HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Minggu, 2024/06/03 16:25 WIB
Kaesang Pilih Jakarta Ketimbang Solo: Mungkin Duet Sama Pak Anies
-
Minggu, 2024/06/03 14:59 WIB
Hasto PDIP: Tapera Bentuk Penindasan Baru!
-
Minggu, 2024/06/03 12:38 WIB
Ahmad Dhani Sebut Fadli Zon Calon Menlu RI, Begini Kata Gerindra
-
Minggu, 2024/06/03 11:27 WIB
Kepala dan Wakil Kepala Otorita Mundur, Basuki dan Raja Juli Jadi Plt
-
Senin, 2024/05/17 14:09 WIB
Nabung Haji Berdua Istri tapi Ditinggal, Mbah Bardan: Semoga Bersatu di Surga
-
Rabu, 2024/05/30 12:40 WIB
Tawa Biduan Nayunda saat Ditanya Duit dari SYL Tak Mungkin Cuma-cuma
|
Thread Tools |
7th February 2008, 10:59 |
#1
|
Registered Member
|
DJP (Direktorat Jendral Pajak) masih perlu kah?
sebenernya ngapain seh pake ada DJP? kenapa ngga' bisa langsung bayar pajak ke rekening project? kan lebih enak tuh buat rakyatnya ... bisa pilih project mana yang mo di support ... ngapain juga bayar pajak kalo kita ngga' tau juga duitnya lari kemana? ... coba kalo bisa langsung ke rekening project tertentu ... kan enak ... ownership masyarakatnya jadi lebih kuat dan project yang kurang OK (misalnya fasilitas baru untuk anggota DPR) ngga' perlu kan di finance sama rakyat ...
Gimana menurut low-low pada? soalnya kasian neh ... rakyat yang mati2an membiayai negara banyak banget yang idupnya susah .... |
7th February 2008, 11:27 |
#2
|
Addict Member
|
Ada di DJP sajah, mayoritas rakyat Indonesia (mungkin TS termasuk didalamnya) belum memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai Undang2 yang berlaku ...
apalagi ngga ada yang ngurus, paling minim banget orang yang mau membayar pajak... bubarin aja Indonesia sekalian... |
7th February 2008, 12:29 |
#3
|
|
Registered Member
|
Quote:
|
|
7th February 2008, 13:00 |
#4
|
|
Registered Member
|
Quote:
Sebagai contoh, mungkin anda hanya mau membiayai project tertentu (entah apa yg dimaksud dgn project), misalnya pendidikan murah dan pangan murah. Hanya itu saja. Oke, tidak masalah. Tapi bila anda mau pakai jalan raya (terlepas bagaimana kondisi jalan tersebut), anda harus bayar. Anda pergi ke spbu, harap bayar dgn harga non subsidi. Dan hal2 lain. Anda harus tahu bahwa akan sangat memakan waktu, biaya dan tenaga bila setiap project, entah pusat entah daerah, dibiayai langsung oleh masyarakat dgn model yg anda kemukakan. Dengan konsekuensi mereka yg tidak ikut membiayai harus membayar bila ingin memanfaatkan hasil dari project tersebut (atau mungkin tidak boleh ikut memanfaatkan sama sekali). Bahkan di negara yg benar2 liberal sekalipun rasanya hal tersebut akan terdengar sangat konyol. Mengenai rakyat yg mati2an membiayai negara.. Saya rasa anda harus mempelajari beberapa sifat pajak terlebih dahulu. Tanpa anda mempelajarinya, mustahil bagi kita untuk mencapai titik temu. Gini deh, anda hitung berapa total penghasilan anda setahun, kurangi dgn penghasilan tidak kena pajak, kalikan tarif. Ketemu hasilnya? Kalau masih belum puas, mungkin anda sudah tahu (atau belum?) bahwa angka segitu tidak dibayar serta merta, tapi diangsur selama 12 bulan dlm bentuk pph pasal 25. Apa dgn angka pajak segitu anda mati2an? Saya rasa tidak. Semakin tidak mampu seseorang, semakin kecil pajak yg harus dia bayar (atau mungkin malah tdk harus bayar sama sekali), saya yakin untuk hal ini anda sudah tahu. Bila anda kecewa dengan hasil pembangunan yg dibiayai dengan pajak anda, jangan salahkan djp-nya. Salahkanlah pegawainya yg masih korup (bagaimana korupnya ya? Kan duitnya disetor wp langsung ke bank? Kolusi dan bermental pak ogah mungkin lebih tepat), atau salahkan oknum di bagian lain pemerintahan yg langsung menangani kerjaan proyeknya deh. Mereka yg pegang duit, mereka yg terima duit. Djp hanya pengumpul, bukan yg pegang duitnya. Saya rasa anda udah capek bacanya, tapi saya tetep jawab: bisa, namun inefisiensi yg ditimbulkan akan terlalu besar. O iya. Saya setuju tentang rakyat yg masih idup susah. Ada yg tidak beres dgn pemerintahan kita. Selama budaya kkn masih ada di masyarakat kita, jgn harap jumlah rakyat yg idup susah akan berkurang. |
|
7th February 2008, 13:06 |
#5
|
|
Registered Member
|
Quote:
|
|
7th February 2008, 13:17 |
#6
|
|
Registered Member
|
Dibaca yg lengkap dong
Quote:
|
|
7th February 2008, 13:20 |
#7
|
Registered Member
|
Langsung aja mas gak bisa.....khan lebih enak kalo ngadepin orang yang berpikiran nyeleneh gak bisa dengan cara halus... Dalam mengutarakan kebenaran hanya ada dua "warna" Benar dan Salah ga ada warna lain diantaranya.....mengungkapkan pernyataan yang ga jelas dapat menjadi multi tafsir dalam membukan pelung KKN.......pisss
|
Last edited by G@ptek; 7th February 2008 at 13:51.. |
7th February 2008, 13:29 |
#8
|
|
Mania Member
|
Quote:
TS aneh, jangan2 dia sering nggelapin pajak |
|
|
7th February 2008, 13:33 |
#9
|
Registered Member
|
Temen yang nyeleneh selalu mengungkapkan pendapat dengan mengatasnamakan rakyat....padahal mereka sendiri tidak mengerti tata cara atau sistem pembayaran pajaknya, betul yang mas bilang pembayaran pajak dilakukan secara lunsum selama 12 bulan dan yang perlu diingat bahwa yang menetukan besar kecilnya pajak yang harus dibayar adalah wajib pajak sendiri yang dituangkan dalam SPT Tahunannya jadi Fiskus memberikan kebebasan seluas luasnya untuk menentukan brp pajak yang harus dibayar tapi mesti inget bahwa suatu saat atas SPT ybs bisa saja dilakukan pemeriksaan jika terdapat indikasi kecurangan baik didapat dari data pihak ketiga atau skor2 yang digunakan o/ DJP, apalagi dengan adanya SAM dapat meminimalisir kecurangan dari WP karena selalul diawasi oleh Accout Refnya.....kita mesti percaya bahwa pajak yang disetor sudah benar sepanjang belum dilakukan pemeriksaan itu inti dari self asessment yang dilaksanakan di DJP....piss
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer