DetikForum

DetikForum (http://forum.detik.com/index.php)
-   Seni & Budaya (http://forum.detik.com/forumdisplay.php?f=205)
-   -   [Wayang] Oluka, Caraka Kurawa Menguji Ketahanan Mental Pandawa (http://forum.detik.com/showthread.php?t=896)

cindils 25th June 2014 20:26

♠ Dursasana,
Adalah adik yang patuh, suatu kebiasaan yang mungkin kebanyakan tidak banyak yang tahu. Seolah dia sadar bahwa seluruh hidupnya diambil tanggung jawabnya oleh Duryudana. Dia seperti memiliki kepekaan betapa kakaknya selalu melindungi dan membelanya lalu Dursasana begitu patuh dan setia pada kakaknya, Duryudana.

Tidak ada sedikitpun dalam kisah hidupnya, ia melawan kehendak kakaknya, Duryudana. Ia selalu mendahulukan kakaknya atas kesenangan lebih dulu, salah satu contohnya ketika para Kurawa bersenang-senang di taman istana sedangkan Duryudana menyendiri adalah Dursasana yang menghampiri dan mengambilkan sekeranjang buah. Begitulah Dursasana begitu lugu, tapi keluguannya pada lingkungan tanpa perhatian dan kasih sayang orang tua.

♠ Citraksa-Citraksi,
Adalah kurawa yang sopan. Orang yang tidak tahu pastilah menganggap mereka kembar. Hampir tidak ada yang membedakan kecuali cara berbicara, Citraksa berbicara dengan normal sedangkan Citraksi berbicara gagap. Ketika Resi Drona dijamu oleh Resi Bisma adalah Citraksa dan Citraksi, yang tidak mengenal Resi Drona, bakal muridnya yang menyambutnya.

Citraksa dan Citraksi menghampiri Drona kemudian memberi hormat lalu menjabat tangan Drona dan mencium tangannya. Walaupun mereka tidak tahu itu adalah bakal guru mereka, mereka tetap santun dalam bertutur. Hal itu merupakan suatu kesopanan yang dilakukan oleh anggota Kurawa.

cindils 25th June 2014 20:30

♠ Kartamarma,
Adalah anggota Kurawa yang gemar nginumini bersahabatkan Aswatama, putra Resi Drona. Mereka hampir selalu muncul bersamaan, dimana ada Kartamarma pasti ada Aswatama. Beberapa tahun setelah persahabatannya dengan Aswatama, Kartamarma menjadi menantu di kerajaan kecil selatan Hastinapura, kerajaan Banyutinilang. Tak berapa setelah itu, ia diminta menggantikan tahta mertuanya. Negeri yang walau kecil itu, kehidupan penduduknya cukup makmur. Kartamarma-pun cukup dihormati dan hidup tentram di Banyutinalang.

♠Dursilawati, satu-satunya perempuan dari 100 kurawa, sementara saudaranya kesemuanya laki-laki. Dursilawati merasa sendiri, tak ada teman sebaya perempuan, sebagian besar saudaranya tidak menghiraukannya.
Semasa kecil, ingin sekali Dursilawati menghabiskan waktu bersama sang ibu, Gendari, tapi Gendari seolah tidak menghiraukannya. Ia juga ingin mendekati ayahnya yang selalu menyendiri namun ia takut.
Dursilawati menikah dengan Prabu Arya Tirtanata yang lebih dikenal sebagai Jayadrata.

Suatu ketika Dursilawati harus merelakan suaminya berangkat ke padangKurusetra. Dalam peperangan, Jayadrata mati di tangan Bima. Beberapa bulan kemudian, berita kematiannya sampai di telinga Dursilawati di negeri Sindu. Ia perempuan yang sangat tegar, berita kematian suaminya tidak juga meluruhkan air matanya. Seakan air matanya telah terlalu kering terkuras dengan perlakuan orang tuanya saat kecil yang membuat hatinya membatu. Dan hatinya memang begitu luhur, ia tidak mengajarkan dendam kepada anak-anaknya. Bahkan ia memprakarsai silaturahmi anak-anaknya dengan keluarga Pandawa.

cindils 25th June 2014 20:34

♠Yuyutsu,
Adalah salah satu saudara Kurawa yang mau belajar untuk melihat kesalahan-kesalahan yang diperbuatnya serta berusaha untuk berubah. Sekian lama ia merasa bahwa apa yang terjadi di lingkungan astina melawan hati nuraninya. Dan saat terusirnya Pandawa dari astinapura, membuatnya berani menghadapi Duryudana yang selama ini ditakuti untuk mengutarakan ketidaksetujuannya.

Namun kakaknya tetap keras kepala dan akhirnya Yuyutsu mundur lalu pergi keluar istana untuk menenangkan diri. Sesampainya di perbatasan sebelah barat Cempalareja, ia dijamu oleh saudaranya, Durmuka dan Drestaketi. Mereka berdua tinggal di situ, di sebuah gubug. Mereka meninggalkan astinapura karena mereka tidak setuju dengan Duryudana dan Sangkuni, pamannya, yang bersikap aniaya dan selalu memfitnah Pandawa.
Adalah Yuyutsu yang berpendirian sama dengan mereka, yang kemudian sering mengunjungi mereka untuk mencurahkan isi hatinya dan bertukar pikiran.

♠ Durmuka dan Drestaketi
adalah 2 dari sekian banyak Kurawa, yang tidak melibatkan diri secara langsung pada kancah perang Baratayudha. Selama Baratayudha, mereka menjalani hidup di gubug seperti biasa. Ketika Baratayudha usai dan Pandawa kembali menduduki Hastinapura, tersebar pengumuman agar seluruh Kurawa yang tersisa menyerahkan diri atau akan diburu dan ditangkap.

Durmuka dan Drestaketi secara sukarela menyerahkan diri ke astinapura, adalah sikap seorang ksatria terhormat. Mereka menjadi tawanan beberapa hari dan kemudian diampuni Yudistira serta diperbolehkan kembali ke gubug. Mereka menjalani keseharian mereka di desa itu hingga akhir hayat.

Yuyutsu yang melarikan diri dari perangpun, ia sukarela berangkat ke Hastinapura untuk menyerahkan diri. Setibanya di depan gapura, ia berhenti sejenak untuk membaca daftar nama-nama Kurawa yang diperkirakan masih hidup dengan seksama. Namun namanya tidak tertera pada daftar, ia dianggap mati. Diapun memutuskan untuk kembali ke tempat tinggalnya di sebuah pegunungan terpencil. Disana ia mendirikan padepokan silat sederhana, melatih penduduk di desa itu.

Dia mengakhiri jalan hidupnya dengan bertapa di puncak gunung hingga ia menghembuskan nafas terakhir dalam posisi yang masih duduk bersila dan tangan bersedaku.

cindils 25th June 2014 21:08

Kurawa digambarkan para gerombolan manusia bar2. pihak yg salah dan punya pribadi yg buruk, kejam, jahat, serakah, suka ingkar janji yg suka mendzolimi para Pandawa.
Tapi benarkah selamanya sperti itu?? Tidak adakah sesuatu pun yg pantas diteladani dr seorang Kurawa??

Orang menganggap Kurawa adalah pihak yg salah karena merebut paksa kerajaan Kuru yg berpusat di astinapura. Karena semestinya kerajaan astina adalah milik Pandawa sebab itulah yg menjadi perjanjian antara Pandu (ayah pandawa) dgn Dretarasta (ayah Korawa) bahwa setelah Pandawa dewasa, tahta kerajaan harus di serahkan kpd Yudistira putra sulung Pandu.

Tapi setelah para Pandawa dewasa, Drestarasta justru menyerahkan kerajaan astina kepada Duryudana anak sulungnya. Pandawa tidak terima maka terjadilah perang Baratayudha di padang kuruksetra.
Kurawa di anggap salah karena merebut hak pandawa.

cindils 25th June 2014 21:09

Terkadang saya berfikir mengapa ada anggapan sperti itu. semestinya Pandawa juga tidak berhak atas kerajaan astina karena Pandawa bukanlah anak kandung Pandu. Itulah yg menyebabkan Kurawa tidak mau menyerahkan tahta kepada Pandawa.

Dalam hal ini justru Kurawa lah yg lebih berhak atas kerajaan. Karena Dretarasta adalah kakak Pandu skaligus anak sulung Begawan Abyasa. Semestinya pewaris kerajaan kuru adalah Destarasta berhubung Destrarasta (ayah kurawa) buta maka kerajaan kuru diserahkan kepada Pandu adiknya.

Kalau kita flashback ke belakang, baik Dretarasta dan Pandu jg sama2 tidak berhak atas kerajaan Kuru karena mereka bukan anak kandung Wicitrawirya yg murni keturunan dinasti Kuru. Jadi..baik Pandawa dan Kurawa bukanlah asli keturunan dinasti kuru. masihkah anda menganggap Pandawa yg punya hak atas kerajaan kuru yg berpusat di astinapura??

Ketika perang Baratayudha Kurawa dianggap curang karena mengeroyok Abimayu anak arjuna padahal itu melanggar aturan perang. Tapi Pandawa jg melakukan hal yg sama ketika Bima memukul paha Duryudana dgn Gadha yg menyebabkan Duryudana mati. Artinya baik Kurawa dan Pandawa sama2 curang karena melanggar aturan perang.

pupung_87 26th June 2014 21:01

Quote:

Originally Posted by cindils (Post 28654262)
Terkadang saya berfikir mengapa ada anggapan sperti itu. semestinya Pandawa juga tidak berhak atas kerajaan astina karena Pandawa bukanlah anak kandung Pandu. Itulah yg menyebabkan Kurawa tidak mau menyerahkan tahta kepada Pandawa.

Dalam hal ini justru Kurawa lah yg lebih berhak atas kerajaan. Karena Dretarasta adalah kakak Pandu skaligus anak sulung Begawan Abyasa. Semestinya pewaris kerajaan kuru adalah Destarasta berhubung Destrarasta (ayah kurawa) buta maka kerajaan kuru diserahkan kepada Pandu adiknya.

Kalau kita flashback ke belakang, baik Dretarasta dan Pandu jg sama2 tidak berhak atas kerajaan Kuru karena mereka bukan anak kandung Wicitrawirya yg murni keturunan dinasti Kuru. Jadi..baik Pandawa dan Kurawa bukanlah asli keturunan dinasti kuru. masihkah anda menganggap Pandawa yg punya hak atas kerajaan kuru yg berpusat di astinapura??

Ketika perang Baratayudha Kurawa dianggap curang karena mengeroyok Abimayu anak arjuna padahal itu melanggar aturan perang. Tapi Pandawa jg melakukan hal yg sama ketika Bima memukul paha Duryudana dgn Gadha yg menyebabkan Duryudana mati. Artinya baik Kurawa dan Pandawa sama2 curang karena melanggar aturan perang.

dulu aq juga berpikiran kalo pandawa itu pihak yang baik :)
tapi ternyata gak semudah itu mahabarata kalo menurut aq bukan hanya hitam atau putih
kok Duryudana, la wong matinya Adipati Karno aja dah gak adil padahal di hari sebelum nya Arjuna selama gara2 Surya tenggelam :(

cindils 26th June 2014 21:43

Quote:

Originally Posted by pupung_87 (Post 28664056)
dulu aq juga berpikiran kalo pandawa itu pihak yang baik :)
tapi ternyata gak semudah itu mahabarata kalo menurut aq bukan hanya hitam atau putih
kok Duryudana, la wong matinya Adipati Karno aja dah gak adil padahal di hari sebelum nya Arjuna selama gara2 Surya tenggelam :(

Iya bang.... Betul... Taunya kebaikannya saja...

Sisi lain arjuna yang sering dianggap kesatria sejati.....

• Raden Arjuna
adalah putra ketiga dari pasangan Dewi Kunti dan Prabu Pandu atau sering disebut dengan ksatria Panengah Pandawa. Seperti yang lainnya, Arjuna pun sesungguhnya bukan putra Pandu, namun ia adalah putra dari Dewi Kunti dan Batara Indra. Arjuna sering dikatakan sebagai “lelananging Jagad” atau lelaki terhebat di dunia. Namun ibarat peribahasa tak ada gading yang tak retak, Arjuna tetap memiliki keburukan-keburukan dan ternyata tidak sedikit. Antara lain:

1. Sombong. Karena ketampanan dan kesaktiannya, Arjuna menjadi sombong

2. Memaksakan kehendak.
Arjuna pernah memaksakan kehendak terhadap gurunya resi Dorna. Ketika seorang raja bernama Prabu Bambang Ekalaya memohon untuk menjadi murid dari Resi Dorna. Ternyata kehebatan memanah Ekalaya jauh di atas Arjuna. Hal tersebut membuat Arjuna iri dan tidak terima. Ternyata kehebatan memanah Ekalaya berasal dari cincin pusaka bernama Cincin Mustika Ampal yang ada pada ibu jari kanannya, dan arjuna menginginkan cincin pusaka tersebut.

Untuk memenuhi permintaan itu, Resi Dorna mengajukan syarat pada ekalaya untuk menyerahkan cincin pusakanya pada gurunya itu. Namun cincin itu sudah menjadi satu dengan ibu jari Ekalaya. Jalan satu-satunya ialah dengan memotong ibu jarinya. Karena begitu besar keinginannya berguru pada Resi Dorna, akhirnya Ekalaya rela memotong ibu jarinya untuk diserahkan pada Resi Dorna. Namun siapa sangka ternyata cincin pusaka berikut ibu jarinya itu diberikan kepada Arjuna. Hal tersebut menimbulkan kebencian yang amat dalam bagi Ekalaya terhadap Arjuna diakhir hayatnya itu.

3. Merebut Istri Orang
Arjuna pernah mencintai seorang ratu bernama Dewi Anggraini yang merupakan istri dari Prabu Palgunadi atau Prabu Bambang Ekalaya. Begitu besar cintanya terhadap Dewi Anggraini, Arjuna memaksanya untuk kawin lari.
Namun Dewi Anggraini menolak karena ia lebih mencintai dan setia pada suaminya. Lalu Dewi Anggraini memutuskan bunuh diri menyusul suaminya yang mati karena kehilangan cincin pusakanya. Jadi Arjuna tidak Hanya merebut pusaka Prabu Palgunadi tetapi juga Istrinya

4. Memanfaatkan kesaktian anak-anaknya
Walau terkenal sakti ternyata tidak semua musuh dapat Arjuna kalahkan. Di sisi lain, arjuna banyak memiliki anak dari dengan kesaktian yang luar biasa. Dan ketika anak-anaknya itu mencari ayahnya, Arjuna sering mengajukan syarat untuk bisa diakui sebagai anaknya harus bisa mengalahkan musuh Arjuna. Dengan alasan anak seorang kesatria tentu juga memiliki kesaktian tinggi seperti ayahnya. Bilang aja gak berani.

5. Menyelingkuhi Istri Saudaranya
Tidak hanya coba merebut Dewi Anggraini dari Prabu Palgunadi, ternyata Arjuna juga terlibat perselingkuhan dengan Dewi Banowati, istri dari saudara jauhnya yaitu Prabu Duryudana. Hal tersebut juga sering dimanfaatkan Arjuna untuk mencuri rahasia dan strategi perang Prabu Duryudana. Hasil dari perselingkuhan itu lahir seorang putri bernama Dewi Pergiwati. Namun untuk menutupi aibnya, bayi itu ditukar dengan bayi laki-laki bernawa Pergiwa.

Karena sesuai sumpah Duryudana setelah mengetahui perselingkuhan itu, jika bayi yang dikandungnya perempuan maka itu anak Arjuna dan mereka akan diusir dari Astina. Sebaliknya, jika bayi itu laki-laki maka itu adalah anak Duryudana.

cindils 26th June 2014 23:59

Adipati Karna

Karna adalah putra sulung dari Kunti dengan Dewa Surya.
memiliki 3 orang adik Lain ayah. yang bernama Yudistira, Bima dan Arjuna ( yang berayahkan Raja Pandu dari astinapura )

Di India Karna tidak lahir dari kandungan dewi Kunti tapi langsung tercipta di luar rahim atas kehendak Dewa Surya. Karna tercipta dengan memakai pakaian dalam yang kebal senjata, memakai anting dan membawa berbagai senjata sakti.

Adipati Karna lahir dari dewi kunti kemudian dibuang ke sungai, ditemukan seorang sais kereta ( kusir ) bernama adirata.

cindils 27th June 2014 00:00

Karna sering mengintai Durna saat sedang mengajar murid-muridnya, terutama dalam hal ilmu memanah atau Danurweda. Meskipun berguru secara tidak resmi, kehebatan Karna dalam memanah melebihi murid-murid Remi Durna, kecuali Arjuna.

Setelah tumbuh dewasa Karna ikut ayahnya ke kerajaan astina melihat adu tanding pandawa vs kurawa yang dimenangkan pandawa oleh Arjuna. Ia mendapatkan nilai tertinggi dan menyombongkan diri.

Basukarna yang sejak semula menyaksikan acara itu, merasa panas hati melihat kesombongan dan keangkuhan Arjuna. Walaupun ayah angkatnya telah berusaha mencegah, dengan nekad Karna lalu menantang Arjuna untuk adu tanding dalam ketrampilan keprajuritan dengan dirinya.

Tantangan Karna ini ditolak Arjuna, karena sebagai seorang putra raja Arjuna merasa dirinya tidak pantas melayani tantangan Karna yang hanya anak seorang sais kereta.

Tantangan Karna itu memang mengejutkan semua orang, termasuk para Kurawa. Duryudana, si Sulung dalam keluarga Kurawa segera memanfaatkan peristiwa itu.

Karna adalah saudara seperguruan dari Bisma dan Resi Durna yang sama2 berguru pada Parasurama.

Pemanah terbaik di India masa mahabarata ada 7 orang. Karna, Parasurama, Bisma, Resi Durna, Karna, Arjuna dan Aswatama.

Dengan pengaruh yang dimilikinya selaku putra Prabu Drestarastra, saat itu juga Duryudana mengangkat Basukarna sebagai adipati di Kadipaten Awangga.

Dengan kedudukan Karna sebagai seorang adipati, tidak ada lagi alasan bagi Arjuna untuk menolak tantangan itu. Adu tanding pun dimulai. Dan ternyata keduanya sama kuat dan sama mahirnya.

cindils 27th June 2014 00:01

Resi Krepa dan Begawan Drona akhirnya memberikan penilaian tidak ada yang kalah dan tak ada yang menang.
Keduanya seimbang sama kuat.
Dewi Kunti yang menyaksikan acara pertandingan itu, saat itu sudah yakin benar bahwa Karna sesungguhnya adalah anak sulungnya, yang belasan tahun sebelumnya dihanyutkan di sungai.

Selain wajahnya yang amat mirip dengan Arjuna, gerak-gerik Karna boleh dibilang sama dengan Ksatria Panengah Pandawa itu. Lagi pula. dari telinga Karna memancar sinar kemilau Anting Mustika yang telah menempel sejak dilahirkan.

Karna meskipun tampan tapi ia setia sekali, terbukti kesetiaannya pada negara dan satu istri Dewi surtikanti putri prabu salya raja mandraka.
semula karna curang dengan sembunyi-sembunyi merayu dewi surtikanti yang padahal sudah dijodohkan dengan Duryudana.

Saat itu Duryudana sudah berkedudukan sebagai Prabu Anom, atau raja muda. Oleh sebab itu Karna diam-diam lalu sering masuk ke Istana Mandraka dan secara sembunyi-sembunyi memadu kasih dengan sang Dewi, bahkan kemudian melarikan Dewi Surtikanti, sehingga mereka terpaksa dinikahkan.

Sejak itu timbullah kebencian Prabu Salya terhadap Karna, walaupun telah menjadi menantunya.
Prabu Anom Duryudana sendiri sebenarnya amat sakit hati pada tindakan Karna melarikan Dewi Surtikanti, justru pada saat raja muda Astina itu sedang menyiapkan lamarannya pada Prabu Salya.


All times are GMT +8. The time now is 14:16.


Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.