HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Minggu, 2024/06/03 11:27 WIB
Kepala dan Wakil Kepala Otorita Mundur, Basuki dan Raja Juli Jadi Plt
-
Minggu, 2024/06/03 12:38 WIB
Ahmad Dhani Sebut Fadli Zon Calon Menlu RI, Begini Kata Gerindra
-
Minggu, 2024/06/03 14:59 WIB
Hasto PDIP: Tapera Bentuk Penindasan Baru!
-
Minggu, 2024/06/03 16:25 WIB
Kaesang Pilih Jakarta Ketimbang Solo: Mungkin Duet Sama Pak Anies
-
Senin, 2024/05/17 14:09 WIB
Nabung Haji Berdua Istri tapi Ditinggal, Mbah Bardan: Semoga Bersatu di Surga
-
Rabu, 2024/05/30 12:40 WIB
Tawa Biduan Nayunda saat Ditanya Duit dari SYL Tak Mungkin Cuma-cuma
|
Thread Tools |
11th January 2008, 10:15 |
#11
|
Mania Member
|
mas joko kami dukung kamu...
niatmu pasti untuk membangun Indonesia tercinta.. |
udah tau website www.iklanbarismedan.com ? |
11th January 2008, 11:49 |
#12
|
Addict Member
|
Blue Energy itu bentuknya seperti apa sih ?
Cair kah, padat kah, gas kah ? Termasuk kategori hidrokarbon bukan ? (HC) Rantai karbonnya seperti apa ? Kalau proses produksinya membutuhkan tenaga listrik kita bisa mencoba dengan menggunakan tenaga listrik dari matahari bukan dengan solar cell, tapi menggunakan parabolic mirror atau lensa fresnel untuk memfokuskan sinar matahari sehingga cukup untuk membangkitkan panas yang dapat diubah menjadi energi listrik. di titik fokusnya itu sampai lho 1000 derajat Jadi gak ada lagi membakar hidrokarbon untuk energi listrik. |
15th January 2008, 08:37 |
#13
|
|
Addict Member
|
Quote:
Pertama, air kok dipecah jadi H plus (H+) dan O2 min?? Ini salah kutip apa memang seperti itu? FYI, semua air (air laut, air tanah, air ledeng, dsb) pada dasarnya sudah mengandung H+. H2O (air) = H+ + OH- ---> ini reaksi ionisasi air dimana jumlah H+ ditentukan pH (ingat pelajaran SMA, pH = -log[H+]). Kalo H+ diperbanyak, maka itu sama dengan tingkat keasaman yg tinggi (pH rendah) dan bersifat korosif. Coba aja sampeyan masukin logam/besi ke dalam asam (air keras).. Sedangkan proses elektrolisis (pemecahan) air itu menghasilkan H2 (gas) dan O2 (gas juga), dimana kedua gas tsb sangat reaktif dan eksplosif. Jadi harus didesain reaktor yang aman untuk mencegah ledakan tsb. Ingat, menangani gas jauh lebih sulit daripada menangani cairan dan padatan. Kedua, klaim bahwa tidak ada modifikasi pada mesin. (lha wong bensin dan solar yg sama-sama bbm aja mesinnya beda). Kita tau sistim pembakaran mesin paling tidak ada dua komponen utama: karburator (sebagai pengabut bbm+udara) dan ruang bakar (dimana campuran bbm+udara dipantik oleh busi atau tekanan pada mesin solar). Lantas apa yg masuk ke dalam karburator?? Apakah gas H2 dan/atau O2? Atau sesuatu yg lain?? Kalau sesuatu yg lain, maka pindah ke point tiga berikut....... Ketiga, (ini kayaknya poin utamanya) mas Joko sendiri menyebutkan bahwa ada tambahan rantai karbon dalam proses "blue energy" ini. Jadi jelas sumber bahan bakarnya tidak murni dari air. Masalahnya kita tidak tau seberapa banyakkah rantai karbon yang dibutuhkan tersebut dan dalam bentuk apakah rantai karbon tsb.. Oke lah, kalau memang ada tambahan karbon maka sangat memungkinkan mesin kendaraan tidak dimodif, dengan catatan hasil akhir reaksi pemecahan air plus penambahan karbon itu ujung-ujungnya hidrokarbon (HC). Kalo ga salah mas Perseverence pernah nyinggung reaksi fischer tropsh (FT). Reaksi FT ini pada dasarnya adalah pembentukan metana (CH4) dari CO2 dan H2, tapi ada hasil lainnya yaitu air (lagi!!!). Saya sendiri gak tau apa reaksi FT bisa bikin HC yg rantainya lebih panjang dari metana (mungkin pake katalis atau apa). Jadi, reaksi kimia yg mungkin terjadi dalam penemuannya mas Joko kemungkinan sbb (cmiiw): a. 2H2O = 2H2 + O2 (pemecahan air, elektrolisis) --> ini jadi pertanyaan juga, bgmn dia memperoleh listrik/energi untuk reaksi ini...? b. 4H2 + CO2 = CH4 + 2H2O (Fisher tropsch) c. CH4 + 2O2 = CO2 + 2H2O (pembakaran) kalo dibikin nett reaction-nya: 2H2 + O2 = 2H2O (Waks!!! Kebalikan elektrolisis air) Secara termodinamik, reaksi ini memungkinkan terjadi dan merupakan reaksi yang eksoterm (menghasilkan energi/panas), berbeda dgn reaksi elektrolisis yang membutuhkan energi (arus listrik). Tapi pandangan termodinamik aja gak cukup, masih harus dilihat secara mikroskopik alias kinetika masing2 reaksi (a, b, c). Sebagai contoh, reaksi pembentukan intan secara termodinamik memungkinkan, tetapi secara kinetika hampir gak mungkin (kita tau intan terbentuk selama jutaan tahun dan dalam tekanan yg luar biasa besar..). Kalo mo dibahas lebih lanjut nyerah dah... |
|
Spoiler
|
15th January 2008, 16:31 |
#15
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
15th January 2008, 17:12 |
#16
|
Registered Member
|
MAS JoKOOOOOOOOOO TA' U'U Dehhhh....
Maju terus mas.... harus berhasil, dan mendunia.... kalo nggak yah inget aja deh mas.... USAHA ITU WAJIB, hasilnya yang nggak wajib, sebab hasil hakikatnya udah ada yang ngatur. kita cuman bisa berikhtiar. HIDUP PERSIB...!!!! |
16th January 2008, 00:38 |
#17
|
Registered Member
|
Saya ingin membagi informasi yang saya peroleh dari rekan-rekan Blue Energy.
Blue Energy itu sendiri sebenarnya adalah trade mark dari Minyak Indonesia Bersatu (nama perusahaan yang akan memproduksi dan memasarkan blue energy). Blue energy terdiri dari 4 produk yaitu: - G99=Gasoline (premium) - Diesel=D99 (solar) - K99=Kerosene (minyak tanah) - H99=Heating Oil (minyak bakar) Untuk pengetesan K99 rekan-rekan blue energy memperlihatkan pada kompor sumbu, lampu peromax, lampu nelayan. Kesemuanya menyala lebih baik dari pada produk yang ada saat ini. Untuk pengetesan mobil ada 2 kendaraan yang ditunjukan di stan Blue Energy Nusa Dua Bali: 1. Mazda tahun 97 memakai bahan G99 2. Ford Ranger Diesel memakai D99 Hasil yang ditunjukan sangat menajubkan karena tanpa merubah mesin dan menambah alat lain atau dengan kata lain mesin standart tidak ada perubahan sama sekali. Hasil yang saya lihat sendiri mesin menyala dengan sempurna, suara mesin lebih halus dan low emisi. Riset atas blue energy sudah dilakukan di 3 lembaga international (SGS, CORELABS, ENVIROLABS) sudah dilakukan. Dan hasil test dari 3 lembaga ada dan bisa dipertanggung jawabkan. Yang akan diproduksi katanya rekan dari blue Energy adalah K99 lebih dulu, sekitar bulan Mei-Juni 2008 dengan kapasitas kurang lebih 5.000 barel perhari. Jadi saya harap rekan-rekan jangan terkecoh dengan media tv dan cetak yang memberitakan tidak sebenarnya dan bahkan kurang. Saya harap tulisan saya menjadi masukan buat rekan-rekan yang ingin mengetahui blue energy. Peace………. |
16th January 2008, 08:06 |
#18
|
|
Mania Member
|
Quote:
Ada beberapa hal mohon klarifikasi lebih lanjut : 1. Pingin kenal lebih lanjut siapakah "aceveda", dan khususnya berkaitan dengan capabilitynya untuk memberikan penjelasan tsb. Sori, ini no offense ke aceveda secara pribadi, melainkan karena ini post-nya yang pertama, dan belum ada postingannya yang lain; jika sudah ratusan kali posting, sesama anggota forum biasanya bisa memperkirakan "bobot" masing-masing. 2. Copy dari hasil test atas blue energy sudah dilakukan di 3 lembaga international (SGS, CORELABS, ENVIROLABS). Hasil test tsb sudah tentu tidak harus berupa rahasia dari BE tsb, melainkan bisa berupa Review atau Jurnal dari lembaga internasional tsb. (Rekan detikers yang berkecimpung di dunia akademis pasti bisa mengerti yang dimaksud dengan Review atau Jurnal di sini). 3. Penjelasan di atas memaparkan bahwa BE terdiri dari 4 produk. Untuk mesin bensin dan mesin diesel memakai produk yang berbeda. Ini cukup berbeda dengan penjelasan yang ada di masyarakat umum, di mana seolah BE adalah suatu energy super (hanya satu jenis produk) yang bisa dipergunakan langsung di mesin bensin atau mesin solar tanpa modifikasi mesin. Jika memang BE terdiri dari 4 produk, sedangkan "pernyataan2" yang diberikan di Bali memberikan kesan bahwa BE adalah sejenis produk super yang segala bisa, dan tidak ada klarifikasi yang diberikan untuk memperbaiki berita tsb, bagi gw pribadi timbul suatu kesan adanya "penyembunyian sebagian fakta" dan sengaja membiarkan masyarakat memiliki informasi yang "bias". 4. Satu kemungkinan yang bisa terjadi mengenai BE, yaitu bahwa BE sebenarnya masuk ke dalam kategori Minyak Sintetis. Sebagai pembanding sederhana, kita bisa bandingkan antara olie dengan olie sintetis yang biasa kita pakai. Jadi, imho, ujung-ujungnya lebih berorientasi ke bisnis. Miriplah dengan olie sintetis yang bisa ditambahi dengan seabreg promosi, misalnya tidak memakai bahan bakar dari bumi, lebih ramah lingkungan, dsb, dsb. Jika memang nanti halnya adalah seperti ini, yaitu bahwa BE masuknya ke kategori minyak sintetis, dan orientasi bisnisnya kental, plus dijadikan komoditi politik, maka terjawab sudah beberapa pertanyaan yang menggelitik hati selama ini. |
|
16th January 2008, 11:11 |
#19
|
|
Addict Member
|
Quote:
|
|
Spoiler
|
16th January 2008, 22:12 |
#20
|
|
Registered Member
|
Quote:
Saya ingin menklarifikasi pendapat anda. 1. Kalau saya tidak boleh memberikan informasi yang sebenarnya atau memang tidak disukai saya akan keluar dari forum ini, karena menurut saya apa yang dijelaskan di internet lebih banyak menyesatkan daripada benarnya. Ini penjelasan saya: Saya dulu sempat melihat di TV liputan SCTV tentang pelepasan blue energy dan saya juga melihat kembali replynya ulang di SCTV online (http://www.liputan6.com/sosbud/?id=151299). Saya penasaran antara percaya dan tidak. Saya melihat di SCTV online Blue Energy akan dipamerkan Konferensi Tingkat Tinggi tentang Perubahan Iklim dan Pemanasan Global di Nusa Dua. Kebetulan saya ke Bali pada tanggal 11 Desember dan saya berkunjung di Nusa Dua tanggal 13 Desember. Di Nusa Dua akhirnya saya menemui stand BLUE ENERGY disitulah saya memperoleh informasi tentang blue energy dan lainnya yang sebenarnya. 2. Hasil test dari 3 lembaga tersebut saya mendapat penjelasan dari orang di Blue Energy. Mereka menjelaskan kepada saya dan menunjukan brosur bagian belakang ada hasil testnya. Saya tanyakan apakah test ini bisa dipertanggung dan benar? mereka mengatakan ya. Apa saya harus masih tidak percaya dan harus Polisi yang menintrograsi tersangka? Yang jelas saya percaya atas hasil test yang tertera di brosur Blue Energy. 3. Blue Energy terdiri dari 4 produk emang benar adanya, karena di Brosur tertera jelas. Apa anda mau brosurnya nanti saya scan dan kirimkan ke email anda. Ini email saya aceveda@telkom.net. Saya melihat sendiri 4 produk tersebut ditest dan sempat pula mecium baunya ke 4 produk tersebut. Blue Energy memang murni 100% bahan bakar sintetis dan tidak ada unsur fosil sama sekali dan bukan Hoax, sebagaimana yang dijelaskan rekan Blue Energy. Kalau ada berita yang menyebutkan: ""pernyataan2" yang diberikan di Bali memberikan kesan bahwa BE adalah sejenis produk super yang segala bisa". Anda perlu menanyakan sumber yang menulis, karena menurut saya pribadi rekan-rekan Blue Energy sangat koperatif dalam menjelaskannya. 4. Sudah jelas penemu orang Indonesia dan teknologi Indonesia tetapi malah tidak mendukung dan bukan malah menjatuhkan. Bolehkah saya bertanya siapa anda sebenarnya? Kelihatannya anda seorang ingin tidak ada kebenaran dan tidak mendukung penemuan ini. Hanya orang berpikiran skeptis, pesimis dan curiga terus. Lepas dari unsur politik dan pemerintah saat ini. Mari kita mendukung penemuan ini, kalau ingin maju. Toh yang diuntungkan kita semua (rakyat) bisa menikmati bahan bakar murah. Saya merasa menjadi orang yang beruntung bisa melihat penemuan Blue Energi di Bali karena menurut saya moment ini yang tidak pernah lupakan seumur hidup. Thank' s buat rekan blue energy. Peace................... |
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer