HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/05/17 14:09 WIB
Nabung Haji Berdua Istri tapi Ditinggal, Mbah Bardan: Semoga Bersatu di Surga
-
Rabu, 2024/05/19 09:52 WIB
Yusril Resmi Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid
-
Minggu, 2024/05/16 14:33 WIB
Duuh... Suami Gerebek Istri yang Selingkuh dengan Brondong di Hotel Jombang
-
Jumat, 2024/05/20 15:18 WIB
SYL Titip Nayunda Jadi Honorer: Gaji Rp 4,3 Juta/Bulan, Setahun Ngantor 2 Kali
-
Sabtu, 2024/05/21 11:19 WIB
Hindari Anak Kecil Nyebrang Beberapa Kendaraan Tabrakan Beruntun di Tol Jagorawi
-
Minggu, 2024/05/16 12:19 WIB
Refly Pembunuh Ayah dan Pemerkosa Ibu Baru Sebulan Diangkat Jadi Anak
|
Thread Tools |
2nd December 2012, 06:41 |
#1
|
Mania Member
|
Kegagalan TIMNAS mutlak kesalahan pemerintah......
Pupus sudah harapan 240 juta rakyat Indonesia untuk melihat timnas berprestasi di piala AFF.....
Perseteruan antara PSSI dan KPSI membuat Timnas tdk bisa menampilkan pemain2 terbaiknya..... Bahkan bisa dikatakan bahwa Indonesia menampilkan pemain kelas 2 nya di turnamen tsb..... Adanya dua kompetisi ISL dan IPL sebenarnya adalah akibat masuknya orang2 politik ke sepakbola..... Tidak bisa dipungkiri bahwa ISL didominasi oleh partai kuning, sedangkan IPL awalnya adalah partai merah yg kini diback up oleh si biru..... Bukannya pemerintah menyelesaikan perseteruan tsb tapi malah larut didalamnya.... Masih ingat kemarin ketika timnas mengalahkan singapura ada trit disini bahwa demokrat mendukung kemajuan olah raga (petinggi PD ramai2 nonton ke malaysia)....kalau keok gini masih berani kagak PD koar2 mendukung ke malaysia.... Ha...ha.. Pendukung Timnas tdk usah kecewa Timnas dan pelatih sdh berbuat maksimal....mari kita hujat ramai2 pemerintah yg tdk mampu menyelesaikan konflik PSSI dan KPSI.... Hidup timnas....hidup sepakbola....pemerintah kaut sahaja.... Jakarta - Jika harus ada yang disalahkan atas kegagalan Indonesia di Piala AFF tahun ini, maka salahkanlah elite yang terus bertengkar. Pemain dinilai sudah berusaha dengan kemampuan yang ada. Indonesia tersingkir dan untuk kedua kalinya dalam sejarah gagal ke babak semifinal Piala AFF setelah kalah 0-2 dari Malaysia di laga terakhir Grup B di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Sabtu (1/12/2012) malam. Dalam bincang-bincangnya via telepon dengan detiksport, pengamat sepakbola Budiarto Shambazy menyampaikan pandangannya terhadap dua hal. Pertama, performa M. Taufiq dkk., dan kedua adalah penyebab dari tak kunjung berprestasinya sepakbola Indonesia. "Menurut saya tim ini menjanjikan. Pemain janganlah dicela. Tidak baik itu. Tim ini cukup menggembirakan. Mereka punya nyali, motivasi tinggi, bisa menghadapi pressure, tidak terpengaruh dengan konflik atau yang sering menjelek-jelekkan mereka," ujar Budiarto atau yang lebih dikenal dengan panggilan 'Mas Baz' itu. "Tapi Malaysia memang secara teknis lebih unggul, dan pemain-pemain mereka lebih berpengalaman. Perlu dicatat, sebelum turnamen 90% pemain kita minim jumlah caps. Ya ini memang bukan pemain-pemain terbaik yang kita punya, karena diboikot (oleh KPSI). "Kegagalan ini semacam refleksi buat pengurus yang bertengkar terus, PSSI lawan KPSI. Ini adalah hasil dari yang kalian ributkan, sehingga pemain jadi sasaran, padahal mereka sama sekali tidak menyandang kesalahan," sambungnya. Secara spesifik Budiarto menyebut tiga pihak yang harus bertanggung jawab pada segala kekisruhan yang melanda dunia sepakbola di tanah air: PSSI, KPSI, dan pemerintah. Pria yang juga wartawan senior itu mengkritik lemahnya kepemimpinan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin, menyayangkan KPSI yang melakukan banyak manuver, serta menyesalkan pasifnya pemerintah. "Pemerintah ini abai dan diam saja, tak mau menengahi konflik yang sudah terjadi bertahun-tahun. Semestinya rekonsiliasi itu masih bisa dilakukan, dan pemerintahlah yang harus melakukan rekomensiliasi itu," tegas Mas Baz. Di akhir wawancara ia kembali memberikan apresiasi kepada timnas yang telah berusaha di Piala AFF kali ini. Menurutnya, karena punya potensi, tim ini layak dipertahankan sekaligus diperbarui untuk menghadapi agenda berikutnya, yakni kualifikasi Piala Asia 2015, di mana Indonesia akan bersaing dengan Irak, China, dan Arab Saudi. |
|
2nd December 2012, 07:05 |
#2
|
|
Groupie Member
|
Quote:
|
|
|
2nd December 2012, 07:10 |
#3
|
Addict Member
|
Mneurut aturan FIFA, jelas tercatat kalo pemerintah kagak boleh intervensi masalah ini... cuma kalo sekedar menengahi sebenernya masih boleh, tapi apa yang udah di lakuin pemerintah di sini?? Kagak ada! joint commite pun mandul, gak ada hasilnya... Yah ini mungkin bisa di anggep sinyalemen kalo beye (pemerintah) memang takluk di tangan partai golkar (ical)
|
|
2nd December 2012, 08:23 |
#4
|
Registered Member
|
PSSI harus dipimpin orang yg Profesional
Sepanjang PSSI dipimpin oleh org yg tidak Profesional sampai kapanpun tidak akan memberikan prestasi.. Saran bekukan dulu kepengurusan PSSI saat ini minta ijin FIFA utk intervensi pemerintah krn kondisi darurat bentuk komite yg independen & profesional jika perlu libatkan konsultan dr negara2 juaranya sepak bola, kalo ngk jgn berharap PSSI berprestasi
|
|
2nd December 2012, 09:00 |
#6
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
|
2nd December 2012, 09:04 |
#7
|
Mania Member
|
Lg main ke genting island barangkali boo giliran timnas kalah tdk ada sepatah dua patah utk memberikan motivasi dan semangat utk bangkit tp gilirang menang dipuji dan merasa paling berjasa
|
|
2nd December 2012, 09:07 |
#8
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
|
2nd December 2012, 09:12 |
#9
|
Groupie Member
|
Harus ada perbaikan manajemen d induk sepakbola PSSI, sudah trlalu bnyak cmpur tangan politik brmain dlm organisasi ini, selanjutnya harus sgera dibuat kesepakatan PSSI-KPSI utk segera menyatukan liga dan rapat utk menunjuk pengurus2 baru, harus da salah 1 pihak yg rela mengalah demi kemajuan sepakbola, sm0ga saja mereka lbh mementingkan prestasi sepakbola ind0 dbnding ego semata
|
|
2nd December 2012, 09:16 |
#10
|
Mania Member
|
|
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer