HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/06/05 13:50 WIB
Mahfud Merasa Mual Baca Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah
-
Kamis, 2024/06/06 18:41 WIB
Basuki Menyesal soal Tapera: Kalau Belum Siap, Kenapa Kita Tergesa-gesa
-
Rabu, 2024/06/05 16:41 WIB
Amien Rais Minta Setop Cawe-cawe: Biar Prabowo Ambil Alih!
-
Minggu, 2024/06/03 12:38 WIB
Ahmad Dhani Sebut Fadli Zon Calon Menlu RI, Begini Kata Gerindra
-
Selasa, 2024/06/04 12:38 WIB
All Eyes on Papua Juga Digemakan di Sosial Media, Apa yang Terjadi?
-
Rabu, 2024/06/05 18:36 WIB
Kris Dayanti Buka-bukaan Alasan Maju Calon Wali Kota Batu
|
Thread Tools |
28th December 2007, 07:56 |
#1
|
Mania Member
|
Bagaimana Kinerja Pemerintah Sby hari ini ?
Selama ini banyak thread DF yang membahas tentang kinerja mantan presiden yang telah mencalonkan menjadi capres 2009. Tapi kita lupa menilai bagaimana sih sebetulnya kinerja Pemerintah Sby sampai dengan penutupan akhir tahun 2007 ?
Untuk itu dalam forum ini mari kita mencoba membuat neraca prestasi kerja Pemerintahan Sby untuk lebih membuka mata dan telinga agar kita lebih mantap dalam menentukan pilihan di pemilu 2009 yad. Sebagai awal saya kutipkan berita harian Kompas hari ini : Sumber: Kompas, Jum'at, 28 Desember 2007, hal. 4 Jumat, 28 Desember 2007 Catatan Akhir Tahun SBY-JK Dinilai Gagal Berantas Korupsi Yogyakarta, Kompas - Catatan akhir tahun pemberantasan korupsi oleh Pusat Kajian Anti Korupsi atau PuKAT Universitas Gadjah Mada menyatakan, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah gagal dalam upaya pemberantasan korupsi. Pada tahun 2007, pengungkapan kasus korupsi belum menyentuh aktor besar dan masih terpusat pada pemberantasan di daerah-daerah. PuKAT juga menyoroti tren baru yang dipopulerkan Presiden dan mulai berkembang dalam pemberantasan korupsi, yaitu penyelesaian secara adat. "Ini akan berdampak sangat buruk, pola penyelesaian secara adat terbukti mengaburkan proses hukum serta menghentikan proses hukum sama sekali," ujar Direktur Divisi Advokasi PuKAT Zainal Arifin Mochtar, Kamis (27/12) di Yogyakarta. Setidaknya ada tiga kasus yang diselesaikan secara adat pada tahun ini, yaitu perseteruan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrachman Ruki dengan mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra, konflik Presiden dengan Amien Rais, serta perseteruan Mahkamah Agung dan Badan Pemeriksa Keuangan. "Perkembangan proses hukum kasus-kasus tersebut tidak jelas," tambahnya. Korupsi di Indonesia telah terjadi di seluruh sektor, baik di lembaga eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Selama tahun 2007, PuKAT memantau 143 kasus korupsi yang masih dalam proses hukum taksiran kerugian negara dari seluruh kasus tersebut, Rp 15,077 triliun. Harus obyektif Secara terpisah, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Muladi mengatakan, boleh-boleh saja mengkritik pemerintahan saat ini telah gagal. Namun, ia menegaskan bahwa kritik seperti itu bisa saja hanya merupakan pendapat pribadi yang dilakukan pihak tertentu dengan latar belakang tertentu pula. "Mungkin saja pendapat itu muncul dari orang berlatar belakang partai politik yang berbeda atau mungkin karena sakit hati akibat tidak kebagian jabatan. Saya sih bisa mengira-ira dan membaca siapa yang ngomong seperti itu," ujar Muladi di Jakarta. Menurut Muladi, semua pihak harus bisa bersikap obyektif dalam persoalan ini. Terlepas dari masih banyaknya persoalan yang belum terselesaikan, seperti masalah kemiskinan, tetapi ia menganggap pemerintah telah menghasilkan kemajuan yang bahkan diakui dunia internasional. Menurut Muladi, kalaupun pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla diadu dengan pasangan lainnya, keduanya masih jauh unggul. (WKM/DWA) |
|
28th December 2007, 08:59 |
#3
|
Mania Member
|
Presiden usulkan Yusril
Catatan : Yusril IM direshufle tahun 2007 karena dugaan korupsi pengadaan mesin sidik jari. Alih2 memeriksa Yusril IM dalam kasusnya tersebut, presiden Sby malah akan mempromosikannya sebagai salah satu anggota MK. Sedangkan kasus korupsinya diselesaikan "secara adat"... hi3x..
kesimpulan, bagaimana dengan komitmen Bapak Presiden SBy yang katanya akan memberantas korupsi ? Kok terduga korupsi malah akan dipromosikan menjadi anggota MK ? Kok kasusnya diselesaikan "secara adat" ? Keanggotaan MK Presiden Usulkan Yusril Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengusulkan mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra sebagai salah satu anggota baru dalam komposisi keanggotaan Mahkamah Konstitusi yang pada Agustus 2008 akan berakhir. Yusril merupakan salah satu dari tiga orang yang akan diajukan Presiden sebagai calon anggota Mahkamah Konstitusi dari pemerintah. Kepada Kompas, Kamis (27/12) malam, Yusril yang sedang berada di Filipina membenarkan bahwa Presiden Yudhoyono berkali-kali membicarakan rencana itu kepadanya. "Sekitar tiga minggu setelah saya keluar dari kabinet, Presiden sudah membicarakan rencana itu," kata Yusril via telepon seluler. Menurut Yusril, dalam pertemuan berikutnya, Presiden Yudhoyono juga menawarkan dirinya kembali sebagai anggota Mahkamah Konstitusi atau MK. "Waktu itu saya menjawab, akan saya pertimbangkan dulu karena, kan, saya harus meninggalkan partai politik dan lain-lain," kata Yusril. Yusril melanjutkan, "Seingat saya ada lima atau enam kali Presiden Yudhoyono membicarakan hal itu. Terakhir, pekan lalu, ketika bertemu Presiden lagi." Saat ditawarkan yang terakhir kalinya itu, Yusril mengaku bersedia. "Ya, insya Allah, pada waktunya itu bisa saya nyatakan (terjadi)," katanya lagi. Ditanya mengenai kabar bahwa Yusril akan dijadikan Ketua MK menggantikan Jimly Asshiddiqie, Yusril menjawab, "Pimpinan KPK, kan, dipilih oleh anggota MK sendiri. Itu tidak benar. Masa Presiden mengusulkan Ketua MK. Itu bisa keliru." Rabu lalu dalam jumpa pers di Gedung MK, Ketua MK Jimly Asshiddiqie mengharapkan pemerintah, DPR, dan Mahkamah Agung tidak memilih calon hakim konstitusi dari kalangan partai politik karena yang bersangkutan dituntut netral dan memosisikan diri di tengah semua kepentingan. Seperti dilansir sebelumnya, tiga hakim konstitusi akan memasuki masa pensiun dalam waktu dekat. Achmad Roestandi pensiun pada 1 Maret 2008, Soedarsono pada 5 Mei 2008, dan Laica Marzuki pada 5 Juni 2008. Enam hakim konstitusi lainnya akan memasuki masa pensiun pada 15 Agustus 2008. Tidak dilarang Anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Mahfud MD menyatakan, baik menurut konstitusi, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD, serta Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, anggota partai politik tidak dilarang menjadi anggota Mahkamah Konstitusi. "Syaratnya, asal setelah menjadi anggota Mahkamah Konstitusi, ia keluar dari keanggotaan di partai politik itu," tutur Mahfud, Kamis di Jakarta. (HAR/ANA/JOS |
|
28th December 2007, 09:13 |
#4
|
Mania Member
|
Komentar :
- Pemerintah belum bisa mensejahterakan dan melindungi rakyat - ketimpangan ekonomi yang parah terus terjadi. - Negara juga gagal melindungi kebebasan beragama dan beribadah rakyatnya. - penegakan hukum masih dilakukan secara "tebang pilih" - Sibuk menjaga keseimbangan dengan kekuatan lainnya - Diijinkannya kapital dalam kebijakan pemerintah sehingga kebijakan yang dihasilkan tidak pro rakyat (aburizal bakrie) - Ketimpangan ekonomi yang parah membuat rakyat kecil semakin menderita (indeks gini meningkat dari 0,34 menjadi 0,37) - garis kebijakan