Yahh apa mau dikata... tua itu pasti... menjadi bijaksana itu pilihan, tergantung orangnya mau gmana. Mau jadi orang tua yg tingkah lakunya kek bocah taman kanak2, atau menjadi orang yg bijaksana dalam menyingkapi berbagai macam masalah, apakah sudah siap? Mungkin bu mega sendiri punya sikap... tetapi kalah pengaruh dgn orang2 terdekatnya bu mega, hingga dalam mengambil keputusan kebanyakan berdasar keputusan orang2 tersebut bukan pemikiran bu mega sendiri.
Jadi dalam hal inipun megawati musti menuruti politik para penasehatnya dan orang2 terdekatnya, jd lebih baik diam daripada datang di pernikahan putri Rahmawati... walau ini bukan suatu tindakan yg bijaksana. |
Quote:
|
skedar klarifikasi:
kemarin pas mo datang, dalam perjalanan mobil Ibu kehabisan bahan bakar. karena kebetulan disitu deket lahan persawahan ya daripada ga ada kerjaan kami sempatkan ngobrol2 ma petani. pesan Ibu waktu itu pada petani, "Kalian sebagai petani mesti belajar internet ya.. saya aja ga bisa, masak klian sebagai rakyat mo ikut2an ga bisa juga.. Merdeka!":getok::clap: |
baru soal pernikahan aja perselisihan dengan sodara sendiri gak bisa di atasi. apalagi kalo jadi president (penguasa) gimana mau menyelesaikan perselisihan sama lawan politik atau dengan rakyat yang tidak satu pilihan dengan beliau?
bisa-bisa kalo kita protes sama ibunda, ibunda malah ngasih peluru buat kita2 hehehe. gue jadi inget sama postingan di sini yang meng "quote" kata2 dari mantan presiden filipina kalo gak salah "loyalitas saya kepada partai berakhir ketika saya menjadi presiden dan loyalitas saya kepada negara dimulai (mohon koreksi kalo salah)" gak yakin ibunda ini bisa seperti itu |
Quote:
so sebenarnya mereka sudah menjadi wakil rakyat bukan wakil partai lagi but lepas dari itu semua sebenarnya ada dua sudut pandang: 1. sebagai manusia / pribadi Jelas Mega merasa risih sebab orang yang pernah jadi anak buahnya kini malah jadi saingan utamanya dan bisa dibilang memegang jabatan lebih tinggi dari dia. Saya ga tau istilahnya apa POST-POWER SYNDROME, KURANG PD, MALU ATI atau yang lain cuma Mega yang bisa jawab. 2. sebagai negarawan Harusnya bersikap lebih gentle (even Mega seorang wanita) dengan menunjukkan bahwa dia sanggup menerima kekalahan dan mau mengakui kekalahan. Statement yang belakangan dipolitisir jika Mega "dibokong" oleh mantan anakbuahnya (SBY sebagai menteri) hanya akan mengurangi kredibilitas dan hanya menunjukkan pola pikir yang sempit. [sea] |
dia ga berani ketemu sama sby kali...takut di minta untk jadi cawapres 2009
|
Quote:
|
Quote:
Siapa tau Ibu Megawati sakit Flu....jadi tidak bisa hadir. Wong para koruptor aja boleh tidak diperiksa dahulu..kalau sakit FLU |
Quote:
Sudah beberapa kali ada acara pernikahan yang dihadiri SBY dan Mega tetapi Mega selalu datangnya setelah SBY pulang. |
Quote:
sebenarnya kalau mega mau ketemu sby sekedar jabat tangan saja tanpa ngomong adalah sesuatu yang sangat bagus utk bangsa ini, politik ya politik, individu ya individu.. tapi semua itu ya terserah ybs, klu kita yg org biasa diem2an ga da yg ngaruh, tapi klu tokoh bangsa ya tetep seperti ni.. |
All times are GMT +8. The time now is 11:32. |
Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.