. tapi apa mo dikata, sekarang gw balik lagi ke mobil pribadi. semacet-macetnya di jalan, masih nyaman di mobil pribadi dibanding di dalem busway yang sekarang digencet-gencet kayak ikan teri, belum lagi bau keringat yang campur aduk. waktu untuk ngantri di halte busway udah cukup buat gw naik mobil pribadi melintasi koridor busway tersebut.
lalu siapa berani bilang busway aman? buktinya 2 kali gw kecopetan handphone di dalem busway. dari penglihatan gw, tukang copet lebih aman beroperasi di dalem busway yang penuh sesak daripada di bus reguler. inilah akibat dari penyalah gunaan busway. bukannya untuk jadi solusi kemacetan, tapi malah jadi bahan korupsi baru. |
3rd November 2008, 13:57 |
#10
|
||
Addict Member
|
Quote:
Quote:
|
||
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer