View Single Post
Old 23rd December 2023, 01:07
#5713  
MrRyanbandung
Mania Member
MrRyanbandung is offline

Join Date: Mar 2012
Posts: 5,580
MrRyanbandung is a new comer

Default INDIA: BENARKAH BINTANG MAHABHARATA (TPI), RUPA GANGULY, PUNYA LIMA SUAMI?

BAHWA Devi Draupadi adalah tokoh wanita paling penting dalam serial paling populer di TPI (Televisi Pendidikan Indonesia), Mahabharata, tak dapat disangkal lagi. Menurut Mahabharata versi wayang Jawa, Drupadi adalah permaisuri Prabu Samiaji (alias Yudhistira alias Dharmaputra), Raja Amartapura (alias Indrapasta).

Namun, menruut pakem aslinya, Draupadi sekaligus bersuamikan Pandawa Lima Bersaudara. Bukan hanya si sulung Yudhistira, tetapi juga keempat adiknya. Lengkap, Bhima, Arjuna, dan si kembar Nakula-Sadewa.

Draupadi adalah putri Prabu Draupada (Drupada), raja dari kerajaan Pancawala. Sejak kecil sudah biasa dimanjakan dalam kelimpahan kehidupan istana. MEningkat remaja, ia menolak dijodohkan dengan sembarang raja atau ksatria. Maka, Draupada menyelenggarakan sayembara memanah berhadiah putrinya.

Di antara peserta sayembara, terdapat Prabu Suyudhana, raja muda Hastinapura dengan mengandalkan jago panahnya, Adipati Karna. Nyaris saja Karna memenangkan sayembara kalau saja tak muncul brahmana muda yang mampu mengunggulinya. Brahmana muda itu tidak lain adalah Arjuna. Maklum, Pandawa memang tengah menyamar setelah lolos dari peristiwa kebakaran.

Singkat cerita, Draupadi pun diperistri oleh Pandawa. Namun kemudian, ia setia mengikuti suami-suaminya yang terbuang gara-gara kalah judi. Terlunta-lunta mengembara di hutan belantara selama 12 tahun. Sungguh perwatakan seorang wanita yang luar biasa.

1992, kita bisa menyaksikan serial televisi produksi India asli, Mahabharata, sepanjang 93 episode. TPI menayangkan serial ini setiap Sabtu siang. Memang, tokoh Draupadi baru akan muncul setelah mencapai episode belasan. Karena pada awalnya dipaparkan dulu riwayat leluhur Pandawa yang berbelit-belit.

RUPA GANGULY

Semula, sutradara B.R. Chopra agak bingung juga unuk menentukan siapa bintang yang paling tepat untuk memerankan tokoh Draupadi. Pilihan pertama sebenarnya jatuh pada Juhi Chawla, artis remaja (era itu) yang cukup top. Di Indonesia sendiri, nama Juhi sudah dikenal lewat film-filmnya (India).

Juhi tersisih dari pilihan bukan tidak memenuhi syarat. Tetapi lebih karena kesibukannya yang luar biasa sebagai artis yang (waktu itu) mulai top. Berbagai kontrak sudah dia tanda tangani (waktu itu) hingga sulit baginya untuk meluangkan waktu mendukung Mahabharata. “Padahal, perwatakan Draupadi yang kompleks membutuhkan penghayatan serius dan makan waktu cukup lama. Peran ini cocok untuk Juhi, tetapi sayang, dia terlalu sibuk,” ujar Chopra.

Dr. Rahi Masoom Raza yang menjadi penulis skenario Mahabharata, kemudian menyarankan pada Chopra untuk melirik Rupa Ganguly untuk peran Draupadi itu. “Cobalah menonton film Ganadevata yang dibitangni Rupa,” ujarnya kepada Chopra.

Setelah menyaksikan Ganadevata, Chopra segera tersenyum. “Memang dialah yang paling cocok untuk memerankan Draupadi! Rupa memang masih tergolong pendatang baru! Tapi tak apa! Kita bisa gembleng dia untuk menjadi aktris besar di masa datang (1993 dst-red)!,” kata Chopra (waktu itu) dengan penuh semangat.

Rupa Ganguly, pilihan Chopa dan Rahi ini, (waktu itu) baru saja lulus dari fakultas ekonomi. “Saay memang sudah meraih gelar sarjana ekonomi. Cita-cita saya sendiri sebenarnya ingin jadi arsitek, tapi malah masuk ke fakultas ekonomi, dan sekarang (1992-red) malah tertarik pada dunia seni akting,” kata gadis muda (era itu) yang berasal dari Bengali itu (waktu itu).

Jalan hidup Rupa mulai berubah ketika saudara sepupunya memperkenalkannya pada P. Kumar Vasudev. Kumar inilah yang kemudian membujuknya untuk mendukung serial Nirupama. Lewat debutnya inilah, Rupa jadi ketagihan pada seni peran. Setelah Nirupama, beruntun kemudian dia bermain dalam beberapa film produksi daerah (Bengali), serial TV Hindi dan (belakangan itu) melejit sebagai bintang nasional India melalui Mahabharata.

Rupa mengaku tidak bermimpi akan didatangi Chopra yang menawarkan peran Draupadi untuknya. “Saya memang sudah mendengar tentang rencana pembuatan epik agung Mahabharata, namun saya tak pernah memohon untuk mendapatkan peran dalam serial ini,” ungkapnya.

Kisah tentang Draupadi sudah barang tentu sangat dipahami oleh masyarakat atau bangsa India. Tidak terkecuali bagi Rupa. “Namun saya sengaja tak menonton fil mMahabharata versi Inggris, karya sutradara Peter Brook. Ataupun kisah Draupadi garapan Mallika Sarabhai. Ini saya lakukan agar saya tidak terpengaruh oleh Draupadi versi mereka. Biarlah saya menghidupkan Draupadi menurut penghayatan saya pribadi,” tutur Rupa.

Adegan yang paling dramatis adalah ketika Draupadi hendak ditelnajangi oleh Pangeran Dursasana. Namun, kain sari yang dikenakannya secara ajaib menjadi berlapis-lapis tak hbais-hbaisnya oleh pertolongan Dewa Wisnu.

Dibanding dengan tokoh wanita panutan India, Devi Sita, maka Draupadi merupakan kontradiksinya. Sita bagaikan Dewi yang kesuciannya tak terjamah. Sebaliknya, Draupadi adalah seorang wanita cantik-seksi, agresif, bahkan pendendam. Buktinya dia bersumpah, takkan menyanggul rambutnya kembali sebelum keramas dengan darah segar Dursasana yang telah mempermalukannya.

Dialah yang menyatukan Pandawa untuk menentang keangkaraan Kurawa hingga mencetuskan perang besar Bharata Yudha yang termasyhur itu. Nah, perlu ditanyakan pada Rupa Ganguly sendiri, adakah dia punya minat bersumai sekaligus lima orang? “Wow, mana ada cewek bersuami 5 cowok di zaman sekarang (90an-red)?,” ujarnya dengan membelalakkan mata. “Satu saja nggak habis. Iya nggak?,” katanya diiringi tawa berderai.

Dok. Nyata, No. 1073/minggu ke-3 Januari 1992/25 Januari 1992, dengan sedikit perubahan
Attached Images
 
Reply With Quote