HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Kamis, 2024/05/03 16:51 WIB
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang Toxic ke Pemerintahanmu
-
Minggu, 2024/04/29 11:39 WIB
Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan
-
Rabu, 2024/05/02 11:57 WIB
Polisi: Pembunuh Wanita dalam Koper di Cikarang Sempat Setubuhi Korban
-
Minggu, 2024/04/29 11:51 WIB
Kronologi Kecelakaan Maut Rombongan Harley Tewaskan Dokter dan Istrinya
-
Minggu, 2024/04/29 11:28 WIB
Gelora, Partai Tidak Lolos Parlemen Minta Prabowo-Gibran Tolak PKS
-
Kamis, 2024/05/03 13:44 WIB
Masuk Bursa Cagub Jakarta, Menteri Basuki: DNA Saya Nggak di Situ
View Poll Results: Budaya Merokok...berakibat apa bagi generasi mendatang? | |||
Negatif | 72 | 91.14% | |
Positif | 7 | 8.86% | |
Voters: 79. You may not vote on this poll |
|
Thread Tools |
30th July 2008, 11:58 |
#1
|
Mania Member
|
Budaya Merokok, Setujukah anda!
Merokok, Kebiasaan yang Membudaya di Indonesia.
Sebagian orang menganggap merokok mempunyai nilai seni tersendiri. Bagi para remaja yang sedang mencari identitas diri, merokok merupakan hal yang sangat membanggakan. Mereka merasa lebih gagah, lebih hebat, lebih gentle dan semacamnya. Banyak orang bahkan merasa merokok sudah menjadi sebuah kebutuhan hidup. Mereka rela tidak makan-minum, asal masih bisa tetap merokok. Badan terasa lemas dan loyo, jika tidak merokok. Padahal kita tahu, yang masuk ke dalam tubuh mereka adalah asap rokok; namun asap itulah yang ”menguatkan” mereka. Sebagian dari kita mungkin merasa risih dan kurang suka ketika melihat anak-anak yang masih tergolong di bawah umur sudah merokok. Lihat saja saat kita melihat di beberapa perempatan lampu merah, di pinggir jalan, di terminal, ada anak-anak jalanan yang merokok meskipun mereka rela mengemis demi mendapatkan sebatang rokok; atau bahkan mereka mengais sampah demi mencari puntung rokok yang dirasa ”masih layak pakai”. Begitulah keadaan dan kehidupan anak-anak jalanan. Mereka belum memahami benar akibat buruk yang ditimbulkan rokok. Awalnya hanya sekadar ikut-ikutan teman, akhirnya anak-anak tersebut terjerumus ke dalam hal yang belum pantas mereka lakukan. Anggapan mereka, jika sudah mampu mencari uang sendiri, maka dianggap sudah boleh membelanjakannya untuk apa saja, termasuk rokok. Kalangan pintar Bila anak-anak jalanan merokok karena mungkin, mereka belum mengetahui akibat buruk rokok bagi kesehatan, namun banyak sekali orang yang lebih pintar dan melek informasi tetap memilih merokok. Jadi,ini bukan hanya soal kurang pengetahuan. Marilah kita cermati kehidupan orang-orang yang memiliki ”level” lebih tinggi daripada anak-anak jalanan tadi. Sebut saja para karyawan, pegawai swasta, PNS, mahasiswa, dosen,dan lainnya. Jika dilihat dari tingkat pendidikan mereka, bisa dikatakan bahwa ilmu pengetahuan yang diperoleh sudah lebih dari cukup kalau hanya untuk mengetahui tentang bahaya merokok. Namun nyatanya, setiap hari mereka merokok. Kebiasaan ini merupakan hal ”sakral” karena sangat berhubungan dengan beberapa hal, sebut saja pergaulan, menghilangkan kejenuhan dan stress karena pekerjaan. Bagi mereka, tujuan merokok sudah bukan lagi untuk gagah-gagahan. Perokok pasif Sulit menghentikan kebiasaan merokok, termasuk memberikan himbauan agar tidak merokok di tempat umum. Saat berada di dalam angkutan umum misalnya, jika ada yang merokok, pasti terasa sangat menyebalkan bukan? Jika kita tempatkan diri kita pada posisi ”bukan perokok”, yang terlintas dalam benak kita pastilah mereka yang merokok di tempat umum adalah orang yang egois karena tidak mau tahu betapa terganggunya lingkungan sekitar karena asap rokok yang dia hembuskan; belum lagi jika sudah bicara tentang etika dan sopan santun. Pemerintah sudah berupaya memberikan peringatan di setiap bungkus rokok, membangun website www.stopmerokok.com untuk