DetikForum - Materi Diklat "Spiritual Leadership"

Spiritual Leadership
Spiritual Leadership ditemukan oleh Prof. Tobroni dari Unmuh Malang, yang mana tujuan awalnya adalah mencari model kepemimpinan yang tepat untuk pembaharuan pendidikan Islam.
Namun isinya, 90% Islam atau meniru gaya kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.
Banyak tokoh/ ilmuan yang ikut mengembangkan Spiritual Leadership. Baik dari luar maupun dalam negri. Dari luar, banyak mengarah pada contoh Yesus atau Nabi 'Isa. Sedangkan dari dalam negeri, mayoritas mengarah pada Islam. Salah satunya Prof. M. Furqon Hidayatullah dari UNS, itupun juga mengarah 90% Islam. Beliau menganggap untuk menuju Spiritual Leadership, ada 3 tahap: Tahap Gua Hira;Tahap Mekah danTahap Madinah (perjalanan Nabi Muhammad).
Negara kita NKRI menganut paham “Bhineka Tunggal Ika” dan ada enam agama yang diakui oleh NKRI. Kemendikbud melalui LKKS, materi Spiritual Leadership masuk pada diklat penguatan Kepala Sekolah dan diklat Calon Kepala Sekolah seluruh Indonesia. Kurang elok kalau materi Spiritual Leadership yang bernuansa (90%) Islam diberikan pada Kepala atau calon Kepala Sekolah yang beragama Katholik, Protestan, Budha, Hindu atau Konghuchu.
Saya sendiri muslim, tapi kurang berkenan kalau materi tersebut untuk kosumsi nasional. Untuk itu, saya ikut mengembangkan materi tersebut tapi yang bersifat Nasional (Bhenika Tuggal Ika). Inti dari Materi Spiritual Leadership yang saya kembangkan, adalah 'Bibit - Bebet- Bobot'. Namun setelah saya analisa, ternyata juga masih belum adil. terutama dari Agama Konghuchu yang belum ada. Karena proporsi dasar materi masih; 30% dari Islam, 20% dari Kristen; 10% dari Budha; 8% dari Hindu; 12% dari Guru; dan 20% warna-warni.
Melalui Forum detik ini, saya berharap ada beberapa masukan, sehingga materi Spiritual Leadership tetap “Bhenika Tuggal Ika”. Alamat email saya : djamalabdulnaser@gmail.com
MERDEKA.