HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Kamis, 2024/06/06 12:42 WIB
Hadiri Sidang Cerai Perdana, Anji dan Wina Kompak Hitam-hitam
-
Rabu, 2024/06/05 11:55 WIB
Tak Larang Leya Pacaran, Ferry Maryadi Beri Peringatan ke Rizwan Anak Sule
-
Jumat, 2024/06/07 16:16 WIB
Selain Ayu Ting Ting, Artis Indonesia Ini Masuk 100 Wanita Tercantik Dunia 2024
-
Kamis, 2024/06/06 19:16 WIB
Akhirnya Tengku Dewi Putri Gugat Cerai Andrew Andika
-
Selasa, 2024/06/04 11:43 WIB
Diduga Lakukan Penggelapan, Tiko Aryawardhana Suami BCL Dilaporkan Eks Istri
-
Rabu, 2024/06/05 11:20 WIB
Meggy Wulandari Nge-gas Disebut Dapat Aset Usai Bercerai dari Kiwil
|
Thread Tools |
18th May 2009, 09:48 |
#1
|
Addict Member
|
16 Photo Menakjubkan Indonesia di Nusantara
1. Jembatan Semanggi Jembatan Semanggi yang dibangun Zaman Soekarno begitu indah jika dilihat menggunakan Google Earth. Bentuknya menyerupai kelopak bunga dapat ditelusuri di koordinat 613'10.70"S 10648'45.28"E 2. Garuda Pancasila Nama resminya adalah Graha Garuda Tiara. Dapat ditelusuri di koordinat S 6.417919 E 106.957672 ke google earth atau google map. Graha Garuda Tiara terletak di Cileungsi Bogor Jawa Barat yang tadinya berfungsi sebagai Hotel. 3. Jembatan Ampera Jembatan dengan Panjang : 1.117 m (bagian tengan 71,90 m), Lebar : 22 m, Tinggi : 11,5 m dari permukaan air, Tinggi Menara : 63 m dari permukaan tanah, Jarak antara dua menara : 75 m dan Berat : 944 ton dapat dinikmati di 259'30.09"S 10445'48.30"E. Dulu, bagian tengah jembatan Ampera bisa dinaik-turunkan. Tetapi, mulai tahun 1970 sudah tidak lagi difungsikan. Jembatan yang mulai dibangun pada bulan April 1962 atas persetujuan Presiden Sukarno, diambil pendanaannya dari pampasan perang Jepang. Pada awalnya, jembatan sepanjang 1.177 meter dengan lebar 22 meter ini, diresmikan pemakaiannya pada tahun 1965, sekaligus pengukuhan nama Bung Karno sebagai nama jembatan. Namun, nama ini berubah pada pergolakan politik 1966, dan oleh gerakan anti-Sukarno diubah namanya menjadi jembatan Ampera. 4. Gelora Senayan Bung Karno Inilah Gelora kebanggaan Bangsa Indonesia yang dibangun oleh Presiden Soekarno untuk menyambut Asian Games IV tahun 1962. Gelora Senayan berada dikoordinat 613'7.44"S 10648'7.30"E dan pada Tanggal 21 Juli 1962 pukul 17.00 WIB Presiden Soekarno meresmikan penggunaan Stadion Utama. Stadion ini memiliki kapasitas tempat duduk 110.000 orang. 5. Desain Dinamis Gelora Senayan Bung Karno Selain bangunan yang megah ternyata, lantai hall dihalaman Gelora Bung Karno terdapat desain yang sangat dinamis dan sanggat mencolok tatkala kita memasuki koordinat 613'6.91"S 10647'59.77"E 6. Gedung DPR Inilah Gedung tempat dewan terhormat mengeluarkan kebijakan penting. Gedung inilah yang acapkali dijadikan target oleh mahasiswa untuk menyuarakan aspirasinya termasuk melengserkan pemerintahan yang sedang berjalan. Gedung DPR dapat diakses di koordinat 612'37.31"S 10647'59.77"E |
18th May 2009, 09:49 |
#2
|
Addict Member
|
7. Kepulauan Indonesia TMII Wooh..ternyata kepulauan Indonesia nampak sempurna saat kita mengarahkan koordinat di 618'6.04"S 10653'47.53"E. Gugusan kepulauan ini merupakan bagian dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang terletak di wilayah Jakarta Timur 8. Museum Prajurit TMII Sunggu luar biasa tatkala kita mengunjungi TMII lewat google earth, dan bangunan yang sangat apik bisa ditemukan di Museum Prajurit Tmii yang berbentuk segi lima dengan koordinat 618'20.13"S 10653'48.09"E. Disamping museum Prajurit juga terdapat pesawat terbang yang diparkir dekat danau buatan. 9. Istana Bogor Istana Bogor merupakan salah satu dari enam Istana Presiden Republik Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan ini dikarenakan aspek historis, kebudayaan dan fauna yang menonjol. Salah satunya adalah adanya rusa – rusanya yang indah yang didatangkan langsung dari Nepal dan tetap terjaga dari dulu sampai sekarang. Istana Bogor dapat ditemukan di koordinat 635'47.96"S 10647'53.66"E. 10. Pelabuhan Tanjung Periok Ingin melihat keseibukan kapal? sudah tentu kita bisa menemukannya di kordinat 6 5'58.73"S 10653'20.71"E. 11. Bandara Soekarno Hatta Pintu gerbang transportasi udara Ibu Kota RI ini nampak jelas jika diarahkan ke koordinat 6 7'41.04"S 10639'21.63"E, bahkan pesawat yang berjejerpun dapat dilihat secara jelas. 12. Monas Hampir semua orang mengenal Monumen Nasional atau lebih dikenal dengan monas yang tugunya berlapis emas. Terletak di kawasan ring 1 Istana Negara, Monas dapat diakses di koordinat 610'33.19"S 10649'39.78"E. |
18th May 2009, 09:49 |
#3
|
Addict Member
|
13. Bundaran HI Bundaran HI mempunya sejarah sendiri untuk tetap diingat bagi siapapun yang mengunjungi Jakarta. Letaknya dipusat kota acapkali dijadikan sasaran untuk berdomo. Bundaran HI dapat diakses di koordinat 611'41.82"S 10649'23.07"E. 14. Candi Borobudur Sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia, Candi Borobudur dibangun dengan menggunakan +/- 55.000 m3 batu. Tinggi bangunan ini sampai kepuncak adalah 42m, dengan lebar dasar 123 m. Tegak dan kokoh menjulang keangkasa dan merupakan bagian dari sejarah yang telah berumur 12 abad. Candi Borobudur yang terletak di Provinsi Jawa Tengah ini dapat diakses di koordinat 736'28.45"S 11012'13.35"E 15. Keramba Ikan Jatiluhur - Purwakarta Keramba Ikan Jatiluhur dominan terlihat dari udara saat koordinat diarahkan 633'22.45"S 10723'32.85"E. Keramba ikan berjumlah ribuan buah ini merupakan peternakan ikan air tawar yang dimiliki oleh masyarakat setempat. 16. Pulau Bungin Pulau Bungin di Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa NTB, merupakan pulau kecil buatan terpadat didunia melebihi kepadatan pulau Jawa dengan kepadatan 36000 jiwa/km2 sedangkan kepadatan pulau jawa hanya sekitar 813 jiwa/km2 atau kepadatan pulau Bungin sama dengan 44 kali kepadatan pulau Jawa. Pulau yang hanya seluas 8 hektar ini mempunyai jumlah penduduk sebanyak 2.800 Jiwa dan dapat diakses di koordinat 828'37.69"S 11659'43.25"E |
18th May 2009, 13:04 |
#4
|
Mania Member
|
nice thread man
minta gambar kawah2 raksasa dong krakatau, toba, bromo, puncak jaya (tempat salju tropis berada) dll juga pulau pulau atoll indonesia dan keindahan pantai pantai di bali /nias / lombok juga instansi militer (armatim surabaya dengan patung pelaut raksasanya, lanud makassar dengan sukhoinya, lanud morotai peninggalan jepang/sekutu dengan 7 landasannya) juga patung garuda wisnu kencana, patung yesus di Timor leste (mantan wilayah), masjid agung di aceh , masjid istiqlal, candi prambanan , jembatan pasopati di bandung, jembatan gantung dibatam , tambang raksasa freeport , bendungan raksasa di jawa tengah , penangkaran gajah di lampung , sirkuit sentul , jembatan surabaya madura , pulau kumala di tenggarong - kalimantan timur , pulau penjara nusakambangan , pelabuhan kuno disunda kelapa dan sabang , mabes TNI cilangkap , dll |
Last edited by gud3l; 18th May 2009 at 13:29.. |
18th May 2009, 13:30 |
#5
|
Medal Winner
|
hmmm.....
kok indonesah ngak ngelindungin teri torial nye dari penglihatan google earth????? just example memang kalau kita lihat dari segi seni nye kita bisa berkoar...bahwa itu indah tapi kalau kita lihat sisi keamanannye... gedung DPR/MPR di senanyan merupakan fasilitas yg sangat sensitip [ini menurut gw loh] bisa saja data2 itu di gunakan oleh orang2 yg tidak bertanggung jawab untuk menyusun rencana2 yg membahayakan negiri ini [emang seh kelihatan paranoid] sebagi contoh AS melindungi fasilitas2 yg di anggap extream untuk di tampilkan oleh google earth seperti gedung putih dan pentagon tapi kok istana bogor aje bisa kelihatan yak berarti.. tempat2 latihan TNI juga bisa di lihat dunk kalau udah begitu, berarti musuh2 indonesah, dapat dengan mudah menyerang indonesah |
sumbangin dong kebutuhan apliaksi perkantoran anda di sini |
18th May 2009, 14:16 |
#6
|
Mania Member
|
atau kita dapat mempertahankan diri dengan lebih baik dan dapat menyerang musuh dengan lebih presisi (kan pangkalan musuh juga bisa diintip)
|
18th May 2009, 14:46 |
#8
|
|
Medal Winner
|
Quote:
beberapa negara seperti US , singapura, israel sudah mengajukan permohonana kepihak google earth, [tapi indonesah kayak nye belon dah] untuk menutup atau mengaksess ataupun melihat tempat2 yg mereka anggap vital dari publik [itu setau gw loh] kagak tau deh kalau ade yg langganan ame google earth bisa ngeliat ngak yak |
|
sumbangin dong kebutuhan apliaksi perkantoran anda di sini |
18th May 2009, 14:48 |
#9
|
Mania Member
|
tentang pulau bungin...
kalao ada member yang baik hati dan mau share apa itu pulau bungin, trus kenapa dia jadi pulau terpadat.... thanks yak! |
Our truest life is when we are in dreams awake... (Thoreau) |
18th May 2009, 15:12 |
#10
|
|
Medal Winner
|
Quote:
Sumbawanews, Senin, 10 Desember. Sungguh di luar dugaan, pulau Bungin yang konon berada di sebelah Barat Sumbawa menjadi tontonan menarik sekaligus menyentakkan bagi warga Jakarta. Tak tanggung, antrian panjang menunggu giliran masuk di Studio 3 Djakarta Theatre untuk menyaksikan pemutaran perdana film dokumenter garapan sutradara muda Sumbawa, Yuli Andari Merdikaningtyas (YAM). Seperti diketahui, dari tanggal 7-16 Desember ini di Jakarta berlangsung Jakarta International Film Festival (Jiffest) yang ke-9. Acara ini merupakan wadah untuk menuangkan kreatifitas sekaligus ajang bergengsi bagi insan perfilman independent (indie) yang meliputi negara-negara Asia dan Eropa (200 film dari sekitar 30 negara). Terpilihnya beberapa film Indonesia untuk ditampilkan di Jiffest merupakan prestasi tersendiri bagi ajang perfilman Indonesia. Satu diantara film yang dipilih adalah film dengan judul “Crescent Moon Over The Sea” (Bulan Sabit Di Tengah Laut). Film ini mendapat penghargaan sebagai “Best Documentary Script pada Jiffest Script Competition pada tahun 2006. Yang menarik dari film ini adalah background pengambilan gambar yakni di Pulau Bungin Kecamatan Alas Sumbawa. Andari memotret bagaimana kehidupan riil suku Bajo yang berdiam di pulau terpadat di dunia ini. Ada satu kondisi dimana moderenisme yang dilambangkan dengan misalnya pembangunan jalan tembus dari daratan Alas menuju Bungin tidak begitu banyak memberikan pengaruh bagi peningkatan kehidupan masyarakatnya. Hal ini bisa dilihat dari indikator ekonomi (penghasilan), kesehatan ataupun dari pendidikan masyarakat nelayan yang ada di Bungin. Andari bersama kameraman Opan Reinaldi dengan apik memotret suatu realitas kehidupan yang dialami masyarakat Bungin hari ini misalnya, dengan menyorot pragmatisme nelayan dengan melakukan pengeboman ikan. Hal ini tentunya berdampak pada keberlanjutan kehidupan laut misalnya trumbu karang yang justru mengancam populasi Ikan. Selain itu realitas kemiskinan yang menimpa warga Bungin merupakan kenyataan riil yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Lebih lanjut, Realitas lain yang dihadapi masyarakat Bungin adalah ancaman dari berbagai penyakit seperti Malaria yang saban hari terus meminta korban jiwa. Film yang berdurasi lebih kurang 61 menit ini memang mengundang decak kagum. Sumbawanews melihat ada begitu banyak pemerhati film mancanegara yang terlihat ikut nonton perdana pada pemutaran film ini. Selain itu, studio 3 Djakarta Theatre terlihat sesak oleh para moviegoer (pencinta film) dan juga para undangan yang diundang khusus oleh panita. Turut menyaksikan film ini misalnya, Amir Jawas (tokoh dan mantan ketua umum Ikasum Jakarta), Yan Sirajudin (Sekjend RKM NTB). Amir Jawas dalam komentarnya, salut dan bangga dengan anak muda Sumbawa yang karyanya disaksikan oleh komunitas Internasional. Hanya saja mantan ketua Ikasum ini mengaku heran dengan realitas yang terjadi di Pulau Bungin misalnya kemiskinan, rendahnya kualitas kesehatan dan lainnya. Dengan nada meninggi, Pengusaha sukses ini bertanya, “apa yang dilakukan pemerintah daerah selama ini”?, sehingga ada bagian Sumbawa seolah-olah seperti di sub-sahara Afrika. Dalam bahasa Amir Jawas, “di Bungin merupakan rajanya miskin”. Komentar berbeda disampaikan Yan Sirajuddin, “saat ini pemda ataupun generasi tua tidak bisa lagi mengatakan “apa to nene tode”?, (tau apa kalian anak kecil)? “Menyaksikan film garapan sutradara muda Sumbawa ini memberikan banyak pelajaran bagi kita Tau Samawa”, tambah Bapak Berkumis ini. Di akhir pemutaran film ini terlihat ucapan terima kasih pembuat film khususnya kepada PT. Newmont Nusa Tenggara (Up. Bpk Malik Salim) atas dukungan dan bantuan dalam proses produksi film ini. Prestasi Andari dalam dunia Film untuk kedua kalinya mendapat pengakuan setidaknya setelah tahun lalu menjadi pemenang pertama Eagle Award dari Metro TV atas film dokumenter terbaik. Salut dan Bangga atas prestasi duo Sumbawa (Andari dan Opan). (Syahrul Salam ) disadur dari sini [di copas tepat nye] |
|
sumbangin dong kebutuhan apliaksi perkantoran anda di sini |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer