Quote:
Originally Posted by vier
Dua minggu lalu pada saat public exposes ada 4 opsi tentang masa depan BNII menyusul penerapan single presence policy dr pemerintah
1.Merger (Cost tinggi sekali BNII 300 BDMN 8100) + Biaya pesangon + Biaya restrukturisasi dan yang paling mahal adalah blending culture BNII+BDMN yg resikonya malah bisa menurunkan kinerja/performance setelah merger. dan masih banyak lagi pertimbangan yg lainnya.
2.Holding (Lokal)
3.Cross Holding (Luar Negeri)
4.Jual
Merger merupakan pilihan pertama yg dibatalkan karena cost dr opsi ini besar sekali dan sudah jelas batal (Berbeda dgn berita yg dikutip bapak)
Market memperkirakan opsi utk holding ini akan ditolak oleh Bank Indonesia sehingga pasar berspekulasi bahwa BNII akan dijual, tapi menurut saya BNII tdk akan dijual karena dengan menambah porsi kepemilikannya jelas Temasek tetap akan memiliki BNII. jadi sekarang tinggal opsi Holding(Lokal) dan Croos Holding(Luar Negeri) yang dikira2 oleh pelaku pasar akan ditolak oleh BI itulah yang menjadi tanda tanya..............? holding lokal atau LN yang ditolak, itulah pasar ibu........ rumors drive something, jadi tunggu saja
|
trus lokal ama LN mana lebih bagus?? kalau holding lokal yg jadi apa efeknya?? begitu juga sebaliknya??