DetikForum

DetikForum (http://forum.detik.com/index.php)
-   Televisi (http://forum.detik.com/forumdisplay.php?f=14)
-   -   Kick Andy : Blak-blakan Dengan Sultan (http://forum.detik.com/showthread.php?t=4284)

dongkrak09 2nd November 2007 09:47

Kalo sultan jadi presiden...gw setuju banget,..:smoking:

Terus posisi mbah Marijan jadi apa?:smoking:

Mr E 2nd November 2007 09:52

Yah namanya juga politikus, try to reach swing voters ....
Menjatuhkan yang lain dengan cara halus dan tersamar, membuat diri sebagai pahlawan dengan cara halus dan samar...

Yakinkah anda dengan kelakuan lemah lembut para politikus menjelang pemilihan kepemimpinan nasional yang ternyata masih 2 tahun lagi?

Sudahkah anda melihat keberhasilan mereka dalam memimpin negaranya, wilayahnya, kantornya, rumah tangganya?

vivichattt 2nd November 2007 10:13

Quote:

Originally Posted by dongkrak09 (Post 98142)
Kalo sultan jadi presiden...gw setuju banget,..:smoking:

Terus posisi mbah Marijan jadi apa?:smoking:

Penasehat spiritual :clap:

Reh Gutul Na 2nd November 2007 10:14

Simpati Yang Dalam Buat Sultan HB X
 
Quote:

Originally Posted by vivichattt (Post 98115)
gak nonton, ketiduran :bigcry:

perasaan dulu Sultan pernah bilang gak minat jadi Presiden :speachless:

Terlepas dari kata-kata "minat atau ga minat" jadi Presiden (meskipun beliau dengan yakin bilang "Saya telah diajarkan oleh Sultan HB IX = untuk menjadi orang yang tidak berambisi"), abis nonton acara kick Andy, gw yang bukan orang Jogja (baca=Jawa) jadi respek banget sama Sultan.
Banyak sejarah negeri ini yang beliau tau duduk perkara sebenarnya, tapi pihak keraton ga berusaha meng up date, demi ketentraman republik ini.
Pada saat awal kemerdekaan pihak keraton memutuskan untuk mengabdi kepada Republik, tapi ketika banyak hal kebijakan republik yang ga sesuai dengan pemikiran keraton, tp pihak keraton menunjukkan sikap yang dewasa (dengan mundurnya Sultan HB IX dari jabatan Wapres waktu itu), bukan malah ikut terseret lingakaran setan ORBA, atau mencoba-coba meengacaukan Republik.
Kesetiaan Sultan kepada Istrinya, meskipun tidak memiliki Putra dari Istrinya tersebut (dan dalam tradisi keraton, Sultan berhak untuk berpoligami), ini keteladanan (berusahan untuk tidak serakah) yang jarang ditemui dari profil pimpinan di bumi pertiwi saat ini.:angel:
Sultan adalah sosok benar-2 yang dapat menjadi teladan, dan menjadi guru...bagi bangsa ini, memiliki sikap idealis (tidak berusaha mengemis kepada republik, agar Sultan HB IX dijadikan Pahlawan Nasional)
Dari Segi Pemimpin, beliau memiliki visi yang luar biasa tajam berdasarkan kondisi geografis bumi pertiwi (baca=maritim)....
Dan satu hal yang ga bakal gw lupa, saat sultan bilang, "Saya ini sebagai Sultan seumur hidup, berarti saya harus mengabdi kepada rakyat juga seumur hidup, kalau masyarakat ingat ya syukur, kalau ga di ingat ya namanya juga itu pengabdian"
Pokoke, salam hormat buat paduka Sultan.....Semoga dengan adanya acara Kick Andy, banyak pihak yang hati nuraninya terketuk.....

mhdfudail 2nd November 2007 10:22

Setuju banget :iagree:
Asal jangan reh gutul na saja ya ....
entar nakal ...:lol:

Oyi 2nd November 2007 10:23

Asal Wapresnya jangan Gajah Mada ... :devilish:

FasThink 2nd November 2007 10:46

mmhhh...
iya kayaknya kita butuh sosok presiden seperti sultan...
kita butuh sosok presiden yang mempunyai konsepsi ketuhanan dan kemanusiaan.., bukan hanya membangun negara dengan konsep materi saja

Viva Sultan...:iagree:

buayakecil 2nd November 2007 10:46

Kamis, 01 November 2007

Tayang Kamis pukul 22.05 WIB dan Minggu pukul 15.05 WIB

Blak-blakan dengan Sultan (Versi Lengkap)

Dalam hal wawancara Sultan waktu itu, misalnya, ada bagian menarik dari penjelasan Sultan soal mengapa dia mau menjadi penerjemah Mbah Marijan ketika di Jogja diselenggarakan pertemuan Partai Golkar. Di acara itu Mbah Marijan diminta berbicara tentang kepemimpinan dan kearifan hidup di depan hampir semua pimpinan partai tersebut.

Nah, pada saat itu ada pemandangan menarik yang oleh banyak kalangan, terutama masyarakat Yogyakarta, dinilai tidak lazim. Ketika Mbah Marijan menyampaikan pikiran-pikirannya, dalam bahasa Jawa, Sultan yang menerjemahkannya. Ini pemandangan unik karena pembicara adalah abdi dalem sementara sang raja justru menjadi penerjemah.

Apakah Sultan tidak merasa direndahkan karena 'melayani' hambanya, rakyat biasa, jurukunci Gunung Merapi, yang justru seharusnya melayani sang raja? ''Apa yang salah? Bahasa Jawa yang digunakan Mbah Marijan penuh dengan nilai-nilai, ajaran-ajaran, kiasan, yang tidak mudah diterjemahkan kalau tidak memahaminya,'' ujar Sultan. ''Orang-orang juga sering keliru menempatkan saya sebagai raja seperti dongeng-dongeng -Cinderela. Padahal saya ini manusia biasa.''

Bagian lain yang terpotong dalam tayangan yang lalu adalah jawaban Sultan atas pertanyaan Andy Noya soal siapa sebenarnya penggagas 'Serangan Oemoem' di Jogjakarta. Setelah Pak Harto lengser, banyak buku dan tulisan yang mengatakan serangan selama enam jam oleh tentara Indonesia terhadap pasukan Belanda itu bukan gagasan Pak Harto melainkan inisiatif Sri Sultan Hamengkubuwono IX, ayahanda Sultan sekarang.

Padahal serangan itu sampai kini dianggap sangat penting dan menentukan karena membuka mata dunia bahwa pasukan Indonesia masih eksis. Dengan demikian Indonesia masih memiliki kedaulatan atas tanah air ini. Selama masa pemerintahan Soeharto, melalui film dan berbagai buku serta dokumen, disebutkan gagasan serangan tersebut datang dari Pak Harto. Bagaimana reaksi dan jawaban Sultan HB X atas pertanyaan siapa sebenarnya penggagas 'Serangan Oemoem' tersebut?

Hal lain yang turut 'terpotong' pada penayangan sebelumnya adalah penilaian Sultan soal pemerintahan sekarang. Termasuk bagaimana nilai-nilai yang sudah bergeser. ''Manusia sekarang lebih dinilai secara materi. Dinilai dengan ukuran duit”.

Juga tentang kegalauan Sultan terhadap pemahaman 'ke-bhineka-an' dan 'ke-ika-an' dalam falsafah Pancasila. ''Bagaimana orang Jawa merasa lebih dominan dan suku-suku lain merasa tidak diayomi,'' ujarnya. ''Termasuk agama Islam yang mayoritas seharusnya melindungi dan mengayomi agama-agama yang minoritas.''

Dalam episode wawancara dengan Sultan HB X yang ditayangkan ulang ini hampir semua materi yang terpotong itu dimasukkan kembali. Walau untuk versi lengkap ini Kick Andy 'terpaksa' tampil dengan durasi satu setengah jam.

Artinya, selain potongan-potongan tadi, hasil wawancara yang pernah ditayangkan tetap dipertahankan. Termasuk alasan Sultan mengundurkan diri dari jabatan sebagai gubernur Yogyakarta dan penjelasnnya soal mengapa tidak mau berpoligami, padahal sebagai raja dia mendapat hak untuk menikahi lebih dari satu perempuan

:clap:

Calon_Presiden 2nd November 2007 10:55

Eit, Sabar dulu dunk... jangan langsung mengklaim satu orang untuk di acungi jempol... kan masih ada saya " CALON PRESIDEN" hehehhe

memang track record saya tidak seperti sultan, tapi kalo mau wawancara boleh juga.. heheheh

dongkrak09 2nd November 2007 11:07

Quote:

Originally Posted by Oyi (Post 98324)
Asal Wapresnya jangan Gajah Mada, nanti nasibnya jadi kayak Raden Wijaya ... kasihan :devilish:

Loh emang ada apa antara Gajdah Mada dengan Raden wijaya?...Kayaknya ngga ada apa-apa deh..:piss::piss:


All times are GMT +8. The time now is 22:35.


Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.