Thread: Wiranto!
View Single Post
Old 7th January 2008, 17:26
#99  
chandra10
Addict Member
chandra10 is offline

Join Date: Sep 2007
Posts: 622
chandra10 has become a starchandra10 has become a starchandra10 has become a starchandra10 has become a star

Default

Quote:
Originally Posted by gobang View Post
Sekedar sharing sj.

Berbicara soal SARA mmg tidak menyenangkan hati setiap warganegara di NKRI.Banyak percaya SARA sumber malapetaka spt ranjau2 di jalanan dan bom waktu di setiap sudut.

Justru krn ranjau2 dan bom waktu inilah banyak yg segan mendiskusikannya takut dianggap ini dan itu ? Pikiran picik spt ini perlu dipertimbangkan kembali.
Senang atau tidak SARA itu sumber segala penyakit yg perlu diobati lalu dicari jalan keluarnya.

Hidup di era Demokrasi,katanya sih,bebas sopan santun memiliki toleransi tinggi tetap perlu dilestarikan demi kepentingan bersama agar tidak mudah diadu domba dan jd korban SARA.

Lalu tugas siapa tidak lg menebarkan bibit2 SARA malahan perlu diredam dan dihilangkannya/dilenyapkan dr tanah NKRI.? Ini tugas setiap individu hidup di NKRI bukan.SARA selama ini hidup dgn subur dan permai serta diproteksi dikosmetik dgn segala bentuk kepentingan2 pribadi dan organisasi dan tidak tertutup kemungkinan kepentingan suku.

Rakyat sdh tahu dan sadar selama hidup dibawa tekanan2 rasa takut,trauma,dr segala macam kejadian2 makan cukup banyak korban sia2 yg berbau SARA dan pd akhirnya krn tidak mau ikut campur selama mereka bukan korban SARA maka mereka membiarkannya sj.Betapa picik/bodoh pikiran spt ini.

Jk SARA menyerang maka tak ada satupun yg mampu memblokirnya krn rakyat itu sendiri tidak kompak/perduli dgn nasib org lain yg jd korban.Paling2 hanya berkata " kasihan banget atau kejam banget mereka " dll.

Pikiran dan pandangan sepicik/bodoh ini perlu sekali dihilangkan sbb begitu terjadi tawuran atau perang suku maka seluruh rakyat kena getahnya dan para pedagang/investor pd melarikan modal ke LN.Tentu dampaknya bakalan dirasakan oleh semuanya bukan.

Rakyat tak perlu prihatin meminta belas kasihan spt pengemis dgn elit politikus dan para pejabat yg tentu sj mampu menjaga diri bila SARA menyerang dan sering gossip dan kenyataaan mengatakan bhw si Elit Politik A terlibat langsung dgn penyerangan di satu tempat/lokasi.Dan setelah itu polisi pd diam.

Yg perlu diawasi itu sebenarnya para politikus sipil dan militer yg tidak puas atas kinerja pemerintah dan merekalah yg menggerakkan dan memodalin terjadinya kekacauan di satu daerah dgn tujuan mencari perhatian demi kepentingan pribadi.

Kepicikan dan ketidak perdulian adalah sumber dr segala sumber terjadinya kebodohan dgn membiarkan semua malapetaka terjadi dan akhirnya rakyat saling cuek atas kejadian yg menimpah mereka.

Rakyat perlu meningkatkan pengertian,tidak dipaksakan,di daerahnya masing2 dgn tujuan tidak mudah diprovokasi oleh elit picisan yg ingin menimbulkan rasa takut dgn tujuan utk menimbulkan perasaan was2.

Rakyat tidak bs hidup terus2an kayak begini dan setiap hari waktu keluar rumah membawa beban rasa takut terjadinya tawuran di jalanan atau kejadian2 yg tidak menimbulkan kenyamanan di hati masing2.

Atau mungkin selama ini rakyat tidak pernah berbicara dr hati ke hati soal SARA ini yg telah hidup subur makmur di NKRI.?

Hanya org2 picik bodohlah tidak ingin mencari solusinya agar hidup keluarga diri dan kampungnya aman tidak diserang kemanapun mereka pergi utk mencari nafkah.Jgn sok pinter dgn berkata berpikir bhw hal ini tidak mungkin terjadi di kampung masing2.




gobang.
Kalau orang jawa milih presiden dari jawa... ya wajarlah. Kalau orang sulsel milih calonnya yang dari sulsel ya wajar lah. Dan ini memang SARA. Dan tidak semua SARA salah. Kalau orang islam milih calon yang beragama islam, ya wajr lah... kalau orang hindu pilih pemimpin yang beragama hindu, juga wajar .. Ini memang SARA tapi tidak semua SARA salah!!

Jangankan di indonesia, di amerika aja gitu koq. Orang kulit hitam, cenderung milih pemimpinnya yang kulit hitam, kulit putih cenderung milih pemimpinnya yang kulit putih ... wajar-wajar saja dan ITU MEMANG SARA. Dan tidak semua SARA salah!!

Ibu-ibu milih presiden wanita ya wajar, ibu-ibu milih presiden ganteng, ya wajar. ... tapi ini bukan sara .. tapi tabiat ....

Memang demokrasi itu kadang menyakitkan. Contoh: orang-orang luar jawa, akan susah payah jadi presiden..karena 120 juta lebih penduduk indonesia orang jawa ...
Contoh lain: orang yang gak berpendidikan tinggi bisa jadi pemimpin, karena punya kharisma/turunan ...

Jadi itulah esensi demokrasi, yang benar tidak selalu menang. Yang salah tidak selalu kalah!!
Reply With Quote