HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/05/21 11:19 WIB
Hindari Anak Kecil Nyebrang Beberapa Kendaraan Tabrakan Beruntun di Tol Jagorawi
-
Senin, 2024/05/17 14:09 WIB
Nabung Haji Berdua Istri tapi Ditinggal, Mbah Bardan: Semoga Bersatu di Surga
-
Rabu, 2024/05/19 09:52 WIB
Yusril Resmi Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid
-
Sabtu, 2024/05/21 13:49 WIB
Pengakuan Ibu di Jaktim Biarkan Putrinya Disetubuhi Pacar hingga Merekam
-
Minggu, 2024/05/16 14:33 WIB
Duuh... Suami Gerebek Istri yang Selingkuh dengan Brondong di Hotel Jombang
-
Sabtu, 2024/05/21 16:08 WIB
Habiburokhman: Bamsoet Jangan Jadikan Rekonsiliasi untuk Cari Panggung
|
Thread Tools |
25th October 2008, 23:40 |
#32
|
|
Mania Member
|
Quote:
Memang di mass media dikatakan bahwa kita sedang dalam musim pancaroba, namun seingat gw tahun-tahun yang lalu juga ada musim pancaroba, namun tidak seaneh tahun ini. |
|
26th October 2008, 17:24 |
#33
|
Addict Member
|
Bicara soal global warming q jadi inget "Simpsons : The Movie" ada dialog :
"Say Global warming is a myth!" lanjutane lupa tapi sia anak yang disuruh bilang begitu manut, dan ditonjok sama yang nodong, lalu dia bilang "That's for selling your beliefs!" Satu fakta yang orang sering lupa adalah global warming adalah peristiwa alamiah, jadi tanpa campur tangan manusia pun bumi akan semakin panas... apalagi kalo ada faktor manusia... beh! bisa lebih gawat! Off dulu... lain kale nyambung. |
Detikers Sabtu-Minggu Last edited by Jarosit; 26th October 2008 at 17:26.. |
18th November 2008, 11:01 |
#34
|
Groupie Member
|
.:Kilimanjaro, Salju Lazenyap pada 2015:.
Puncak Kilimanjaro pertama didaki oleh Dr.Hans Meyer-geolog Jerman- pada 28 September 1889. Saat itu, ia sudah mencium gelagat penyusutan lapisan salju abadi itu. Sembilan tahun Meyer meneliti lapisan salju abadi itu. Orang pun khawatir, ketika Meyer menyimpulkan, suatu saat, gundukan salju itu akan menghilang.
Salju abadi di Kibo Area terbentuk karena glacier abadi. Namun kini, luas glacier abadi itu terus menyusut, seiring terjadinya pemanasan global. Saat ini lapisan glacier di Kilimanjaro tinggal 2,2 km2 dari total 19 km2 lapisan glacier di Afrika. Padahal pada 1982, luas glacier di Kilimanjaro masih 3,3 km2, berarti menyusut 33% dalam kurun waktu 18 tahun. Makanya diperkirakan, dalam waktu 1-2 dekade ke depan, lapisan glacier itu bakal lenyap. Kilimanjaro pun akan terpuruk menjadi seonggok gunung batu berdebu. Kekhawatiran senada muncul pada 2001, di pertemuan tahunan American Assosiation for the Advancement of Science. Prof. Lonnie Thompson mengabarkan, sejak 1962, lidah es glacier di puncak Kilimanjaro menyusut 17m. Dia juga mencemaskan gangguan ekosistem, penebangan hutan, dan pemanasan global, sehingga berani memprediksi, pada 2015 nanti lapisan es itu bakal lenyap. Bagaimana komentar penduduk asli di sekitar Kilimanjaro? Old Moshi (50 tahun) dan Mama Judith Iyatuu bilang, mata “setan” dari turis bule-lah yang mencairkan salju abadi di Puncak Kilimanjaro, sedangkan Old Mzee Ruaici Thomas (65 tahun) percaya lapisan es hilang karena Tuhan marah pada manusia. Apa pun alasannya, menyusutnya lapisan es bakal berdampak terhadap lingkungan sekitar: manusia, tumbuhan, binatang, konservasi tata air, serta turisme. Masalahnya, adakah cara mencegahnya? |
Aniki, sei il mio eroe
|
21st November 2008, 15:25 |
#36
|
Registered Member
|
pemahaman tentang pemanasan global
Pemanasan global sudah menjadi topik pembicaraan berbagai pihak. Namun demikian, fenomena ini masih belum dipahami secara tepat oleh masyarakat. Isu pemanasan global juga banyak menimbulkan kontraversi baik dikalangan praktisi, politisi, maupun akademisi sendiri. baca!http://forum.detik.com/images/smilies/singer.gif
|
21st November 2008, 22:39 |
#37
|
Groupie Member
|
30 Penyakit Baru Muncul Akibat Pemanasan Global ::.
kompas.com
Sabtu, 15 November 2008 | 10:21 WIB JAKARTA, SABTU - Berdasarkan Data Organisasi Kesehatan dunia (WHO) sebanyak 30 penyakit baru yang muncul sepanjang tahun 1976-2008 akibat perubahan iklim dan pemanasan global. Staf Khusus Menteri Lingkungan Hidup, Amanda Katil Niode mengatakan munculnya penyakit ini karena temperatur suhu panas bumi yang terus meningkat. "Yang paling jelas kelihatan penyakit demam berdarah, kolera, diare, disusul virus ebola yang sangat mematikan," katanya di sela-sela penganugerahan Raksaniyata 2008 di Jakarta, Jumat (14/11). Menurut dia, masalah kesehatan akibat pemanasan global memang sangat dirasakan parahnya oleh negara-negara berkembang yang sebagian masih miskin karena minimnya dana sehingga tak mampu lagi melaksanakan berbagai program persiapan dan tanggap darurat. Untuk mengatasi dampak buruk perubahan iklim terhadap kesehatan manusia itu, tidak bisa dilakukan sendiri oleh masing-masing negara. Upaya itu baru akan berhasil jika dilakukan melalui kerja sama global, seperti misalnya meningkatkan pengawasan dan pengendalian penyakit-penyakit infeksi, memastikan penggunaan air tanah yang kian surut, dan mengkoordinasikan tindakan kesehatan darurat. "Itu semua penting dilakukan, karena perubahan iklim jelas-jelas akibat dari kegiatan manusia yang tak peduli terhadap keseimbangan alam, yang kemudian berimplikasi serius terhadap kesehatan publik," ujarnya. Selain menyebabkan gangguan kesehatan, perubahan iklim juga mengakibatkan berbagai bencana alam yang sangat besar. Sepanjang tahun 2006 telah terjadi 390 bencana besar di dunia yang banyak menelan korban. "Amerika Serikat paling banyak terjadi bencana dibanding negara-negara lain, tetapi untuk jumlah korban paling banyak saat tsunami terjadi di Aceh pada 2004 lalu," jelasnya. Di Indonesia sendiri, kata dia, bencana alam banyak terjadi akibat kesadaran masyarakat yang lemah, seperti pembalakan liar, kebakaran hutan, dan pembuangan karbon dioksida (CO2). Agar bencana alam dapat diminimalisir diperlukan sinkronisasi antara pemerintah, dunia usaha dan individu. |
Aniki, sei il mio eroe
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer