Quote:
Originally Posted by lufti_mukhlis
Saya orang bandung nu nuj ngarantau di kaltim. Heran kalau orang-orang seberang dah ke bandung pada ga mau kembali ke kampung asal, makah kita orang bandung yang disuruh ngebangun daerahnya, semacam saya yang sudah 8 tahun jadi pns di depkeu dan sekarang masih bertugas di kaltim selama 8 tahun. Kenapa bukannya mereka paad kembali dan membangun daerahnya sendiri. disaat kita bersusah payah di kampung, mereka malah bersenang - senang di kampung kita. Ironi !!! akibatnya bandung jadi macetlah, masalah sampahlah ! ironi!!!
|
Jujur saja kurang setuju dengan tulisan diatas.
dimanapun kita berada ya disitulah garis hidup kita.
dan ALLAH pun membolehkan kita bepergian kemanapun (dalilnya lupa lagi, kalau dapat nnt disusulkan)
Perkara Macet ya itu kesiapan kita menerima kedatangan mereka.
Kalau menurut Kang Mukhlis, setuju teu tulisan ieu?
di Indonesia Macet salah satu ciri aktivitas perekonomian berjalan.Apa itu betul atau tidak ?
Masalah Sampah ya itu pun sama, Pemerintah dan kita bagaimana kesiapannya, bukankah tingkat kedisiplinan kita masih lemah?
Macet disebabkan banyaknya Mall dan sejenisnya, yang menyebabkan Bandung menjadi tempat wisata.
Banyak mall banyak pekerja, banyak FO banyak pekerja, Rumah Makan banyak yang didatangi. imbasnya jadi banyak pekerja.
Pekerja tidak hanya dari pihak penyedia tempat belanja tapi dr mereka sebagai suppliernya.
Masalah macet ya kita kembalikan kepada semua orang yang berwenang, dengan didukung oleh kita sebagai masyarakatnya.
Kami yang ada disini yg di DF Reg Bandung pun banyak yang keluar dari Bandung, bekerja di kota lain.