ekonomi neoliberal menyebabkan rakyat semakin sengsara - Faktanya, daya beli rakyat semakin merosot, pengangguran semakin bertambah, dan tingkat penghidupan rakyat terus menurun - rekayasa metodologi penghitungan orang miskin dan penganggur oleh pemerintah demi peningkatan citra semata. Hasilnya, jumlah orang miskin dan penganggur versi pemerintah itu lebih kecil dari realitas sesungguhnya - Dalam tiga tahun terakhir, anggaran untuk mengurangi kemiskinan naik 2,8 kali, tetapi tingkat kemiskinan tidak juga berkurang ==== Sumber : Kompas, 28 Desember 2007, hal. 5 Jumat, 28 Desember 2007 Refleksi Akhir Tahun Presiden Yudhoyono agar Manfaatkan Waktu yang Tersisa Jakarta, Kompas - Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih memiliki waktu 1,5 tahun lagi untuk memperbaiki kinerjanya. Kini, saatnya pemerintah berkarya lebih nyata untuk mengangkat kesejahteraan rakyat serta memperbaiki sistem kenegaraan. Hal tersebut terungkap dalam diskusi "Catatan Kritis Akhir Tahun Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor" di Jakarta, Kamis (27/12). Sebagian besar pembicara menilai pemerintah belum mampu menyejahterakan dan melindungi rakyatnya. Hadir dalam diskusi sejumlah tokoh muda lintas bidang, seperti Faisal Basri, Anies Baswedan, Rm Benny Susetyo, dan Anas Urbaningrum. Ada pula Sukardi Rinakit, Indra J Piliang, Ali Mochthar Ngabalin, serta Syaifullah Yusuf selaku tuan rumah. Selama 2007, ketimpangan ekonomi yang parah terus terjadi. Negara juga gagal melindungi kebebasan beragama dan beribadah rakyatnya. Sementara itu, penegakan hukum masih dilakukan secara tebang pilih. "Sekarang saatnya segala sesuatu yang kurang segera diperbaiki. Yang bengkok segera diluruskan," kata Ketua Umum GP Ansor Syaifullah Yusuf. Peneliti Centre for Strategic and International Studies Indra J Piliang mengajak seluruh komponen bangsa untuk menghentikan segala retorika dan pidato politik. "Sistem demokrasi Indonesia yang tidak jelas telah membuat timpangnya berbagai proses kenegaraan," katanya. Sementara Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan mengatakan, berbagai kekuatan politik belum dimanfaatkan sebagai alat untuk menyejahterakan rakyat. Kekuatan politik yang ada justru sibuk menjaga keseimbangan dengan kekuatan lainnya. Pemerintah pun sering membuat ketidakpastian politik. Diizinkannya kekuatan kapital turut dalam proses pengambilan kebijakan membuat semakin runyam kebijakan negara dan mengorbankan nasib rakyat kecil. Ketua Umum Pergerakan Indonesia Faisal Basri menilai pemerintah justru berpihak kepada pengusaha besar dan mengabaikan kelompok usaha kecil. "Ketimpangan ekonomi yang parah membuat rakyat kecil semakin menderita," katanya. Dari bidang keagamaan, Sekretaris Eksekutif Hubungan Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia Rm Benny Susetyo mendesak negara untuk melindungi seluruh rakyatnya tanpa memandang agama maupun keyakinannya. Pembiaran negara atas kekerasan yang dialami sebagian warganya harus segara dihentikan. "Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika harus dijadikan kembali pedoman hidup bersama," katanya. Ketua Bidang Politik Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, 2007 merupakan saat yang tepat untuk memikirkan peremajaan kepemimpinan nasional. Namun, calon yang diusung harus mendapat kepercayaan sebagian besar rakyat serta mampu menjalankan roda pemerintahan. Menurut Syaifullah, penyelesaian berbagai persoalan bangsa memang bukan hal yang mudah. Untuk itu, pemerintah perlu membuat kebijakan yang jelas dan mengomunikasikannya kepada rakyat agar rakyat mampu mengantisipasi dampak yang kemungkinan timbul. "Saat ini, kita butuh pemerintahan yang mampu memberikan alternatif dan harapan bagi masyarakat," ujarnya. Secara terpisah, Ketua Umum Komite Bangkit Indonesia Rizal Ramli dalam pidato politik akhir tahun mengatakan, garis kebijakan ekonomi neoliberal yang dianut pemerintah saat ini akan menghadapkan rakyat pada kesulitan luar biasa. "Sangat merisaukan jika pemerintah menilai apa yang dilakukannya telah berada pada jalur yang benar," kata Rizal. Faktanya, daya beli rakyat semakin merosot, pengangguran semakin bertambah, dan tingkat penghidupan rakyat terus menurun. Rizal mengingatkan, perubahan harus segera dilakukan. Dia malah menilai Yudhoyono tidak lagi pantas dipilih lagi pada Pemilu 2009. Harapan hanya pada kelompok pergerakan dan kaum muda. "Tidak pernah terjadi perubahan itu dilakukan oleh status quo dan partai politik," katanya. Rizal juga menilai ada rekayasa metodologi penghitungan orang miskin dan penganggur oleh pemerintah demi peningkatan citra semata. Hasilnya, jumlah orang miskin dan penganggur versi pemerintah itu lebih kecil dari realitas sesungguhnya. Dalam tiga tahun terakhir, anggaran untuk mengurangi kemiskinan naik 2,8 kali, tetapi tingkat kemiskinan tidak juga berkurang. Hal itu menunjukkan bahwa birokrasi tidak efektif. (mzw/A15/dik) |
|
28th December 2007, 09:21 |
#5
|
|
Groupie Member
|
Pada tebar pesona en cari muka
Quote:
Baca aja judulnya masih ada 1.5 th lagi hehehe Silahkan tunggu aja tong laporan pertanggungjawaban presiden alias raport SBY Dah sibuk tebar pesona aja hehehe Maklum dah deket Pemilu pada nongol semua .... Pada cari muka berharap figurnya dilirik buat calon Presiden / Menteri [sea] |
|
Pilihlah Saya Jujur, Amanah dan Barokah - Pemilu 2014
|
28th December 2007, 09:28 |
#7
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Toh kita kan baca raport keseluruhan .... jadi tunggu 2009 Anehnya dah pada kebakaran jenggot sekarang ya hehehe Colong start semua hehehe [sea] |
|
Pilihlah Saya Jujur, Amanah dan Barokah - Pemilu 2014
|
28th December 2007, 09:37 |
#9
|
|
Groupie Member
|
Quote:
kalo mau bikin ya raport per tahun sekalian biar konsisten sibuk banget ya padahal masih 1.5 th ..... dah tebar-tebar sana sini ... ibarat model di jakarta dah tebar ranjau paku di jalan padahal mobilnya belum lewat [sea] |
|
Pilihlah Saya Jujur, Amanah dan Barokah - Pemilu 2014
|
28th December 2007, 09:52 |
#10
|
Mania Member
|
ngak salah donk, kita kasih raport bayangan hi3x... kan biar pemerintah introspeksi
seharusnya peemrintah berterimakasih dikritik, dengan begitu dia bisa belajar dan ngaca untuk menjadi lebih baik.. tapi yang udah2 sih...bpk. Sby akan menangkis kritikan dengan mengkonter di surat kabar, semacam kasusnya Iklan kemiskinan Wiranto.. bagusnya sih, biarlah orang kritik, tho yang merasa sengsara itu rakyat dan itu fakta.. nga perlu lah tuh angka kemiskinan diperdebatkan.. yang penting realitas, substansinya... kalo memang rakyat sudah hidup enak, kan otomatis tuh iklan Wiranto bakalan diketawain sama rakyat... |
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer