DetikForum

DetikForum (http://forum.detik.com/index.php)
-   Fasilitas/Pelayanan Publik (http://forum.detik.com/forumdisplay.php?f=51)
-   -   DJP (Direktorat Jendral Pajak) masih perlu kah? (http://forum.detik.com/showthread.php?t=23520)

botolsusu 13th November 2008 11:34

Kinerja Ditjen Pajak per Juni 2008
 
posisi secara nasional per Juni 2008 sangat menggembirakan, karena DJP ada pada posisi 114,25 % untuk target semester I penerimaan pajak.

terima kasih kepada masyarakat dan para pembayar pajak atas sumbangsihnya kepada negara dan bangsa.

dikutip dari Majalah Berita Pajak

Badass77 17th November 2008 15:39

DJP ya kudu ada bro TS... Yang harus dibasmi adalah fiskus-fiskus kurang ajar yang demennya malakin Wajib Pajak (WP)! :getok:

dinda_aisyah 17th November 2008 16:25

Quote:

Originally Posted by Badass77 (Post 5296828)
DJP ya kudu ada bro TS... Yang harus dibasmi adalah fiskus-fiskus kurang ajar yang demennya malakin Wajib Pajak (WP)! :getok:

kan ada kring pajak 500200, aduin aja kalo masih ada fiskus yg seperti itu... gampang kan:vanish:

botolsusu 17th November 2008 16:48

Cinta Bangsa dan Negara Indonesia Lewat Pajak
 
yuuk kita teladani kepatuhan pajak dari penduduk Swedia,

di Swedia, jumlah penduduknya sekitar 9 juta jiwa, pemilik NPWP sekitar 7,5 juta jiwa. Dari jumlah tersebut yang melaporkan SPT-nya adalah 97%. (dikutip dari majalh berita pajak edisi 15 Juni 2008)

alangkah kuat dan mandirinya negara kita tercinta ini bila masyarakat semakin menyadari dan mematuhi hak dan kewajibannya untuk membayar pajak.Amien...:vanish:

botolsusu 30th December 2008 22:15

Hasil Penerimaan Pajak yang menggembirakan
 
Jakarta - Realisasi penerimaan pajak termasuk PPh Migas per 24 Desember 2008 melampaui target APBNP 2008, yaitu sebanyak Rp 559,8 triliun dari target Rp 534,5 triliun. Nilai lebihnya mencapai Rp 25,3 triliun.

Hal tersebut dikemukakan oleh Dirjen Depkeu Pajak Darmin Nasution di Kantor Dirjen Pajak, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (30/12/2008).

"Itu merupakan penerimaan bersih setelah dikurangi restitusi," katanya.

Sementara itu, penerimaan pajak tanpa migas sebanyak juga melampaui target, yaitu sebanyak Rp 488,7 triliun dari target APBNP sebesar Rp 480,9 triliun.

"Itu masih belum sampai akhir tahun tapi keduanya sudah melampaui target," imbuhnya.

Berdasarkan realisasi tersebut, pihaknya memperkirakan sampai 31 Desember 2008 penerimaan pajak dan PPh migas sebesar Rp 566,2 triliun. Lebih besar Rp 31,7 triliun dari target atau sekitar 105,9 persen.

Sedangkan penerimaan pajak tanpa migas diperkirakan mencapai Rp 491,1 triliun, sedangkan targetnya hanya Rp 480,9 triliun. Nilai tersebut setara dengan 102,1 persen di atas target.(ang/qom)

cahbudur 13th January 2009 13:38

[QUOTE=r10;1293327]:piss: Gak Setuju.....
Kata bang Napi kejahatan terjadi juga karena adanya kesempatan...... waspadalah...waspadalah...
Gw kira DJP udah mulai mempersempit kesempatan itu dengan adanya yang tadi disebutin... SAM (Sistem Administrasi Modern) Gw ngerasai ada perbedaan yg cukup signifikan...
Kemarin Gw abis ngurusin Pengurangan Pajak Bumi dan bangunan.... karena perusahaan bangkrut.... lumayan dapet pengurangan gede juga.... tapi orang pajaknya gw kasih 'uang terima kasih' malah nolak-nolak.....
salut deh....
:clap:
kalo kayak gini semua mental aparat pemerintahan gw yakin indonesia bakal maju....
Bravo[/QUOTE
setujuh.......jadi penyejuk hati ni buat nerusin ke arah yang lebih baik lg

ray-kay 13th January 2009 17:50

[QUOTE=cahbudur;6108814]
Quote:

Originally Posted by r10 (Post 1293327)
:piss: Gak Setuju.....
Kata bang Napi kejahatan terjadi juga karena adanya kesempatan...... waspadalah...waspadalah...
Gw kira DJP udah mulai mempersempit kesempatan itu dengan adanya yang tadi disebutin... SAM (Sistem Administrasi Modern) Gw ngerasai ada perbedaan yg cukup signifikan...
Kemarin Gw abis ngurusin Pengurangan Pajak Bumi dan bangunan.... karena perusahaan bangkrut.... lumayan dapet pengurangan gede juga.... tapi orang pajaknya gw kasih 'uang terima kasih' malah nolak-nolak.....
salut deh....
:clap:
kalo kayak gini semua mental aparat pemerintahan gw yakin indonesia bakal maju....
Bravo[/QUOTE
setujuh.......jadi penyejuk hati ni buat nerusin ke arah yang lebih baik lg

kaya warung padang :
kalo anda puas katakan pada rekan dan sahabat anda
kalo anda kecewa angkat saja 500200 sebutkan nama dan kantornya

botolsusu 16th January 2009 12:04

Pentingnya ada KPP Profesi Khusus, sebuah gagasan
 
gw memikirkan sepertinya perlu dibentuk juga semacam kpp profesi khusus untuk meningkatkan penerimaan pajak dari sektor orang pribadi yang berprofesi khusus, misalnya penting pula dibentuk adanya "KPP Selebritis" yang melayani dan mengawasi secara khusus penghasilan publik figur, seperti artis sinetron, grup musik, penyanyi, dan sejenisnya. (orang pribadi yang kira-kira penghasilannya bisa ratusan juta s.d. miliaran setahun)

sudahkah mereka-mereka itu taat pajak? sudah benar penghitungan, pembayaran serta pelaporan pajaknya, kendala apa yang dialami mereka dalam hal pajaknya dan bagaimana solusinya baik untuk mereka maupun untuk penerimaan negara dari sektor pajak.

saya ambil contoh, salah satu artikel seorang artis sinetron, yang bergaya hidup mewah di bawah ini, sudahkah ia taat pajak? boleh bergaya hidup mewah, tapi mbok ya alangkah baiknya bila teryata taat pajak juga untuk kebaikan bersama bangsa dan negara ini.

gw ambil contoh berita di okezone, seorang artis yang pake nopol khusus supaya ga ditilang.


Rezky Aditya sadar betul bahwa tanpa mobil, pekerjaan dan kuliahnya bisa berantakan. Tanpa mobil, ia bisa kelalahan dan kehilangan banyak waktu. Justru karena mobillah, aktivitasnya bisa lancar dan tepat waktu. Soal tepat waktu itu, ia punya 'trik' khusus. Memasang nomor plat khusus supaya tak ditilang.

"Oh, ya, saya Rezky. Bentar, ya, saya mau take lagi," sapa Rezky Aditya yang tampak maskulin dengan kemeja putih dan celana bahan hitam Saat itu ia tengah duduk santai di samping asisten sutradara setelah take sebuah scene sinetron Melati untuk Marvel di depan Studio Persari, Ciganjur, Jakarta Selatan.

Sebelum bepergian dengan Nissan X-Trail ini, sulung dari tiga bersaudara pasangan Ir. Ratna Prita Dewi dan Ir. Trijoyo D ini bepergian dengan Mitsubishi Gallant keluaran tahun 2000, sedan Escudo keluaran tahun 1998, sedan BMW 312 keluaran tahun 2000, dan Citroen keluaran tahun 80-an.

Sedan Escudo, BMW, dan Citroen sudah dijualnya. Sedangkan Gallant sudah tidak ada lagi karena hancur akibat kecelakaan yang menimpanya di jalan tol pada tahun 2004 lalu setelah syuting sinetron Cinderella. Orang tua Rezky sendiri menggunakan Kijang Innova dan kedua adiknya, Prabowo, dan Sablah, menggunakan Toyota Vios.

Dengan BMW 312, ia juga punya cerita sendiri. Mobil itu, menurutnya, sangat boros. Mengapa? Karena tangannya selalu gatal merombak dan memodifikasi mobil itu agar terlihat futuristik. Tujuannya agar ia dilirik oleh cewek-cewek di sekolahnya. Puluhan juta telah ia habiskan untuk mengganti velg, sound system, cat, dan bemper.


mobil yang dipakai ia dan keluarganya :
nissan xtrail, innova dan vios (viosnya 1 atau 2?)

mobil yang sempat dipunyai :
BMW, Citroen 80-an, Galant, dan Escudo.

reizagerrard 31st August 2009 11:13

hidup modernisasi


All times are GMT +8. The time now is 02:03.


Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.