View Single Post
Old 13th April 2012, 14:12
#16  
el_roses
Banned
Maleel_roses is offline

Join Date: Sep 2011
Location: Hati kireicattleya
Posts: 4,956
el_roses is a legendel_roses is a legendel_roses is a legendel_roses is a legendel_roses is a legendel_roses is a legendel_roses is a legendel_roses is a legendel_roses is a legendel_roses is a legendel_roses is a legend

Default

Quote:
Originally Posted by KEBO-IJO View Post
Mendikbud yang terhormat,

Lebar kerja Siswa (LKS) seingat saya awalnya hanya untuk mata pelajaran yang mengadakan kegiatan praktikum di laboratorium. Saat itu LKS hanya dikenal untuk mata pelajaran fisika, biologi dan kimia. Format LKS adalah format laporan percobaan atau pengamatan.

Entah karena penyakit latah yang sudah akut menjangkiti dunia pendidikan kita, maka semua bidang pelajaran mengadakan LKS. Yang menyedihkan adalah ternyata LKS sekarang tidak lebih dari rangkuman materi ditambah soal-soal yang harus dijawab dan diisikan di LKS tersebut.

Dari format LKS yang ada saat ini maka paling tidak ada 3(tiga) hal yang menjadi permasalahan besar.

1. LKS menjadikan buku paket menjadi sia-sia karena siswa tidak lagi mau membaca buku paket. hal ini dikarenakan LKS sudah meringkaskan materi buku paket menjadi paket hemat dan padat. hal ini menyebabkan kemalasan siswa untuk menggali informasi yang lebih dalam mengenai materi pelajaran.

2. Siswa tidak lagi terbiasa menulis dimana dengan menulis fungsi analisa bekerja. akibat dari ketidakbiasaan menganalisa suatu masalah dengan baik, siswa sering ambil jalan pintas. rumus-rumus cepat yang disajikan di LKS membuat siswa malas berpikir kritis. maka kebiasaan tawuran siswa mungkin juga dipicu oleh kebiasaan belajar yang salah tersebut.

3. LKS yang memakai konsep "selesai pakai buang" menyiratkan adanya kepentingan ekonomi yang bermain di sekolah. meskipun sekolah membebaskan siswa dari pungutan pembelian buku paket, tetapi dengan adanya kewajiban memiliki LKS menjadikan kebijakan bebas pungutan tersebut omong-kosong saja. bapak menteri harus tahu bahwa anggaran penerbit untuk aparat bapak yang meloloskan LKS ke sekolah berkisar 40-60%.

Demikian surat terbuka ini, semoga bapak Mendikbud sempat membaca tulisan ini.

terimakasih
Yupz setuju aye ama nt wan.....
tapi emang ada + minus nya sih dengan LKS juga buku bisa lebih murah. tugas guru semakin enteng dan lain sebagainya.
Reply With Quote