DetikForum

DetikForum (http://forum.detik.com/index.php)
-   Bandung (http://forum.detik.com/forumdisplay.php?f=10)
-   -   kumuh PKL, banjir jalan lodaya (http://forum.detik.com/showthread.php?t=586822)

urefdimpro99 14th December 2012 23:31

kumuh PKL, banjir jalan lodaya
 
Sebagai warga yang lahir dan tumbuh besar di kawasan jalan lodaya Bandung, dan kebetulan keluarga kami sudah 2 generasi bertempat tingal di Jalan Lodaya, khususnya di dekat Lapangan/ Sarana Olahraga LODAYA , Saya merasakan perbedaan yang signifikan antara jalan Lodaya sekarang dan dahulu sewaktu saya masih duduk di Sekolah Dasar.
Masih teringat ketika pertama kali Ayah mengajak saya lari pagi secara perlahan ( jogging ) menyusuri trotoar sepanjang Jalan Lodaya-Jalan Sancang-Jalan Banteng-Jalan Palasari (belum ada trotoar). Sejak saat itu “Jogging” menyusuri Jalan Lodaya-Sancang-Banteng-Palasari menjadi alternatif pilihan berolahraga. Namun Sekarang ini trotoar di kedua sisi jalan lodaya menjadi milik pedagang kaki lima, “Jogging” terpaksa dilakukan ditepi jalan, namun dibeberapa ruas jalan terhalang oleh parkir kendaraan, sehingga harus berlari agak ketengah, dan kalau sudah agak siang lalu-lintas sudah mulai ramai,tentu saja hal ini kurang aman untuk melakukan aktivitas “Jogging”.
Pada musim penghujan banjir memang hantu yang ditakuti, namun dahulu ketika teman-teman saya sesama warga Kota Bandung mengeluhkan banjir/genangan air di tempat tinggal mereka, Saya dapat berbangga diri menyatakan jalan Lodaya “Bebas Banjir”. Apalagi saat saya berkunjung ke Jakarta dan bertemu teman dari Jakarta, betapa Bangganya saya berani menyatakan Kota Bandung khususnya Jalan Lodaya “Bebas Banjir”. Namu apa yang terjadi saat ini dimusim penghujan ? Saat Hujan deras sekali Jalan Lodaya berubah menjadi “Sungai Lodaya”, ketinggian air dan derasnya arus terkadang menyebabkan mogok kendaraan roda 4 atau 2 yang melintas. Kami sekeluargapun harus “waspada” sebab halaman rumah berubah menjadi “Kolam” dan apabila air sempat masuk kedalam rumah kami.
Kini saya juga berempati turut merasakan derita dan keluh kesah teman/kerabat yang tinggal di Jakarta. Ketika teman-teman saya membicarakan banjir di Jakarta, dan bertanya “Bagaimana kondisi Bandung” Saya dengan prihatin berkata “Kota Bandung khususnya Jalan Lodaya juga kebanjiran”.
Waktu kecil ketika saya berjalan kaki melewati suatu toko/rumah Saya bertanya kepada Ayah “Mengapa pada pintu toko/rumah ada tanda P coret yang berarti “Dilarang Parkir” atau terkadang tulisan “Maaf dilarang Parkir”. Sebab setahu saya tanda dilarang parkir biasanya dipasang di tepi jalan raya. Pada saat itu Ayah menjelaskan banyak pengemudi roda 4 atau 2 yang kurang memiki “Kesadaran” memarkir kendaraan di dekat pintu/tepat di depan pintu pemilik toko/rumah sehingga menghalangi keluar-masuk kendaran pemilik toko/rumah.
Seiring dengan tumbuhnya iklim usaha di kawasan jalan Lodaya banyak pengusaha yang tidak menyediakan lahan parkir yang memadai dan petugas parkir ilegal yang hanya mengejar omzet sehingga parkir kendaraan roda 4 atau 2 sering mengganggu dan membahayakan aktivitas keluar-masuk kendaraan pemilik rumah.
Namun 1 hal yang dari dulu tetap lestari adalah suasana asri nan hijau di sepanjang jalan Lodaya. Hal ini dikarenakan kesadaran tinggi para penghuni jalan Lodaya tentang penghijauan dan masih terpeliharanya “Green Belt pohon Mahoni” di kedua sisi jalan Lodaya. Ditengah isu “Pemanasan Global”, dari pemantauan termometer dinding di dalam rumah saya temperatur rata-rata minimum setiap tahun sejak dahulu tetap stabil di 17-18 derajat Celcius (saat malam/pagi hari setelah hujan besar terus menerus selama 1 minggu )namun temperatur maksimum tidak dapat dihindari mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari 26 derajat Celcius beberapa tahun terakhir sempat mencapai 31 derajat Celcius (saat malam hari setelah tidak hujan sama sekali /kurang hujan selama 1-2 bulan ).
Singkat kata, adapun usulan bagi Pihak-pihak terkait untuk memperbaki kondisi lingkungan di kawasan Jalan Lodaya khususnya di sekitar Sarana Olahraga Lodaya sebagai berikut :
1. Berkoordinasi dan bekerja sama dengan warga setempat memperbaiki atau memperbesar saluran air bawah tanah maupun yang di permukaan tanah di kawasan Jalan Burangrang, Talagabodas, Lodaya, Tamansiswa, Palasari, Banteng, Buah batu, Pelajar Pejuang 45 dan sekitarnya.
2. Meninjau kembali izin gangguan para pelaku usaha di kawasan Jalan Lodaya yang tidak memiliki lahan tempat parkir yang memadai,dan berantas petugas parkir ilegal.
3. Sesuai PERDA KOTA BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2005 mengembalikan fungsi trotoar sebagai hak dari pejalan kaki dengan melakukan penertiban lapak pedagang kaki lima, menyelidiki dan menindak praktek jual-beli-sewa lahan trotoar, serta memasang papan peringatan “Dilarang Berjualan di trotoar”

penghuni_graha10 20th December 2012 08:16

KUMUH PKL Lodaya
 
Emang bener Kang,

Yang saya rasakan sekarang ini Pemkot (Walkot dan Para Kadin nya) sudah tidak ada kepedulian dengan kota ini. Entah karena sudah tua ato emang dana APBD banyak yg sudah kesedot ke partai nya dia...yang jelas perbaikan lingkungan serasa dicuekin.

Kita tengok saja lingkungan jalan dan prasarana umum lain di Bandung, yang keliatan dipelihara hanya di wil RING-1 alias Gasibu dan sekitarnya tapi coba tengok wil kota kota lain semacam di jl. Peta, lingkar, lalu prapatan pasirkoja, jln kliningan, jalan menuju SMA-22 (kayu agung kl ga salah) sebelah Circle K. Itu sejak 5 tahun lalu perasaan ga pernah ada perhatian. Sampai jijik kalo lewat jalan itu....ngelus dada...Oh kang Dada

Mudah2an dengan bertambahnya usia beliau, kearifannya pun bertambah dan peduli dengan wilayahnya. Karena pemimpin akan diazab lebih lama dibanding orang biasa di hari akhir.

Semoga....

bryanz86 21st December 2012 14:03

Maklum gan, tahun ini dan tahun 2013 adalah masa jabatan terakhir kang Dada SukaPaha sebagai walikota Bandung dan sudah tidak mungkin menjabat lagi karena sudah 2x masa jabatan.
just IMHO, beliau itu sedang mengumpulkan uang sebanyak2nya buat dirinya sendiri tanpa memperdulikan kota Bandung kita yang tercinta ini sudah kumuh, macet dimana2, banjir tiap ujan, PKL bebas mau jualan di tengah badan jalan juga kagak mungkin digusur.
Beliau ini (si kang Dada Suka Ngelus2 Paha Mulus) lebih tertarik dengan mengurusi perijinan gedung2 bertingkat, hotel berbintang, apartemen dan mall. Secara sekali memberi perijinan gedung megah, uang yang masuk ke rekening dia juga pasti nominalnya diatas 100 juta perak buat 1 buah ijin membangun!!!!

dari pengalaman ini, marilah kita lebih bijak dalam memilih walikota yang 100% bekerja untuk rakyat seperti gubernur DKI yang luar biasa rendah hatinya itu..

Ini segelintir opini saya tentang pemimpin bandung yang (Alhamdulillah) gagal nyagub juga.. :D

etikakehidupan 13th August 2020 15:45

mantap artikelnya
keren sob

jelata.rakyat1 19th August 2020 13:28

mantap infonya sob
thanks

narniaaslan 27th August 2020 13:54

thanks banget infonya ya sob
artikelnya bermanfaat sekali nih

dermatologic 8th September 2020 14:00

thanks infonya sob
salam kenal semuanya

croser.clover 14th September 2020 13:41

thanks banget infonya ya gan
salam kenal ya

rambu.lalulintas 28th September 2020 13:57

thanks infonya gan
mantap

cahyasena 9th December 2023 00:26

hujan deras beberapa wilayah terkena banjir, mungkin banyak sampah di saluran airnya.. jgn buang sampah sembarangan. :cool001:


All times are GMT +8. The time now is 12:49.


Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.