memberikan tips mengatasi kecanduan rokok, larangan merokok di tempat umum, bahkan menyiapkan smoking area dan memberikan berbagai penyuluhan agar para perokok mau menyadari bahaya merokok. Namun, segala upaya itu kurang mendapat respon positif. Tetapi bila direntang lebih jauh, bila masyarakat Indonesia menghentikan kebiasaan merokok, kita akan berhadapan dengan risiko yang sangat besar. Ya,karena industri rokok telah menopang banyak sektor ekonomi di negara kita. Sebut saja berapa ribu karyawan pabrik rokok akan ”dirumahkan” bila pabrik rokok tutup. Berapa milyar rupiah cukai tembakau yang selama ini masuk ke kas negara akan hilang. Berapa ratus ribu siswa dan mahasiswa berprestasi akan dihentikan beasiswanya oleh perusahaan rokok. Berapa banyak penelitian akan terbengkelai karena tidak adanya dukungan dana. Berapa cabang olah raga dan apresiasi seni akan mandul jika sponsorship dari perusahaan rokok dihentikan. Itulah dilema yang harus dihadapi bersama. Memang seperti buah simalakama...tapi hendaknya disadari bahwa budaya merokok ini pastinnya akan menimbulkan hal yang sangat negatif dikemudian hari. |
Si Ganteng No.1 Siauw Shiyi Lang Sang Pendekar Berandalan Last edited by Shiyi lang; 30th July 2008 at 12:04.. |
30th July 2008, 12:23 |
#3
|
Mania Member
|
ROKOK LAGI :confused:
sebagai perokok pasif..."terganggu banget"... tp akhir2 ini gw perhatiin udah lumayan tuh kesdaran para perokok,klo di angkot mis,perokok kdg ga merokok klo lg penuh,tp ketika penumpang tggl 1 at 2 org,baru deh...dia keluarin tu tapi ada juga yg ga tau deh utaknya dmn,tega bener ngerokok,secara org dah wangi2 dr rumah klo gw pribadi biasanya gw batuk2 aja,biar dia ngerasa...wekekke klo rokok diganti permen mau ga ya |
kau membuatku mengerti hidup ini,kita terlahir bagai selembar kertas putih tinggal kutulis dengan tinta pesan damai,dan terwujud harmoni...~padi~ |
30th July 2008, 12:26 |
#4
|
Banned
|
saya malu klo ngerokok depan umum....
saya ngga mau diliatin org yg keganggu..... klo mau ngerokok mending di rumah deh........., atau di tempat terbuka yg jarang orgnya.... klo ada anak kecil jangan sampe ngerokok deket2 mereka.... klo kita mau mati mending mati sendiri deh.... jangan ngajak yg muda |
30th July 2008, 12:29 |
#5
|
|
Mania Member
|
Quote:
good..good...good.... |
|
kau membuatku mengerti hidup ini,kita terlahir bagai selembar kertas putih tinggal kutulis dengan tinta pesan damai,dan terwujud harmoni...~padi~ |
30th July 2008, 12:52 |
#6
|
Addict Member
|
Kemampuan mengendalikan diri salah satunya terlihat pada kemampuan seseorang membatasi diri pada hal-hal yang sifatnya addictional (ketagihan atau narkosis), seperti merokok, minum miras, gambling, freesex dan seterusnya.
Merokok, selain menurunkan kualitas lingkungan dengan parameter polutan berupa nikotin dan tar (kumpulan milyaran senyawa kimia bersifat oksidan dan karsinogenik), dimana manusia (perokok passif) merupakan objek terkena dampak dengan paparan tertinggi, merokok juga menjadi identitas sosial dengan pola pikir dan perilaku tidak terpuji (lihat respon masyarakat ketika para anggota parlemen merokok sambil bersidang). Kesimpulannya, saya tidak setuju dengan apa yang disebut budaya merokok itu. |
Pegang Gonting Abang, Abang Ndang Pargeok .. |
30th July 2008, 13:09 |
#7
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
30th July 2008, 13:32 |
#8
|
Groupie Member
|
Say no to smoking deh. Boleh sih ngerokok saya gak againts it, tapi klo merokok ingat kanan kiri, hargai kita2 yg gak ngerokok.
Dan utk menjawab topic TS, jelas gak setuju banget! Its filthy habit gak perlu diterusin! |
Who, Being Loved, is Poor? (Oscar Wilde) |
30th July 2008, 13:34 |
#9
|
Medal Winner
|
|
30th July 2008, 13:51 |
#10
|
Groupie Member
|
|
Who, Being Loved, is Poor? (Oscar Wilde) |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer