HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Kamis, 2024/05/31 11:24 WIB
Mobil Pacar Nyenggol Hingga Nabrak Saat Masuk Gang Rumah Ayu Ting Ting
-
Kamis, 2024/05/31 12:58 WIB
Angel Karamoy Pamer Foto Sebelum dan Sesudah Oplas Hidung
-
Kamis, 2024/05/31 11:30 WIB
Prank Lamaran Direspons Positif, Bastian Steel Mau Nikahi Sitha Marino
-
Kamis, 2024/05/31 14:47 WIB
Minta Bantuan ke Raffi Ahmad, 8 Potret Irwan Chandra usai Bangkrut & Ditinggal Istri
-
Kamis, 2024/05/31 15:53 WIB
Happy Asmara Tak Peduli Masa Lalu Gilga Sahid Dikuliti Netizen
-
Kamis, 2024/05/31 15:01 WIB
Wanita 60 Tahun yang Viral Jadi Ratu Kecantikan Tertua Gagal ke Miss Universe
|
Thread Tools |
22nd December 2023, 02:50 |
#5701
|
Mania Member
|
SEPEKAN SINETRON REMAJA (TVRI) DENGAN SINETRON TERBAIK PILIHAN PEMBACA
(TVRI PROGRAMA 1, 25-31 MEI 1993 Pkl: 21.30 WIB)
KARYA, KERJA. Sepekan Sinetron Remaja (SSR) kembali digelar TVRI. Tahun 1993 ini, untuk ketiga kalinya tradisi ini dilangsungkan. Semual tradisi ber-Sepekan Sinetron memang bisa jadi andalan TVRI. Dalam acara sepekan itu biasanya muncul sinetron yang menyisakan gema panjang. Tapi belakangan, sepekan sinetron TVRI, baik yang remaja, ulang tahun maupun yang digelar akhir tahun, kualitasnya terus menurun. Terlebih lagi SSR tahun 1992 lalu. Ikut sertanya produksi stasiun TVRI daerah juga tak membuat SSR menjadi semakin penuh warna. Tapi semua itu tampaknya tak membuat semangat TVRI untuk ber-sepekan ria dan menjadikan sinetron sebagai tontonan primadona, menendor. Bendera sepekan sinetron terus dikibarkan. Di samping dianggap sebagai acara andalan, tradisi seperti ini memang (waktu itu) baru milik TVRI. Stasiun teve swasta (RCTI, SCTV, TPI, ANTV-red) â sampai saat itu â belum berani (atau tidak mau) melakukannya. Masalahnya bukan sekadar soal dana, tapi juga tenaga kreatifnya. Ini barangkali yang membuat stasiun teve swasta tak berminat melakukan hal yang sama. Mereka lebih suka membeli film/acara impor (kecuali TPI yang lebih banyak program dalam negeri-red), yang bukan saja lebih murah, tapi juga praktis, dan tak terlalu berisiko (diemohi pemasang iklan, misalnya). Kalau TVRI terus asyik ber-sepekan sinetron, bukan berarti mereka tak punya maslaah dengan makhluk yang namanya dana itu. Malah kadang soal dana ini sering diteriakkan kalau sinetron yang ditayangkan kurang mendapat pujian pemirsa. Pengkambinghitaman macam ini tampaknya memang perlu dimaklumi. Betapapun juga, tak ada sutradara, penulis skenario, pemain dan kru TVRI yang dengan sengaja membuat sinetron yang buruk, dan kemudian dicaci maki penonton. Dan kita agkanya mesti memberi penghargaan yang tinggi pada TVRI, untuk semangatnya mengerahkan segenap kemampuan, tenaga, pikiran, dana dan waktu untuk tetap menghadirkan paket sepekan sinetron. Kalaupun ada yang perlu dituding, bukan kemandekan, kenaifan, kemalasan, dan kekurangkreatifan para pekerjanya. Tapi, barangkali memang diperlukan suatu proses panjang dan jam terbang yang memadai untuk menunjukkan diri sebagai pekerja kreatif, dan menghasilkan tontonan yang punya kelas. Tanpa proses, hanya seorang jenius yang bisa membuat sinetron berkualitas. Dalam setiap kali menggelar sepekan sinetron, TVRI juga memberi kesempatan pada muka-muka baru dan orang luar utnuk berkreasi. Seperti pada SSR tahun 1993 ini, nama-nama sutradara baru (era itu) yang muncul kali ini adaalh Machfud Ramli (Medali Buat Adi), Alfiradi Alinur (Belenggu Masa Lalu), dan Rina Adityawati (Payung). Sisanya digarap muka-muka lama, Deddy Lazuardi (Nyanyian Sekuntum Bunga), Oscar Anwar (Parno), Husein Kusuma (Tabir), dan Encep Masduki (Bimo dan Abimanyu). Garapan sutradara kawakan memang (waktu itu) belum jaminan. Dan besutan sutradara baru (ketiak itu) juga tak selalu jelek. Tapi dari 7 nama yang muncul itu, Encep Masduki bisa disebut sebagai salah satu sutradara TVRI yang sadar betul akan artinya sebuah proses. Karya-karyanya terus menunjukkan perkembangan bersamaan dengan bertambahnya pengalaman. Semangatnya yang tak pernah padam, ketekunannya, pencariannya yang tak pernah berhenti, dan kegelisahannya yang terus memuncak, membuat karya-karyanya semakin matang. Untuk saat itu, Chep Masduki bisa disebut sebagai salah satu sutradara TVRI yang masa depannya cukup menjanjikan. Kalau TVRI punya tradisi sepekan sinetron, tabloid Bintang Indonesia juga ingin melakukan hal yang sama. Tujuannya sama: selain turut berpartisipasi dalam memberikan hiburan yang sehat, pihak Bintang juga punya keinginan untuk ikut merangsang pemirsa TVRI menjadi penonton yang apresiatif. Seperti biasa, pihak Bintang meminta pemirsa untuk memilih satu yang terbak dari tujuh sinetron yang ditayangkan. Tentu saja, sebagai ucapan terima kasih atas kesediaan pemirsa untuk memilih dan mengirimkan jawabannya, pihak Bintang menyediakan hadiah yang lumayan menarik. Pilihan sinetron mana yang terbaik, sepenuhnya tergantung individu. Jadi, pemirsa tak perlu ragu menentukan pilihan. Kalau (waktu itu) sudah yakin dan merasa pasti bahwa judul inilah yang terbaik menurut Anda, (waktu itu) segera tulis di kartu pos dan kirim redaksi Bintang Indonesia. Yang diperlukan agar pilihan pembaca tidak meleset, hanya kesediaan untuk menonton dengan seksama. Pihak Bintang percaya pemirsa adalah juri yang paling jujur. Dan tidak ada yang lebih membahagiakan bagi seorang sutradara, pemain dan semua kru yang terlibat, selain sinetron garapannya ditonton dan kemudian dikomentari. Bagi pihak Bintang, pengelola tabloid Bintang Indonesia, kiriman jawaban pembaca sangatlah besar artinya. Ditulis oleh: M. Yamin Azhari Dok. Bintang â No. 117/Th. III/minggu ketiga Mei 1993, dengan sedikit perubahan |
22nd December 2023, 02:53 |
#5702
|
Mania Member
|
BIMO DAN ABIMANYU: "ANTARA CINTA ADIK DAN IMPIAN JADI ATLET"
(TVRI PROGRAMA 1, SEPEKAN SINETRON REMAJA â SELASA, 25 MEI 1993 Pkl: 21.30 WIB)
DARAH, DOKTER. Bimo melompat melampaui net dan melancarkan smash dengan tangannya yang kukuh. Dan bola pun mendarat di wilayah lawan dengan mulus. Dengan âblockingâ, âsmashâ, âserveâ yang bagus, Bimo adalah bintang di klub âvolleyâ-nya. Dan dengan segenap potensi yang dimiliki, bukan tidak mungkin Bimo akan menjadi atlet yang tangguh. Tapi keperkasaannya di lapangan, mendadak menjadi goyah, ketika kondisi kesehatan adik laki-lakinya, Abimanyu, semakin parah. Ginjal Abimanyu memang sudah lama tak berfungsi dengan baik. Dan semakin lama kian memburuk. Cuci darah yang harus dia lakukan frekuensinya semakin meningkat. Keadaan ini jelas membuat keluarga Prastowo, ayah Bimo gundah. Iba dengan kondisi Abimanyu, dokter yang merawatnya lalu menyarankan untuk melakukan cangkok ginjal. Dan betapa BImo dihadapkan pada posisi yang teramat sulit saat dokter mengatakan, bahwa ginjalnyalah yang paling cocok untuk dicangkokkan pada tubuh Abimanyu. Bimo pun dihadapkan pada pilihan sulit. Menolak memberikan ginjalnya, berarti dia merelakan sang adik yang sangat dicintai sekarat menunggu maut menjemput. Tapi kalau dia memberikan ginjalnya, lalu bagaimana dengan masa depannya, bagaimana dengan mimpinya menjadi atlet bola voli ternama? Karena dalam cerita sinetron harus ada konflik, maka Ananto Widodo yang menulis skenarionya, menggelar pertentangan dan konflik batin Bimo, sebelum akhirnya sang tokoh menemukan kemantapan diri dan menentukan pilihan. Bimo yang galau, mencoba mencari kepastian dengan bertanya dan meminta nasihat dari orang-orang yang dianggapnya lebih mengerti. Namun, kepastian tak juga diperolehnya. Nasihat-nasihat yang diterimanya justru membuat konflik batin Bimo semakin menghebat. Kalau pada akhirnya Bimo berucap, âYa, kuserahkan ginjalku untuk adikku,â kekuatan ini bukan dia dapat dari hasil konsultasi dan dialog. Kekuatan dan keberanian mengambil keputusan itu didapat Bimo setelah dia melihat sepasang pengamen yang berjuang dengan nasibnya. Melihat perjuangan pengamen ini, kesadaran Bimo mencuat. Konflik yang dibangun dari penyakit, yang lalu digabungkan dengan pengorbanan, persaudaraan, cinta dan kesetiaan, memang bukan cerita baru. Sudah terlalu banyak cerita model begitu dibuat. Tapi di sinilah kesanggupan Encep Masduki sebagai sutradara, dan kepiawaian Rivaldi Zulkarnaen, Fahmi Yahya, Arie Sanjaya dan Utty Suryadi sebagai pemain, ditantang. Bagaimana dia bisa memperbarui tema lama ini menjadi tontonan yang masih segar. Sinetron yang digelar di hari pertama sepekan sinetron remaja ini, sengaja tak pihak Bintang komentari terlalu banyak. Pihak Bintang lebih menryeahkan penilaian baik buruknya pada pembaca. Jangan lupa, pihak Bintang menyediakan kuis isnetron terbaik pilihan pembaca. Ditulis oleh: M. Yamin Azhari Dok. Bintang â No. 117/Th. III/minggu ketiga Mei 1993, dengan sedikit perubahan |
22nd December 2023, 02:55 |
#5703
|
Mania Member
|
BONUS - ANGEL STREET: "KISAH DETEKTIF WANITA YANG DIMAINKAN MANTAN ISTRI MIKE TYSON"
(RCTI/SCTV, ANGEL STREET â SETIAP SABTU Pk: 23.00 WIB)
SAKSI, SERI. Sebuah film seri anyar (waktu itu), produksi 1992, Angel Street, (waktu itu) telah disiapkan RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia)/SCTV (Surya Citra Televisi Indonesia) untuk menggantikan tayangan sepakbola Liga Inggris yang akhir bulan Mei 1993 ini (waktu itu) akan habis masa kompetisinya. Seri ini berkisah tentang satuan polisi yang berada di bawah divisi penganiayaan dan pembunuhan. Dalam satuan yang selalu berhubungan dengan tindak kekerasan ini, kebanyakan anggotanya memang laki-laki. Tapi di sana ada dua detektif wanita, Anita Wellen King dan Dorothy Paretsky yang akan menjadi tokoh sentral dalam kisah ini. Dua tokoh ini diperankan oleh Robin Givens, aktris berkulit hitam yang mantan istri si leher beton Mike Tyson, dan Pamela Gidley. Permainan Robin Givens di sini pernah kita (generasi yang hidup di era 90an-red) saksikan lewat seri Head of The Class yang dulu (sebelum 1993-red) pernah diputar RCTI/SCTV dan Women of Brewster Place (TVRI) dan film layar lebar Boomerang. Sedang nama Pamela Gidley memang (waktu itu) memang masih asing di sini. Seri Angel Street dibuat ketika demam film seri dengan tokoh orang-orang muda (era itu) tengah melanda para produser film teve. Selain mencoba memanfaatkan momentum kegandrungan penonton pada film-film yang pemainnya orang-orang muda (era itu), Angel Street juga memasukkan usnur rasialisme yang beberapa waktu sebelumnya mengguncang Amerika. Maka tokoh utamanya pun yang satu berkulit hitam (Robin Givens) dan satunya lagi berkulit putih (Pamela Gidley). Nama Anita King yang dipakai tokoh yang dimainkan Robin Givens, malah ada yang menduga gabungan dari nama Anita Hill, seorang wanita berkulit hitam yang beberapa waktu sebelumnya mengguncang pengadilan Amerika dengan gugatannya pada calon jaksa yang konon telah melakukan pelecehan seksual padanya. Sedang King-nya diambil dari nama Rodney King, laki-laki negro yang dianiaya polisi berkulit putih, yang kemudian memancing amarah warga kulit hitam Amerika. Karena seri ini berkisah tentang detektif polisi, kisahnya pun ya seputar liku-liku para tokohnya dalam menangani berbagai kasus kejahatan. Dlaam episode perdana yang (waktu itu) akan disiarkan RCTI/SCTV, minggu ketiga Mei 1993 ini, Antia W King (Robin Givens) yagn semula polisi lalu lintas, mendapat promosi dengan dipindahkan ke bagian pembunuhan. Dalam kepolisian Amerika, tugas sebagai detektif memang banyak diidamkan para polisi. Selain tugas ini penuh dengan tantangan, penghasilan yang mereka peroleh pun juga lebih besar. Tentu saja Anita W. King menyambut promosi itu dengan sukacita. Tapi rekan-rekannya yang sudah lebih dulu berada di seksi pembunuhan, tampak keberatan dan bhakan meremehkan kemampuannya. Sebagai mantan polisi lalu lintas, Anita dianggap kurang cekatan dan ceroboh, dan ini sangat tidak menguntungkan bagi calon âpartnerâ-nya. Akhirnya, Anita diberi kesempatan mencoba kemampuannya di bawah pengawasan detektfi wanita Dorothy Paretsky (Pamela Gidley). Sepeti kisah-kisah dalam seri polisi yang lain, semula antara Anita dan Dorothy tidak ada kecocokan dan sering berselisih paham. Tugas pertama yang harus diemban Anita adalah menangani kasus pembunuhan ganda yang dilakukan Ruffus Miller dan hilangnya seorang anak kecil bernama Spencer. Selain didukung Ron Dean, Ernie Hudson, episode ini juga diperkuat oleh Joe Guzaldo, Michael Cavanaugh, dan James Handy. Ditulis oleh: Ludiyanto Hasibuan Dok. Bintang â No. 117/Th. III/minggu ketiga Mei 1993, dengan sedikit perubahan |
22nd December 2023, 02:57 |
#5704
|
Mania Member
|
BONUS - MICHAEL JACKSON INTERNATIONAL ARTIST AWARD BAGI ARTIS YG AKTIF DI BID. SOSIAL
(RCTI/SCTV, AMERICAN MUSIC AWARD â SELASA, 25 MEI 1993 Pk: 21.35 WIB)
KHUSUS, KADAR. Dalam American Music Award ke-20 yang (waktu itu) akan disiarkan RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia)/SCTV (Surya Citra Televisi Indonesia) ini, ada hal yang Istimewa. Megabintang Michael Jackson memperoleh penghargaan âthe first international artist awardâ. Untuk selanjutnya, penghargaan ini (waktu itu) akan diberi nama âMichael Jackson International Artist Awardâ, dan (kala itu) akan diberikan kepada artis yang berdedikasi tinggi dalam dunia seni dan sosial. Michael Jackson terpilih memperoleh penghargaan ini, karena selain sukses sebagai penyanyi, dia juga yang superaktif dalam bidang sosial. Selama kariernya, ia (sampai Mei 1993-red) mampu menjual 162 juta kopi kaset. Dan melalui program âHeal The Worldâ, ia memperoleh sumbangan jutaan dolar untuk anak-anak cacat (era itu). Atas dasar inilah kurator âAmerican Music Awardâ memilih Michael Jackson sebagai peraih pertama penghargaan ini. Penghargaan tertinggi dalam dunia musik di Amerika dua macam âGrammy Awardâ dan âAmerican Music Awardâ. Mana yang lebih bergengsi? Keduanya mempunyai bobot dan gengsi yang sama. âGrammy Awardâ diselenggarakan sejak tahun 1957 oleh NARAS (âNational Academy of Recording Arts and Sciencesâ). Mereka yang tergabung dalam NARAS adalah orang yang berkecimpung di dunia musik. Mulai dari produser, komposer, penyanyi, pemusik, hingga wartawan musik. Sedangkan âAmerican Music Awardâ yang diselenggarakan pertama kali pada tahun 1974, dewan kuratornya lebih condong kepada mereka yang mempunyai pengetahuan akademis dalam musik. Untuk menjadi anggota dewan ini sangat ketat kriterianya. Terakhir (waktu itu) yang menjabat ketua adalah penyanyi, produser, dan komposer Quincy Jones. Jadi, bila mau ditimbang mana yang lebih baik, agak sulit. Keduanya mempunyai mutu yang sama. â20th Annual American Music Awardâ ini dipandu oleh Bobby Brown, Gloria Estefan, dan Wynona, dan dihiasi penampilan Michael Jackson dalam Dangerous yang penuh pesona. Ditulis oleh: Ludiyanto Hasibuan Peraih Penghargaan dalam American Music Award Penyanyi country favorit (wanita): Reha Mc Entire Penyanyi soul, R&B favorit (wanita): Patti La Bele Penyanyi pop dan rock favorit (wanita): Mariah Carey Penyanyi pop dan rock solo album: Boyz II Man â End of The Road Penyanyi country solo album: Billy Ray Cyrus â Achy Breaky Heart Penaynyi soul pop, R&B faovrit: Michael Jackson â Remember The Time Penyanyi rap dan hip hop favorit: Sir Mix A Lot â Baby Get Back Penyanyi country grup, duo, band favorit: Alabama Penyanyi baru favorit: K.D. Lang Penyanyi soul, R&B grup, duo favorit: Boyz II Men Penyanyi pop rock band, duo, grup favorit: Genesis Penyanyi adult contemporary favorit: Unplguged â Mariah Carey Penyanyi baru country favorit: Billy Ray Cyrus Album country favorit: Reba Mc Entire Penyanyi baru R&B favorit: Kris Kros Album pop, rock favorit: Michael Jackson â Dangerous Penyanyi pria soul, R&B favorit: Bobby Brown Penyanyi pop, rock favorit: Michael Bolton Dok. Bintang â No. 117/Th. III/minggu ketiga Mei 1993, dengan sedikit perubahan |
22nd December 2023, 03:00 |
#5705
|
Mania Member
|
BONUS: LARA FLYNN BOYLE, SI DONNA HAYWARD DALAM TWIN PEAKS ITU PACAR KYLE MACLAHLAN
(TVRI PROGRAMA 2, TWIN PEAKS â SETIAP KAMIS Pkl: 19.30 WIB)
BUGIL, BEDA. Lara Flynn Boyle, pemeran tokoh gadis lembut hati Donna Hayward dalam seri Twin Peaks (di Indonesia diputar TVRI Programa 2-red) ini, 1993 tengah memulai debut barunya (waktu itu) dengan bermain bukan sebagai gadis baik-baik dalam film layar lebar The Temp, bersama Timothy Hutton dan Faye Dunaway. Di film yang penuh ketegangan, darah, dan adegan panas ini, Lara berakting menggoda dan berbugil-ria untuk membangkitkan birahi lawan main (dan penonton, tentu saja). Karakter yang dia mainkan di sini memang sangat jauh bertolak belakang dengan tokoh Donna Hayward. Menyesalkah Lara? Tentu saja tidak. Sejak awal, dia sadar betul, bahwa ada harga yang harus dia bayar untuk sukses kariernya dalam dunia film. âAku hanya melakukan apa yang aku bisa untuk membuat semua pekerjaan yang dibebankan padaku berjalan dengan baik. Bagi para produser, seksi adalah penampilan, bukan soal akting. Dan yang pasti saja, seks itu menjual,â kata Lara Flynn Boyle mantap, semantap ketika dia meninggalkan kampung halamannya untuk mengejar mimpinya. Sehari setelah menyelesaikan studinya di Chicago Academy for The Arts, bersama ibunya, Sally, dia langsung pergi ke Hollywood. Peran kecil dalam film teve The Prepple Murder (1989) menjadi debut awalnya. Sejak Lara berusia 6 tahun, orangtuanya bercerai. Dan sejak itu pula Lara dan ibunya selalu bersama-sama, meski kariernya terus melaju, dari bermain sebagai gadis baik-baik sampai berani tampil bugil di depan kamera, hubungannya dengan ibunya tidak pernah berubah. Rumah yang mereka tinggali di San Vernando Valley, menjadi tempat bagi ibu dan anak ini untuk saling berbagi rasa. Dulu (jauh sebelum 1993-red), Sally bahkan terpaksa harus bekerja di tiga tempat berbeda untuk membiayai hidup dan sekolah Lara. Tapi 1993 tentu saja lain. Lara sudah mandiri, dan bahkan bisa menghidupi ibunya. âKami memang begitu dekat karena memang tidak ada lagi orang lain di antar kami. Aku bahkan bisa bicara dengan Lara seolah-olah dia bukan anak gadisku sendiri,â ujar sang ibu, Sally. Lara Flynn Boyle yang disebut-sebut memiliki kecantikan klasik ini, kadang memang sulit dipercaya kalau dia bisa bermain sebagai orang dengan karakter yang sangat bertolak belakang dengan karakternya sendiri. Tapi tentang adegan bugil yang dia lakukan dalam film The Temp, Lara punya teori untuk membenarkan tindakannya itu. Katanya, adegan itu sama sekali tak bisa disebut menempatkan wanita sebagai obyek. âMeski begitu, aku tak akan mau lagi tampil bugil. Aku lebih menyukai gaya yang dipilih David Lynch (kreator Twin Peaks) dalam menampilkan seks. Dia melakukan dengan cara yang sama sekali berbeda. Tanpa cara sama sekali berbeda. Tanpa harus ada gerakan fisik, tapi dia bisa membuat penonton tergetar,â kata Lara. Kalau kita melihat penampilan Lara dalam Twin Peaks, kesan sebagai wanita penggoda memang sangat jauh darinya. Dia lebih tampak sebagai gadis lugu yang baik hati. Lara sendiri mengaku ketika kecil sangat pemalu dan tertutup. Tapi dunia akting seolah memang telah menjadi jalan pembebasan Lara. Dengan akting, Lara merasa bisa melakukan apa saja tanpa harus berpikir tentang konsekuensinya. âRasanya menyenangkan sekali setelah kita menembak seseorang dengan senjata, beberapa detik kemudian orang itu bangkit lagi dan mengisap rokok. Kalau saja dalam kehidupan sehari-hari bisa begitu, pasti semua orang akan saling tembak,â ujar Lara sambil tertawa dan mengisap rokoknya. Lara Flynn Boyle yang saat itu berusia 23 tahun, memang (waktu itu) belum banyak meninggalkan jejak dalam dunia film. The Rookie, Equinox, Wayneâs World, Red Rock West, dan The Temp adalah beberapa film layar lebar yang pernah ia bintangi. Permainannya sebagai Donna Hayward dalam Twin Peaks barangkali yang punya arti paling besar bagi kariernya. Setidaknya, lewat seri ini Lara Flynn Boyele mulai banyak mendapat perhatian. Dua tahun bermain dalam Twin Peaks (sampai saat itu), Lara tak hanya membuat banyak penonton jatuh cinta, tapi dia sendiri juga menemukan cinta di sana. Kyle MacLachlan, pemeran agen Cooper dalam Twin Peaks ini, selama dua tahun menjadi pacar Lara. Tapi, 1993, konon sudah putus. Lara tak mau menyebutkan alasannya. Dia juga tidak mau menyebutkan siapa cowoknya yang belakangan itu. âUntuk apa? Apa ada orang yang peduli dengan siapa aku sekarang (1993-red) bercinta?â Lho, kok begitu sih? Ditulis oleh: Yanto Bhokek Dok. Bintang â No. 117/Th. III/minggu ketiga Mei 1993, dengan sedikit perubahan |
22nd December 2023, 03:04 |
#5706
|
Mania Member
|
BONUS - KALI INI MUSIK SEPULUH BANYAK DIHIASI LAGU-LAGU SENTIMENTIL
(TVRI PROGRAMA 1 â SELASA, 25 MEI 1993 Pkl: 15.30 WIB)
NUANSA, NADA. Musik adalah bahas universal. Tanpa perlu mengerti kata-kata dalam lirik sebuah lagu, kita bisa menikmati dan hanyut terbawa dalam naunsa lagu. Seperti lagu Dur Dur DâEtre Baby yang didendangkan rocker cilik (era itu) asal Perancis, Jordy. Promosi gencar lagu ini di layar televisi (TVRI, RCTI, SCTV, TPI, ANTV-red) telah membuat lgau ini begitu akrab di telinga anak-anak (era itu) di sini. Di Perancis sendiri album Jordy ini (sampai saat itu) telah laku lebih dari 300.000 kopi kaset. Di paket musik 10 episode ke-3 bulan Mei 1993 ini, Dur Dur DâEtre Baby (waktu itu) akan menjadi salah satu sajian dari 10 video klip yang (waktu itu) akan digelar. Rasanya tak perlu dibicarakan kualitas vokal Jordy. Bagaimanapun, adalah suatu kemampuan yang patut dipuji anak (era itu) seusia dia (kala itu) bisa menyanyi dan bergaya dengan begitu rupa. Lalu disusul I Have Nothing-nya Whitney Houston dan kemudian Too Much Love Will Kill U punay Brian May. Tentang lagu-lagu Whitney, agaknya tak perlu lagi dikomentari. Sebuah lagu yang biasa-biasa saja, di tangan Whitney bisa hdair dengan penuh warna dan nuansa. Saat melnatunakn âsoudntrackâ film The Bodyguard, I Will Always Love U, di sini terlihat dengan jelas betapa Whitney adalah seoran gpenyanyi dengan teknik vokal yang teramat matang. Belum lagi kesanggupannya menyatukan diri dan lebur dalam nada-nada lagu. Penampilan Bryan May, gitaris Queen yang semasa mendiang Freddie Mercury masih hidup, nyaris tak pernah menunjukkan kebolehan beorlah vokal, juga perlu dicatat. Lewat lagu Too Much Love Will Kill U yang dinyanyikan, kita bisa melihat betap Bryan May pun juga seorang vokalis yang baik. Kalau Bryan menyanyi dengan segenap perasaan, karena memang lagu ini merupakan ode Bryan untuk mendiang Freddie yang meninggal digerogoti AIDS. Lewat lagu Bryan seolah menyesali sikap dan pola hidup Freddie yang urakan dan mengumbar petualangan seksnya. Sajian yang juga tak kalah indah dapat pula kita nikmati dari penampilan Scorpion dalam Still Loving U. Kelompok yang (sampai saat itu) lama tak kedengaran sepak terjangnya ini, kembali mengusung lagu lamanya yang beberapa tahun sebelumnya menjadi hit di seluruh penjuru dunia. Lengkingan vokal Kalus Maine terasa menyayat-nyayat saat dia menjeritkan Iâm Still Loving Uâ¦. Dan seperti biasa, selain menggelar sepuluh video musik terbaik, Musik 10 juga (waktu itu) akan menggelar kuis dengan hadiah menarik. Pemirsa hanya diminta menyebutkan nama kelompok vokal Bobby Brown sebelum dia bersolo karier. Kalau Anda penggemar musik barat dan pembaca tabloid Bintang Indonesia, pasti bisa dengan mudah menebaknya. Ditulis oleh: Ludiyanto Hasibuan Urutan âbestsellerâ Musik 10 (edisi 25 Mei 1993): Jordy â Dur Dur DâEtre Baby Whitney Houston â I Have Nothing Brian May â Too Much Love Will Kill U Vince Gill â I Still Believe In U Bon Jovi â Bed of Roses Spin Doctors â Two Princess Saigon Kick â Love Is On The Way PM. Dawn â Looking Through Patient Eyes Scorpion â Still Loving U Mick Jagger â Donât Tear Me Up Dok. Bintang â No. 117/Th. III/minggu ketiga Mei 1993, dengan sedikit perubahan |
22nd December 2023, 16:53 |
#5707
|
Mania Member
|
RUTH SAHANAYA: "KAWALAN PACAR"
MENJELANG berangkat ke Budokan (Jepang) untuk ikut festival, Uthe â panggilan akrab Ruth â esring dikawal cowoknya (kala itu). Ke mana saja. Uthe cuek bebek saja dan lebih banyak mengumbar senyum. âJangan tanya tentang pernikahan kami. Kalau bubaran? Malah malu-maluin!,â ucap Uthe di halaman 4 (Nyata No. 1073/minggu ke-3 Januari 1992/25 Januari 1992).
SPEKTRUM - RUTH SAHANAYA: "KUNTIT" SI IMUT-IMUT (kala itu) dari Bandung ini, sepertinya (perkiraan waktu itu) semakin dekat saja dnegan kekasihnya (kala itu) yang berasal dari Ambon itu. Tetapi sampai saat itu, Uthe, panggilan akrab Ruth, belum juga bernai menyebutkan kepastian kapan mereka menikah. âJangan gembar gembor dulu, nanti malah nggak jadi, khan malu-maluin,â ujar artis yang (waktu itu) juga berbisnis garmen ini. Memang ke mana-mana Uthe pergi, cowoknya (kala itu) selalu saja menguntit. Seperti gayung bersambut, Uthe juga senang diperlakukan seperti itu. Ketika berhari-hari syuting di studio TVRI (Senayan, Jakarta-red) mempersiapkan video klip yang hendak dibawa ke Jepang untuk ikut festival, Uthe juga dikawal pacarnya (ketika itu) itu. Sang cowok sekaligus menjadi âseksi dokumentasiâ. Dengan kamera tangannay, cowook Uthe (kala itu) tampak rajin mengambil pose Uthe saat syuting. Semua itu dilakukan sang pacar (era itu) dengan alasan âekonomiâ. âDaripada gua bayar orang lain untuk mendokumentasikan gua, mendingan doi saja yang gua maintain tolong. Lagipula dia membantunya dengan senang hati kok,â ujar Uthe. Sekadar diketahui, pembuatan video klip tersebut dipersiapkan Uthe untuk melengkapi persyaratan penampilannya ikut festival di Budokan Jepang, Februari 1992 (yang waktu itu akan) datang bersama Trio Libels (kemudian festival tersebut tayang di TVRI-red). Jadi, kalau Uthe selalu dikutnit terus oleh pacarnya (era itu) saat syuting karena mereka juga sadar, saat berada di Jepang, sang pacar (era itu) tak bisa hadir. âEh, ngapain doi harus ikut-ikutan? Yang bertanding khan gua, bukan dia. Lagina doi khan tidak mendapatkan jatah tiket ke Budokan. Gua pergi juga nggak lama, jadi doi nggak usah kahwatir,â kata Uthe sambil tertawa kecil. Toh, Uthe mengaku senang bila pacarnya (era itu) selalu memperhatikan. âSaya pikir, bukan hanya gua saja yang suka diperhatikan kekasihnya. Benar nggak?,â lanjutnya. Ditulis oleh: Ponti Carolus Dok. Nyata, No. 1073/minggu ke-3 Januari 1992/25 Januari 1992, dengan sedikit perubahan |
22nd December 2023, 17:02 |
#5708
|
Mania Member
|
ANJING CERDIK DARI SYDNEY (WOOF, TVRI PROG. 2 - RABU, 22 JANUARI 1992 JAM 17.00 WIB)
SEJAK tanggal 15 Januari 1992 lalu, TVRI (Programa 1) menyiarkan sebuah serial baru (era itu), judul serialnya Woof. Ini film yang mengisahkan seekor anjing yang pintar dan setia. Sengaja TVRI menyiarkan serial ini untuk sore hari, sehubungan dengan rencana meniadakan film kartun/animasi mulai Februari 1992.
Entah apa yang menyebabkan TVRI (waktu itu) tidak akan menyiarkan lagi film-film animasi. 1992, sudah disiapkan sekitar 5 serial baru TVRI (era itu) yang (waktu itu) akan disiarkan untuk anak dan remaja pada jam 17.00 WIB. Salah satunya yang telah siap diedarkan (waktu itu) dan sudah diedarkan minggu ke-2 Janauri 1992 lalu adalah serial Moof ini yang diproduksi pada 1986. Woof diperankan oleh dua orang remaja (era itu), Liza Godard dan John Ringham. Diedarkan oleh Sentral Television Enterprise Limited di London, walau sebetulnya film ini adalah film Australia. Di London dan Australia, film ini sangat digemari oleh anak-anak (masa itu) dan remaja (masa itu). Fiml ini diproduksi lebih dari 20 episode. TVRI punya 16 episode. Woof mengisahkan tentang anak berumur 10 tahun, bernama Erick dan sahabatnya, Roy. Sebagai remaja, Erick tergolong remaja yang normal. Banyak teman, pintar. Saking pintarnya, Mr. Jessop, gurunya, jadi keheranan. Namun, sesungguhnya yang sangat luar biasa adalah kemampuan Erick berubah bentuk menjadi anjing ini tidak diketahui oleh orang-orang. Tentu saja anjing yang cerdik dan sangat mengerti. Tetapi tidak ada yang tahu kapan saat tepat Erick akan berubah menjadi anjing. Hanya Roy yang mengetahui perihal Erick yang bisa berubah menjadi anjing itu. Itu pun setelah Roy melihat Erick yang kulitnya agak aneh, seperti terkena bintik-bintik gatal. Mr. Jessop pada akhirnya mengetahui hal tersebut. Dia berusaha untuk mengetahui penyebab perubahan tersebut. Erick dan Roy sendiri memang berusaha untuk mengetahui apa yang terjadi pada diri Erick, tetapi persoalannya, sampai kapan rahasia tersebut bisa mereka pegang? Bahkan orangtua Erick sendiri juga tidak mengetahuinya. Erick diperankan oleh bocah Australia (era itu), Edward Fidoe. Ini memang film serial pertamanya. Jadi namanya memang (waktu itu) belum dikenal. Sedangkan si anjing, diperankan oleh anjing kecil yang pintar bernama Tich. Entah apa juga yang menyebabkan serial ini dipilih oleh TVRI, tetapi yang pasti, sebetulnya ini tak ubahnya dengan film animasi yang selalu menampiklan kisah-ksaih tak masuk akal. Lagipula, film yang diproduksi tahun 1986 ini, kurang begitu dikenal oleh anak-anak Indonesia (era itu). Tentu jika dibandingkan dengan Popeye atau Zorro yang walaupun berupa animasi, tetap mempunyai ciri dan (sampai saat itu) sudah dikenal. Ditulis oleh: Ponti Carolus Dok. Nyata, No. 1073/minggu ke-3 Januari 1992/25 Januari 1992, dengan sedikit perubahan |
22nd December 2023, 17:05 |
#5709
|
Mania Member
|
TRIO LIBELS DAN RUTH BAWAKAN POP DISKO DANGDUT DI BUDOKAN
MUNGKINKAH (pertanyaan waktu itu) Trio Libels dan Ruth Sahanaya sukses jadi duta di Festival Song Tokyo, 23 Februari 1992 nantinya? Sepertinya (perkiraan waktu itu) terlalu dini melempar pertanyaan ini. Yang pasti, âÃÂÃÂNew Kids On The Block (NKOTB)-nya IndonesiaâÃÂàini dan si penyanyi centil, Ruth (waktu itu) akan diuji kemampuannya di panggung Budokan Hall, Tokyo.
Festival paling bergengsi di Asia ini berhadiah Rp 50 juta. Tahun 1991 lalu sempat diikuti peserta dari beberap anegara di Eropa dan Amerika. Tahun 1991 ini cuma diikuti peserta dari 17 negara di Asia. Indonesia sendiri sebelumnya, empat kali berturut-turut hanya mengirim duta jadi tamu kehormatan. Panitia di Indonesia akhirnya tahun 1992 ini menunjuk Trio Libels dan Ruth ikut sebagai peserta. Lagu yang (waktu itu) akan dibawkaan berjudul I Am Yours Forever (Harus Kumiliki versi Inggris-red) karya Youngky Suwarno. Aransemen dipercayakan kepada Erwin Gutawa. Pekan kedua Januari 1992 lalu, TVRI sebagai salah satu unsur panitia, kerja keras membuatkan âÃÂÃÂvideo clipâÃÂÃÂ-nya. Tiga minggu sebelum hari H, kebetulan merupakan âÃÂÃÂdeadlineâÃÂà  bagi semua peserta yang ngirim âÃÂÃÂvideo clipâÃÂÃÂ. Tidak nampak Istimewa syuting âÃÂÃÂvideo clipâÃÂàtersbut. Gambar-gambar diambil di studio V TVRI Jakarta (Senayan-red). Kesannya tak beda dengan syuting paket-paket musik yang biasa digarap TVRI. âÃÂÃÂSettingâÃÂà Â-nya juga cuma satu bentuk. Iwan Rachmawan yang dipercaya sebagai pengarah acara terpaksa harus memeras otak, sehingga mengandalkan memperbanyak stok âÃÂÃÂangleâÃÂà atau stok perekaman gambar. Jadi kuncinya ada pada proses âÃÂÃÂeditingâÃÂà Â. Kalau ngeditnya asal jadi, hasilnya sudah bisa ditebak tak lebih bagus dengan paket-paket TVRI, Mozaik, misalnya. Atau dengan Irama Masa Kini. Kalau sampai terjadi macam begitu, sayang. Soalnya, kesempatan ini tidak setiap saat. Sehingga selayaknya benar-benar dimanfaatkan secara baik. Terlepas dari menang atau kalah, kalau âÃÂÃÂvideo clipâÃÂÃÂ-nya bagus, paling tidak sudah menanamkan âÃÂÃÂimageâÃÂà tentang kemampuan Indonesia. Baik kepada dewan juri maupun masyarakat Jepang. Tidak jelas apakah dananya kecil. Namun yang pasti, soal dana ini sejak awal yang nanggung panitia dari TVRI. Ronny, Edwin, dan Yani mengakui, tuntutannya tampil di festival ini tidak untuk menang. Tapi bagaimana bisa bermain bagus, dan tidak mengecewakan. âÃÂÃÂKami tak ingin memaksakan mental dengan target menang karena takut akan mempengaruhi penampilan. Targetnya bagaimana main bagus aja. Menang atau kalah terserah penilaian juri,âÃÂàkatanya. UNSUR DANGDUT Erwin Gutawa meramu I Am Yours Forever nampak cukup jeli. Irama yang dipilih tak sekadar menyesuaikan karakter vokal dan penampilan Trio Libels dan Ruth Sahanaya. Iramanya pop disko, diramu dengan nuansa dangdut, terutama pada bagian intro. Cukup beralasan memang, mengapa Erwin mengemas dengan gaya seperti itu? Agaknya Erwin bukan Cuma ingin memunculkan âÃÂÃÂimageâÃÂà pop disko ala Indonesia. Namun, ia kayaknya (waktu itu) sengaja mengantisipasi trend musik di Jepang. Perkembangan selera musik di Jepang belakangan itu memang mulai menoleh ke dangdut Indonesia. Konon lagu Kopi Dangdut-nya Fahmi Shahab dan lagu Bola-nya Ona Sutra (kala itu) banyak diputar di toko-toko kaset pinggiran kota Tokyo. Tidak salah kalau Erwin memasukkan unsur dangdut dalam aransemennya yang (waktu itu) akan dilantunkan Ronny, Edwin, dan Ruth di gedung Budokan nantinya. Kalau ia meracik lagu itu cuma dengan warna pop disko, sama halnya menyia-nyiakan potensi kreativitasnya sebagai musisi Indonesia. Barangkali ia (waktu itu) akan dilecehkan di mata musisi luar karena mengabaikan makna orisinalitas. Ibarat pinjam mulut orang Indonesia. Ditulis oleh: Djoko Irianto Dok. Nyata, No. 1073/minggu ke-3 Januari 1992/25 Januari 1992, dengan sedikit perubahan |
Last edited by MrRyanbandung; 22nd December 2023 at 18:08.. |
22nd December 2023, 17:11 |
#5710
|
Mania Member
|
BILA PENDUKUNG ACARA KURANG SIAP
(TVRI STA. YOGYAKARTA, HIBURAN SENJA â MINGGU, 19 JANUARI 1992 JAM 17.45 WIB)
PAKET musik TVRI Stasiun Yogyakarta bermacam ragam, tetapi yang menjadi andalan Arena Ria, diputar sebulan sekali. Paket musik yang lain sebenarnya juga tidak kalah menarik penampilan maupun lagu-lagu tayangannya. Cuma penggarapannya yang membuat beda. Kalau Arena Ria digarap seperti layaknya membuat âÂÂvideo klipâÂÂ. Paket berdurasi kurang lebih 55 menit tsb, pembuatannya memakan waktu 5 smapai 11 hari. Sedangkan paket-paket musik lainnya seperti Hiburan Malam, Hiburan Senja, atau Kenalan Baru cukup memakan waktu beberap amenit saja untuk beberapa lagu, langsung âÂÂbungkusâÂÂ. Hal itu terbukti, waktu DN (Dharma Nyata) menyaksikan rekaman gambar untuk Hiburan Malam/Senja yang menampilkan Orkes Radio Yogyakarta pimpinan Lestari Aman, diselesaikan cuma beberapa menit. Lebih cpeat lagi, kalau kedua pihak siap, baik pengisi maupun kru TV yang menangani. Untuk rekaman hiburan musik yang berdurasi 25 menit itu ternyata tidak berjalan seperti apa yang direncanakan. Jadwal molor. Yang membuat molor kali ini dari pihak pengisi. Kru TV sudah siap tetapi pengisinya belum lengkap, harus tunggu menunggu, karena ada yang belum datang. Setelah dinanti sampai siang, yang ditunggu belum juga nongol, maka Teguh Ganefo, sang mandor acara ini, selaku pengarah acara, memutuskan untuk ditinggal. Rencan apengamiblan gambar seluruhnya seharusnya ada tujuh lagu menjadi lima lagu. Siang itu, Orkes Radio Yogyakarta tampil sebagai orkestra mini yang didukung 11 pemain musik. Mengiringi lagu-lagu lama. Itu pun pengiringnya tidak lengkap, maka pemain bass diganti. Sepertinya kurang persiapan atau kurang komunikasi sehingga ada yang tidak hadir. âÂÂPemberitahuan kalau ada rekaman, mendadak sih mas. Baru kemarin, sekarang (Janauri 1992-red) sudah rekaman. Padahal, harus perlu waktu untuk latihan dan kami mempunyai kesibukan sendiri. Kalau ada sesuatu harus direncana dulu. Seperti Yuli hari ini (Januari 1992-red) ujian semesteran. Tentunya, tidak mau begitu saja meninggalkan,â kata Wiwin yang siang itu menyanyikan du alagu. Terus kenapa Win, Anda sendiri tidak hafal teks lagu yang Anda nyanyikan? Apabila penyanyinya tidak hafal teks lagu, maka âÂÂtakeâ lagu pertama pun haru sdiulang-ulang sampai empat kali. Lipsingnya sudah pas, namun oleh pengarah acara di-âÂÂcutâÂÂ. âÂÂDiulang! Ekspresinya kurang! Senyum dong!,â teriak Teguh. Hafal saja tidak, kok disuruh senyum. Muka serius karena mengingat-ingat teks. Maka dicari jalan pintas sang penyanyi didikte sambil âÂÂin actionâÂÂ. Hasilnya lancar. âÂÂSebetulnya rekaman suara sudah sebulan lalu (Desember 1991-red), dan setahu saya cuma untuk siaran RRI. Waktu rekaman suara, saya bisa memakai teks. Nah, kalau tahu-tahu juga harus keluar di TV, saya jadi nggak siap, makanya saya jadi kikuk,â sanggah Wiwin. Ditulis oleh: HR Soenatha Ujung/Bagong Subardjo Judul lagu/penyanyi (dalam Hiburan Senja edisi 19 Januari 1992): Kemuning â Wiwin Juwita Malam â Sri Hartati Too Young â Krisna Dharma Senandung Rindu â Wiwin Air Mata Kekasih â Sri Hartati Dok. Nyata, No. 1073/minggu ke-3 Januari 1992/25 Januari 1992, dengan sedikit perubahan |
Last edited by MrRyanbandung; 22nd December 2023 at 17:17.. |
detikHot
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer