View Single Post
Old 28th June 2009, 12:01
#8  
hama
Addict Member
hama is offline

hama's Avatar

Join Date: Mar 2009
Posts: 692
hama is a new comer

Default Polinator,predator berguna tapi diburu tanpa izin

Salam , ya bener deh itu musang sebetulnya lucu dan berguna dalam industri kopi luwak dan membantu penghijauan dan penyebaran biji aren/kolang kaling.
ada beberapa link ttg itu,

http://www.indomedia.com/bernas/0520...p3.htmSerangan Hama

Tikus Capai 234 Ha
*Bupati Keluarkan Instruksi Larangan Berburu Predator
Sleman, Bernas

Guna menanggulangi serangan hama tikus yang kini sudah mencapai 234,32 ha di 12 kecamatan, Bupati Sleman, Drs Ibnu Subiyanto Akt mengeluarkan ins- truksi No.2/Instr.Kdh/2001 tertanggal 14 Mei 2001 tentang larangan perburuan satwa pemangsa (predator) tikus. Dari luasan serangan hama tikus itu, tercatat lahan 1,8 ha di Ngemplak dan Moyudan dinyatakan puso.
Sedang menurut anggota Komisi C DPRD Sleman, Drs H Susi Esanedi menga- takan, untuk saat ini gerakan penggropyokan tikus tetap diperlukan.

Hal itu dikemukakan Kabag Humas Pemkab Sleman, Dra Tri Endah Yitnani dan Susi Esanedi yang ditemui terpisah, Rabu (23/5). Sedang Gerakan Pemuda Kakbah (GPK) Saefullah Godean, Hasto Sutadi juga mengungkapkan bahwa anggota GPK Saefullah siap melakukan penggeropyokan tikus bersama para petani.

Endah Yitnani mengemukakan, alasan Bupati mengeluarkan instruksi larangan terhadap 40 jenis predator pemangsa tikus itu adalah bahwa predator tersebut merupakan unsur lingkungan hidup dan komponen SDA yang berperan aktif dalam menjaga keseimbangan alam."Kalau terjadi kepunahan atau penurunan populasinya dan dapat menimbul- kan gangguan hama dan menurunnya produksi padi, palawija maupun hortikultura," ujar Endah.

Berdasar laporan terbaru Dinas Pertanian tanggal 15 Mei, lahan yang terkena serangan hama tikus di Kabupaten Sleman mencapai 234,32 ha yang tersebar di 12 kecamatan. Serangan ringan seluas 198,72 ha, serangan sedang 26,8 ha; serangan berat seluas 7 ha di Godean dan tanaman yang dinyatakan puso masing-masing seluas 1,3 ha di Ngemplak dan 0,5 ha di Moyudan.

Menurut Susi Esanedi, konsep pemberantasan tikus yang diusulkan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Sleman yang baru, Ir Ahmad Yulianto, terlalu memakan waktu lama.

"Konsep Yulianto itu memakan waktu lama, padahal serangan tikus saat ini sudah sangat luas dan merajalela, sehingga konsep pemberantasan tikus tidak hanya untuk jangka panjang saja. Menurut saya, gropyokan tikus masih sangat penting," kata Susi.

Sedangkan untuk melindungi predator tikus, Susi mengusulkan tidak hanya dibuat Surat Keputusan (SK) Bupati saja, tetapi dengan Peraturan Daerah (Perda), sehingga status hukumnya lebih kuat, dan dewan mempunyai kewenangan ikut mengawasinya di lapangan.

Komandan GPK Saefullah Godean, Hasto Sutadi mengatakan, pihaknya akan turut serta membantu petani membasmi tikus-tikus di sawah.

"Sebagai bagian dari masyarakat, kami akan ikut serta membantu petani. Sebagai penegak amar makruf nahi munkar, kami tidak hanya mengoperasi VCD porno saja, tetapi juga ikut membantu petani, mereka kan juga butuh tenaga kami," papar Hasto.

Sedangkan rencana untuk mengadakan gropyokan tikus itu menurut Hasto, akan dimulai dari daerah sekitar Godean kemudian meluas ke daerah lainnya. Hasto juga mengharapkan agar kelompok-kelompok masa lainnya ikut serta mem- bantu program tersebut.

Endah Yitnani juga menambahkan, untuk mendukung instruksi Bupati, juga dilakukan upaya pengendalian hama tikus dengan gropyokan, pengemposan dan pengumpanan yang dilaksanakan sesuai stadium tanamannya.

Adapun ke-40 jenis predator tikus yang dinyatakan dilarang untuk diburu adalah: musang akar, garangan Jawa, linsang, rase, kucing bata, blacan, kuwuk, kucing alasan (binatang menyusui); ular dumung, irus, kobra biasa dan king kobra, ular lanang, welang, welang endas abang, kakas, bandotan, bandotan po- hon, bandotan puspa, bedor/cabak, ular gadung, luwak, ular koros biasa dan koros besar, ular ekor hitam, ular ficus dan ular cincin mas/dak gromo (binatang melata); Biawak ,Wowo wiwi, celepah, celepah merah, celepah gunung, celapah rejak, hingkik, bloketupu, beluk watu, pangguk, seloputu, kukuk beluk, beluk selinga dan serak/burung hantu putih (binatang bangsa burung).(sig/bsl)


www.geocities.com/pgantiang/flora.html

Jenis-jenis flora dan fauna yang merupakan kekayaan nagari Padang Gantiang yang perlu di pareso
Ruangan ini akan diisi dengan daftar jenis-jenis flora dan fauna yang ada di nagari Padang Gantiang.
Flora dan fauna ini merupakan kekayaan yang tiada ternilai harganya, yang tak bisa diganti bila punah.
Kekayaan ini adalah pusaka yang akan diwariskan kepada anak-cucu.Kepunahan mungkin saja terjadi karena:


Perburuan. Ketika orang berburu kondiak, binatang-binatang lainnya seperti kancil, kijang, rusa, landak dll. juga ikut dibunuh, padahal binatang ini tidak tergolong sebagai hama.

Pemakaian pestisida dan herbisida dalam pertanian.
Kedua zat ini adalah racun yang mematikan kehidupan binatang-binatang kecil, bahkan racun yang dapat menumpuk di dalam tubuh manusia dan menimbulkan penyakit sedikit demi sedikit.

Kepunahan satu jenis binatang akan memutus mata rantai kehidupan makhluk.
Pertanian organik yang menjadi kecenderungan masa depan perlu dimulai.

Pemakaian barang-barang kesenangan yang merusak lingkungan hidup seperti senapan angin, jala nilon yang membunuh burung-burung.

Penambangan tanpa analisa dampak lingkungan.
Ekploitasi tambang perlu dianalisa, apakah dalam jangka panjang tidak menimbulkan kerusakan pada lingkungan flora, fauna serta manusia.
Silakan upload tulisan lingkungan hidup terutama oleh murid sekolah di Padang Ganting.

Nagari ini warisan dari moyang dan milik cucu, anak-kemenakan kita.


Hama tikus merajalela :

Terganggunya populasi 40 jenis predator pemangsa tikus itu adalah bahwa predator tersebut merupakan unsur lingkungan hidup dan komponen SDA yang berperan aktif dalam menjaga keseimbangan alam.[/B]"Kalau terjadi kepunahan atau penurunan populasinya dan dapat menimbul- kan gangguan hama dan menurunnya produksi padi, palawija maupun hortikultura," ujar Endah.

Contoh predator tikus yang biasa jadi sasaran: meong congkok, musang.

Solusi biarkan predator berfungsi dengan aktif mengendalikan hama tikus secara alami...daripada racun yang mematikan kehidupan binatang-binatang kecil, bahkan racun yang dapat menumpuk di dalam tubuh manusia dan menimbulkan penyakit sedikit demi sedikit.

[Http://dishut.jabarprov.go.id/index....ri=417&idMenu] url = [/ url]
[Url]www.ditjenphka.go.id/peraturan_file/kepmen/1997_kepmenhut_544.pdf

Last edited by hama; 29th June 2009 at 21:19..
Reply With Quote