Quote:
Originally Posted by Jambronx
utang negara dibawah pemerintahan SBY udh 1700 trilyun bos, dan pemerintahan SBY adalah pengutang terbesar setelah reformasi, udah di kasih ngutang kok dibagiinnya kaya ngasih ke pengemis melalui BLT, trus bayarnya lewat penjajahan ekonomi yaitu melalui penguasaan aset2 BUMN, pengeksploitasian kekayaan alam besar2an, dan perubahan UUD 45 pasal 33 melalui amandement yg pro Neo Liberal
makanya JANGAN NGUTANG kalo SBY mau pertumbuhan mencapai 2 digit, SBY gak percaya banget sih sama kemampuan rakyatnya sendiri, presiden salon yang sibuk merias diri, bagi2 uang BLT hasil ngutang udh kaya Robin Hood tanpa ngasih solusi dianggapnya orang miskin di kasih duit aja udh seneng...
Kalo PS jelas angka 2 digit itu hanya bisa dicapai dengan ekonomi kerakyatan, dia yakin bangsa kita bisa berdaulat dengan ekonomi bangsa sendiri....sadar ga loe bahwa 80% kebutuhan pangan nasional disubsidi dari petani dan nelayan, kalo sektor riil ini udh bisa digerakkan rakyat udh ga perlu disubsidi negara lagi, yg ada rakyat yg mensubsidi negara, karena roda perekonomian kita bisa jalan tanpa ada tekanan pihak manapun
SBY Tegas?? (apa panik?) no comment aja deh...
btw yg SBY pro Neoliberalisme kok ga di jawab ya???
|
Utk membangun sebuah negeri gak ada tuch yg gak hutang, kita bangun rumah aja kredit, beli mobl leasing dll. Yg penting tidak mengikat seperti IMF dan CGI! Para konglomerat yg kaya2 juga modalnya utang juga.
Apa iya PS punya uang ratusan triliyunan utk bangun nich negri?
Ekonomi Liberalisme itu yg menguasai trend ekonomi sekarang, tidak mudah utk merobah tatanan secara bombastis.
Ada alternatif yg dibuat oleh Prof M.Yunus dari Bangla Desh, tapi tokoh perekonomian negeri ini terlanjur sistem yg ada, lihat aja kurikulum di semua Fak Ekonomi kita, itu semua, toch!
Kalo PS dari treckrecordnya menganut gaya sikat dulu, urusan belakang. TV One yg nyiarin Sintong tempo hari tiba2 berhenti gak ada penjelasan?
Nah, itulah gayanya PS nanti.