HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/05/19 09:52 WIB
Yusril Resmi Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid
-
Senin, 2024/05/17 14:09 WIB
Nabung Haji Berdua Istri tapi Ditinggal, Mbah Bardan: Semoga Bersatu di Surga
-
Minggu, 2024/05/16 14:33 WIB
Duuh... Suami Gerebek Istri yang Selingkuh dengan Brondong di Hotel Jombang
-
Minggu, 2024/05/16 12:19 WIB
Refly Pembunuh Ayah dan Pemerkosa Ibu Baru Sebulan Diangkat Jadi Anak
-
Senin, 2024/05/17 16:41 WIB
Heboh Ritual Erotis WNA di Bali, Sandiaga Minta PHRI-ASITA Ikut Awasi
-
Kamis, 2024/05/14 13:40 WIB
Respon Eko Patrio soal Diusulkan Zulhas Jadi Calon Menteri
|
Thread Tools |
28th December 2007, 03:53 |
#16
|
Addict Member
|
Turut berduka cita untuk orang yang telah memperjuangkan kebenaran dan demokrasi
Breaking news: Al Qaeda klaim mendalangi pembunuhan beliau (tetapi belum ada yg bisa memastikan kebenarannya) http://www.detiknews.com/indexfr.php...814/idkanal/10 |
Please do not feed the Trolls - Trolle bitte nicht füttern! - 请不要饲养小白 |
28th December 2007, 03:54 |
#17
|
Addict Member
|
wedewwww balik dech ke jaman batu ...... tapi what different juga sich ... politisi mati ditembak = rame (pembunuhan demokrasi katanya) .... kalo politisinya menang ... rakyatnya mati pelan-pelan (abis umumnya politisi jaat sich) kalo rakyat nya gak di matiin pelan-pelan rakyat negara lain dimatiin .... (kerjaan amrik & sekutunya) so what different gitu lhooo.... judulnya mati juga khan .... cuma caranya aja beda ... yang satu terkesan kejam berdarah-darah yang lainnya dikemas sedemikian rupa sehingga pembunuhan itu gak kerasa .... lha khan pelan - pelan hehehehehehehehe
|
28th December 2007, 04:00 |
#18
|
Registered Member
|
|
28th December 2007, 05:55 |
#19
|
Mania Member
|
Gambaran umum Pakistan
Sebagai gambaran umum Pakistan:
Pakistan masyarakatnya terpecah-belah dalam fanatisme yang berlebihan. Plus tambah kebodohan yang mendominasi masyarakat. Kita tidak memungkiri banyak ilmuan dari Pakistan, tapi kita juga tidak bisa menutup mata kalau mayoritas masyarakat Pakistan bodoh dalam arti yang luas. Peta perpecahan masyarakat Pakistan bisa dilihat sebagai berikut: A.Perbedaan Etnis: Banyak Etnis yang ada di Pakistan, jadi bukan satu Etnis, berbagai Etnis itu juga menjadikan perbedaan bahasa, walaupun bahasa Urdu yang menjadi pemersatu mereka. Etnis-etnis itu antara lain: a. Etnis Punjaby, mereka satu Etnis dengan orang-orang India dengan bahasa pujaby sebagai bahasa pengantar mereka. Mereka bisa dibilang sebagai Etnis Mayoritas dan banyak yang menjadi pejabat negara. b. Etnis Persi, orang-orang Pakistan yang satu Etnis dengan Orang-orang Persia dan bahasa Persi sebagai bahasa Mereka. c. Etnis Pushtu atau Pachtun, mereka orang-orang Pakistan yang tinggal berbatasan dengan Afghanistan, bisa dibilang sebagai orang-orang Gunung yang. Kulit mereka rata-rata putih ganteng dan cantik-cantik. Berbeda dengan orang-orang Punjaby yang kulitnya coklat tua cenderung hitam layaknya orang-orang India. Orang-orang pengunungan ini biasa dikenal oleh masyarakat Pakistan sebagai orang Pathan. Etnis ini lebih tertutup dibandingkan dengan Etnis lain. d. Etnis Shindy. orang-orang yang tinggal di daerah Sindh dengan bahasa Sindy sebagai pengantar mereka. Postur mereka sedikit lebih kecil dibandingkan dengan etnis-etnis yang lain. Dan kulit mereka lebih coklat. Fanatisme antar suku mereka juga sangat kuat sekali. Jarang sekali perkawinan antar suku terjadi diantara mereka. Perbedaan dalam sekte Agama: Walaupun negara Islam, secara garis besar di Pakistan terbagi dalam dua kelompok sekte : 1. Syiah. Aliran Syiah di Pakistan cukup banyak, walaupun tidak menominasi. Dan mereka juga terpecah-pecah dalam kelompok-kelompok kecil yang sangat-sangat fanatis. 2. Kelompok Sunny. Kelompok sunny ini juga terpecah belah dalam kelompok-kelompok kecil yang sangat fanatik. Diantara kelompok-2 sunny itu antara lain: a. Ahlul Hadist, bermadzhab hambaly dan syafi'iy. b. Kelompok Deobandy bermadhab hanafy. Induk semua kelompok madzhab hanafy yang ada di pakistan. c. Kelompok Brelvie, kelompok yang bermadhab hanafy tapi mengadopis aliran sufi yang cukup ekstrem. d. Kelompok Shifatus Shohabah (pembela Sahabat), yaitu kelompok yang bermadhab hanafy dan meletakkan diri sebagai lawan dari syiah yang menghina para sahabat dan mengkafirkan mereka. Kelompok ini yang sering bentrok dengan kelompok syiah. Kelompok ini yang berhadapan dengan militer Pakistan sehingga menimbulkan tragedi masjid " Merah" beberapa bulan yang silam. e. Kelompok Khotmunnubuwwah, yaitu kelompok yang meletakkan diri menghadapi Qodhianioyah yang mengingkari nabi Muhammad sebagai nabi terakhir. Mereka ini yang sering bentrok dengan orang-orang Qodhianiyah. f. Jamaah Tabligh, yaitu kelompok madhab hanafy yang menjauhi masalah Politik. g. Ada juga kelompok-kelompok moderat yang berusaha menyatukan kelompok-kelompok tersebut, namun usaha ini sangat kecil hasilnya. Yang menjadi trend yang cukup hangat disoroti dunia adalah bom bunuh diri. Di Pakistan bom bunuh diri bisa terjadi di mana-mana. Pelakunya tidak mudah dideteksi, kerena terpecah belahnya masyarakat tersebut. Motivasi bom bunuh diri saat ini bukan karena ideologi atau agama lagi. Tapi sudah mengarah kepada masalah ekonomi dan politik. Sebagai ilustrasi, tidak mustahil seorang bapak yang terlilit hutang untuk mengorbankan anaknya untuk membayar hutang tersebut. Si anak disuruh untuk membawa tas atau sejenisnya yang berisi bahan peledak tanpa diketahui oleh si anak isi tas tersebut, menuju kerumunan orang banyak dan si bapak meledakkan dengan remot dari kejauhan. Dan penyakit utama yang menimpa masyarakat Pakistan adalah Fanatisme dan kebodohan. Moga kita banyak belajar dari kondisi ini, untuk menuju Indonesia yang santun dan bermartabat. |
28th December 2007, 06:48 |
#20
|
Addict Member
|
Turut berduka cita atas kematian benazir Bhutto. Hal ini semakin menguatkan bahwa Pakistan merupakan tempat yg sesuai untuk belajar jadi teroris dan ngrakit bom. Semoga hal ini tidak terjadi di Indonesia. Berantas teroris! Waspadalah!
Jayalah Indonesaiku! Semoga |
Jayalah Indonesiaku! Semoga |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer